Selamat datang Iskandar Menulis.Com

Featured post

Membangun Hubungan Interpersonal Antara Pustakawan Dan Pemustaka

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Konsep perpustakaan sebagai sebuah kesatuan organisasi yang terstuktur dalam tujuanya m...

TANAMAN OBAT CENGKIH, TEMULAWAK DAN BROTOWALI

Thursday, 25 December 20140 comments






INDONESIA
“NEGERI TANAMAN OBAT”
Posisi Indonesia yang terletak pada sabuk tropis menjadikan indonesia sebagai salah satu kawasan dengan keragaman tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan. Di seluruh dunia ada 40 ribu tanaman obat, 30.000 di antaranya tersebar di negeri ini, dan hampir 7.000 diantaranya telah diidentifkasi dan digunakan untuk kepentingan medis. Karena tidaklah salah jika Indonesia disebut “Negeri Tanaman Obat.
Salah satu tumbuhan asli Indonesia yang melegenda adalah buah pala, yang sejak abad 16 diburu oleh negara-negara Eropa. Apakah keistimewaan buah pala? Buah pala (Myristica Fragrans Houtt) banyak manfaatnya. Bukan hanya digunakan untuk bumbu masak, kandungan kimia buah ini juga banyak dimanfaatkna dalam dunia kesehatan. Khasiat buah pala untuk kesehatan antara lain sebagai pereda sakit perut, diare, perut kembung, mual,mag dan ganguan pencernaan lainnya, obat sulit tidur (insomnia), antidepresi, menghilangkan kejang otot, dan lainnya.
Buah pala merupakan tumbuhan yang berasal dari kepulauan Banda, Maluku. Sejak masa Romawi dulu, buah dan biji pala menjadi komoditi perdagangan yang penting akibat nilainya yang tinggi sebagai rempah-rempah. Konon, harga 1 kg biji dan buah pala waktu itu, cukup membangun sebuah rumah mewah didaratan Eropa. Tidak heran jika dulu Belanda dan Portugis menguasai dan menjajah Indonesia karena kekayaan rempah-rempahnya.
Selain buah pala, tanaman asli Indonesia yang populer untuk pengobatan ialah :
·         Cengkih (Syzygium aromaticum)
Adalah tanaman asli Indonesia yang banyak digunakan sebagai bumbu masakan dinegara-negara Eropa, serta sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia. Cengkih diitanam terutama di Indonesia (Kepulauan Banda) dan Madagaskar; selain itu juga dibudayakan di Zanzibar, India, dan Sri Langka. Tanaman cengkih dapat tumbuh dengan baik di daerah beriklim torpis.
Cengkih juga mempunyai khasiat dan manfaat untuk kesehatan. Minyak cengkih banyak dimanfaatkan oleh dokter gigi sebagai penghilang rasa sakit. Selain itu, tanaman ini juga digunakan dalam industri farmasi, penyerap masakan, dan wewangian.
·         Temulawak (Curcuma xanthorrhiza)
Temulawak memiliki beragam khasiat, antara lain untuk pengobatan diare, gangguan pencernaan, memelihara fungsi hati, menambah nafsu makan, mengurangi radang sendi, menurnkan lemak darah, dan mengobati jerawat. Bagian dari temulawak yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan yaitu kar dan rizoma (bagian bawah batang).
Selain dimanfaat sebagai obat, temulawak juga dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat dengan mengambil patinya, kemudian diolah menjadi bubur makanan untuk bayi dan orang-orang yang mengalami gangguan pencernaan. Di sisi lain, temulawak juga mengandung senyawa beracun yang dapat mengusir nyamuk, karena tumbuhan tersebut menghasilkan minyak atsiri yang mengandung linelool, geraniol yaitu golongan fenol yang mempunyai daya repellan nyamuk Aedesa egypti.
Temulawak dapat ditemukan tumbuh dengan subur di daratan tinggi dengan kondisi iklim tropis. Di Indonesia, Jawa Tengah Merupakan slaha satu daerah yang sangat sesuai untuk penanaman temulawak.
·         Brotowali (Tinosporacrsipa)
Merupakan tanaman asli Indonesia yang dapat ditemukan ditanam dihalaman rumah dan dapat tumbuh dengan liar hutan. Brotowali bermanfaat menurunkan gula darah, panas demam, mengurangi gejala diabetes, dan menambah nafsa makan. Beberapa penyakit dapat disembuhkan dengan mengkonsumsi daunnya : untuk mengobati rematik, radanmg sendi, demam kuning (yellow fever), diabetes, malaria, dan menyembuhkan luka.
Sejarah Penemuan Tanaman Obat
TAHUN 2.500 SM
Cacatan pertama tentang penulisan tanaman obat dan berbagai khasiatnya telah dikumpulkan oleh orang-orang Mesir kuno. (Tahun 2500 SM), para budak dibri ransum bawang untuk membantu menghilangkan penyakit deman dan infeksi yang umu terjadi pada masa itu. Pada saat itu, para pendeta Mesir kuno telah melakukan dan mempraktiskkan pengobatan herbal.
TAHUN 980 SM
Sejarah tanaman obat di china berlangsung sekitar 3.000 tahun lalu, ketika muncul penyembuhan kerapuhan tulang yang diobati dengan tanaman.
Bahan penyembuhan tertua dalam sejarah telah ditemukan di China, dimana makam seorang bangsawan Han ditemukan untuk menyipan data medis yang tertulis pada gulungan sutra. Gulungan sutra berisi daftar 247 tumbuh-tumbuhan dan bahan-bahan yang digunakan dalam menyembuhkan penyakit.
TAHUN 466 SM
Bangsa Yuunani kuno juga banyak menyimpan cacatan mengenai penggunaan tanaman obat yaitu Hyppocrates  (Tahun 466 SM), Itheophrastus  (Tahun 372 SM) dan Pedanios Dioscrides (Tahun 100 SM) membuat himpunan keterangan terinci mengenai ribuan tanaman obat dalam De Materia Medica. Orang-orang Yunani kuno juga telah melakukan pengobatan herbal, mereka menemukan berbagai tanaman obat baru, seperti rosemary dan lavender pada saat mengadakan perjalananke berbagai daratan lain.
ABAD KE -15
Di Inggris, penggunaan tanaman obat dikembangkan bersamaan dengan didirikan biara-biara di seluruh negeri. Setiap biara memiliki tanaman obat masing-masing yang digunakan untuk merawat para pendeta maupun penduduk setempat. Pada beberapa daerah,khususnyaWales dan Skotlandia, para penyembuh Celtik menggunakan obat-obatan dalam perayaan agama dan ritual mereka. Pengetahuan tanaman obat semakin berkemabang dengan terciptanya mesin cetak pada abad ke 15, sehingga penulisan mengenai tanaman-tanaman obat dapat dilakukan.
Sekitar tahun 1630, Johnn Parkinson dari London menulis mengenai tanaman obat dari berbagai tanaman. Kemudia Nicholas Cilpepper (1616-1654) dengan karyanya yang paling terkenal yaitu The Completeherbal and English Physician, Enlarged, diterbitkan pada tahun 1649. Pada tahun 1812, Henry Potter telah memulai bisnisnya menyediakan berbagai tanaman obat dan bergadang lintah. Sejak saat itu banyak sekali pengetahua tradisional dan cerita rakyat tentang tanaman obat ditemukan mulai dari Inggris, Eropa,Timur Tengah, Asia, dan Amerika, sehingga Potter terdorng untuk menulis kembali bukunya Potter’s Encyclopaedia of Botanical drug and Preparatians, yang sampai saat inipun masih diterbitkan. National Association of Medical Hebalists didirikan dengan tujuan mengorganisir pelatihan para praktisi pengobatan secara trasional, serta mempertahankan standar-standar praktisi pengobatan.
ABAD KE 17
Di Indonesia, pemanfaatan tanaman sebagai obat-obatan juga telah berlangsung ratusan tahun yang lalu. Pada pertengahan ababd ke 17 seorang botanikus bernama Jacobus Rontius (1592-1631) mengumumkan khasiat tumbuh-tumbuhan dalam bukunya De Indiae Ubtriusquere Naturali et Medica. Meskipun hanya 60 jenis tumbuh-tumbuhan yang diteliti, tetapi buku ini merupakan dasar dari penelitian tumbuh-tumbuhan obat N.A. van Rheede tot Draakestein (1637-1691) dalam bukunya Hortus Indicus Malabarius. Pada tahun 1888 didirkan Chemis pharmacologisch Laboratorium  sebagai bagian dari kebun Raya Bogor dan tujuan menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat tang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan untuk obat-obatan. Selanjutnya penelitian dan publikasi mengenai khasiat tanaman obat-obatan semakin berkembang.
Share this article :

Post a Comment

 
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger