Selamat datang Iskandar Menulis.Com

Featured post

Membangun Hubungan Interpersonal Antara Pustakawan Dan Pemustaka

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Konsep perpustakaan sebagai sebuah kesatuan organisasi yang terstuktur dalam tujuanya m...

PERANAN APLIKASI SLIM DALAM DUNIA PERPUSTAKAAN

Wednesday, 29 July 20150 comments



PERANAN APLIKASI SLIM DALAM DUNIA PERPUSTAKAAN

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Pendidikan Pengguna


Oleh : 
ISKANDAR
531202847





BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
            Pada saat ini kemajuan suatu perpustakaan banyak diukur dengan penggunaan teknologi informasi yang diterapkan, Semua lembaga berusaha memanfaatkan kehadiran teknologi informasi (TI) pengaduan antara teknologi komputer dan tekknologi komunikasi-karena manfaatnya dapat dirasakan memberikan kemudahan dan kecepatan.
Otomasi perpustakaan adalah operasional pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan TI dalam penerapanya tidak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, Perpustakaan digital adalah sebuah system yang memiliki beragam layanan dan obyek informasi yang mendukung akses obyek informasi tersebut melalui perangkat digital. Layanan ini diharapkan dapat mempermudah pencarian informasi di dalam koleksi obyek informasi seperti dokumen, gambar dan database dalam format digital dengan cepat, tepat, dan akurat. Perpustakaan digital itu tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan sumber-sumber lain dan pelayanan informasinya terbuka bagi pengguna di seluruh dunia.
Perkembangan perpustakaan berbasis teknologi informasi bagi pengelola perpustakaan dapat membantu pekerjaan di perpustakaan melalui fungsi otomasi perpustakaan, sehingga proses pengelolaan perpustakaan lebih efektif dan efisien.
Idealnya, setiap perpustakaan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi untuk mendukung pengelolaan koleksi perpustakaan. Salah satu contoh konkritnya yaitu perpustakaan menggunakan Aplikasi yang disebut dengan SLiMS (Senayan Library Management System). Aplikasi OSS (Open Source System) ini telah digunakan hampir di seluruh perpustakaan di Indonesia. Sedikitnya ada sekitar 218 perpustakaan dan lembaga lain yang mengaku memakai SLiMS sebagai OSS mereka.

           
1.2  Rumusan Masalah
1.      Sejarah SLIMS
2.      Kelebihan dan Kekurangan SLIM
3.      Pengaruh SLIMS terhadap dunia perpustakaan.


BAB II
Senayan Library Management System (SLIMS)

A.  Sejarah Senayan Library Management System (SLiMS)
Senayan, atau lengkapnya Senayan Library Management System (SLiMS), adalah perangkat lunak sistem manajemen perpustakaan (library management systemsumber terbuka yang dilisensikan di bawah GPL v3. Aplikasi web yang dikembangkan oleh tim dari Pusat Informasi dan Humas Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia ini dibangun dengan menggunakan PHPbasis data MySQL, dan pengontrol versi Git. Pada tahun 2009, Senayan memenangi INAICTA 2009 untuk kategori open source 
Senayan pertamakali digunakan di Perpustakaan Departemen Pendidikan Nasional. Pengembangan Senayan dilakukan oleh SDC (Senayan Developers Community). Di koordinir oleh Hendro Wicaksono, dengan Programmer Arie Nugraha, Wardiyono. Sementara dokumentasi dikerjakan oleh Purwoko, Sulfan Zayd, M Rasyid Ridho, Arif Syamsudin. Pada Januari 2012, developer SLiMS bertambah 2 orang, yaitu: Indra Sutriadi Pipii (GOrontalo) dan Eddy Subratha (Jogjakarta). Selain itu, ada pula programmer Tobias Zeumer (tzeumer@verweisungsform.de), dan Jhon Urrego Felipe Mejia (ingenierofelipeurrego@gmail.com). Situs resmi SLiMS, saat ini ada di http://slims.web.id
Menurut Hendro Wicaksono dan Arie Nugraha, anggota tim pengembang Senayan, program manajemen perpustakaan ini pertama kali dikembangkan pada November 2006. Waktu itu, para pengelola Perpustakaan Departemen Pendidikan Nasional di Jakarta tengah kebingungan karena program manajemen perpustakaan Alice habis masa pakainya. Alice adalah perangkat lunak bikinan Softlink sumbangan Pusat Kebudayaan Inggris, British Council.
Departemen tak memiliki anggaran untuk memperpanjang masa pakai Alice. Selain itu, Alice adalah produk tidak bebas (proprietary) yang serba tertutup. Staf perpustakaan sulit mempelajari program tersebut. Alice bahkan tak dapat dipasang di server atau komputer lain, sehingga tidak dapat didistribusikan ke perpustakaan di lingkungan departemen tersebut.
Hendro lantas mengusulkan ke Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat, yang memayungi perpustakaan di departemen itu, untuk membuat program baru sebagai pengganti Alice. ”Karena awalnya dikembangkan dengan uang negara, harus bisa diperoleh secara bebas oleh masyarakat,” katanya.
Software baru itu kemudian dikembangkan dengan General Public License, sistem perizinan yang lazim digunakan dalam perangkat lunak berbasis sumber terbuka. Perizinan ini mensyaratkan agar software tersebut harus dapat digunakan, dipelajari, diubah, dan didistribusikan ke pihak lain secara bebas.
Pada awalnya Hendro dan Arie Nugraha, pustakawan lain di sana, mencari perangkat lunak yang sudah jadi, tapi terbentur sejumlah masalah. Beberapa peranti lunak, seperti PHP MyLibrary dan OpenBiblio, ternyata kurang serius menerapkan prinsip pengembangan aplikasi dan basis data. Dalam basis data yang bagus, misalnya, tabel pengarang dan buku harus terpisah. ”Nah, software yang ada waktu itu menggabungkan keduanya, sehingga tabel itu jadi lebih rumit karena memuat data pengarang 1, pengarang 2, dan seterusnya,” kata Hendro.
Teknologi yang digunakan dalam software itu pun umumnya memakai bahasa pemrograman Perl dan C++ yang relatif lebih sulit dipelajari oleh para pustakawan departemen yang tak punya latar belakang ilmu teknologi informasi. Selain itu, beberapa perangkat lunak tersebut sudah tidak aktif atau lama sekali tidak muncul versi terbarunya.
Dengan berbagai pertimbangan itu, mereka memutuskan membuat perangkat lunak yang baru sama sekali dengan memanfaatkan bahasa pemrograman PHP dan basis data MySQL, yang mereka pelajari secara otodidak”Kami semua berlatar belakang pustakawan. Kebetulan kami suka pada teknologi informasi dan sama-sama mempelajarinya,” kata Arie.
Karena awalnya dikembangkan di perpustakaan yang berlokasi di kawasan Senayan dan nama itu dirasa cocok dan punya nilai pasar yang bagus, aplikasi sistem perpustakaan itu pun dinamai seperti tempat kelahirannya.
Senayan berukuran kecil dan sangat mudah dipasang di komputer, baik yang memakai sistem operasi Linux maupun Windows. ”Besar seluruh file program, termasuk program Linux, kurang dari 1 gigabita,” kata Arie saat menjaga gerai Senayan di pameran Global Conference on Open Source di Hotel Shangri-La Jakarta, 27 Oktober lalu.
Meski dibangun di atas platform GNU/Linux, Senayan bisa berjalan hampir di semua sistem operasi komputer, termasuk Windows dan Unix. Untuk memudahkan interaktivitas pengguna, aplikasi ini juga memakai teknologi AJAX (Asynchronous JavaScript and XML) untuk tampilannya di peramban. Beberapa software bersumber terbuka lain juga dipasang di Senayan untuk memperkaya fiturnya, seperti genbarcode untuk pembuatan barcode, PhpThumb untuk menampilkan gambar, dan tinyMCE untuk penyuntingan teks berbasis web.
Yang terpenting, Senayan dirancang sesuai dengan standar pengelolaan koleksi perpustakaan, misalkan standar pendeskripsian katalog berdasarkan ISBD yang juga sesuai dengan aturan pengatalogan Anglo-American Cataloging Rules. Standar ini umum dipakai di seluruh dunia. ”Karena yang mengembangkan adalah para pustakawan, kami berani menjamin bahwa aplikasi ini sesuai dengan standar yang dibutuhkan pustakawan di dalam dunia kerjanya,” kata Hendro.
Untuk mengembangkan Senayan, Hendro dan Arie mengajak anggota di mailing list ISIS (ics-isis@yahoogroups.com)—kelompok diskusi para pustakawan pengguna perangkat lunak manajemen perpustakaan milik UNESCO—bergabung. Beberapa pustakawan lain menanggapi rencana mereka, bahkan turut membantu mengembangkan peranti lunak itu.
Jadilah Senayan versi beta yang hanya beredar di kalangan pustakawan di kelompok diskusi itu. Merekalah yang menguji dan kemudian memperbaiki bolong-bolong dalam program tersebut. Akhirnya, setelah program itu dirasa cukup stabil, Senayan dirilis ke publik pada November 2007, bertepatan dengan ulang tahun Perpustakaan Departemen Pendidikan Nasional yang ketiga.
Sebenarnya Senayan belum sempurna saat itu, tapi Hendro merasa bahwa program ini harus segera digunakan, terutama agar pustakawan di kantornya terbiasa dengan program baru ini dan mempercepat migrasi dari Alice. ”Semula kami pakai program Senayan dan Alice secara bersamaan, tapi ketika pengunjung sedang ramai, para pustakawan cenderung memakai Alice. Akhirnya kami matikan Alice sama sekali, dan mereka terpaksa hanya memakai Senayan,” kata Hendro.
Seperti yang mereka perkirakan sebelumnya, beberapa kegagalan terjadi ketika program itu dijalankan. Arie, yang bertugas menjaga kelancaran migrasi itu, mendapat keluhan bertubi-tubi dari para pengguna dan harus langsung memperbaiki program itu. ”Bugs (gangguan pada program) memang masih banyak pada program awal ini,” kata Arie, yang kini menjadi dosen teknologi informasi di almamaternya, Universitas Indonesia.
Tiga bulan berikutnya, Hendro mengundang beberapa pustakawan yang aktif di mailing list ISIS untuk menghadiri Senayan Developer’s Day—acara perekrutan tenaga pengembang program itu. Dari acara tersebut, terpilihlah empat nama: Purwoko, pustakawan Fakultas Geologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta; Wardiyono, programer sebuah organisasi lingkungan; Sulfan Zayd, pustakawan di Sekolah Mentari; dan Arif Syamsudin, pustakawan di Sekolah Internasional Stella Maris.
Selama tiga hari para pustakawan terpilih itu berkumpul dan berkonsentrasi dalam penambahan fitur, perbaikan, dan pembaruan dokumen Senayan. Hasilnya, mereka meluncurkan Senayan versi yang lebih stabil dan dokumen program. Maret tahun berikutnya mereka berkumpul kembali dengan kegiatan yang sama.
Belakangan, mereka mendapat bantuan dari Tobias Zeumer, programer di Jerman. Zeumer mengganti program multibahasa Senayan dengan PHP Gettext, standar program multibahasa di lingkungan peranti lunak sistem terbuka. ”Dia peduli pada pengembangan Senayan dan salah satunya adalah menambahkan fitur bahasa Jerman pada Senayan,” kata Hendro.
Selain terus memperkaya Senayan, tim pengembang terus membuat paket program untuk memudahkan pemasangan. Paket yang disebut Portable Senayan (psenayan) ini berisi program Senayan, Apache (program untuk server), PHP, dan MySQL. Pengguna tinggal mengopi, mengekstrak, dan langsung menggunakannya pada komputer atau server masing-masing.
Ketika dirilis pertama kali, Senayan baru diunduh 704 kali. Angka ini melonjak menjadi 6.000 kali lebih pada Desember 2007 dan 11 ribu lebih Januari 2008. Adapun pada Oktober lalu program itu sudah diunduh hampir 27 ribu kali. Dengan demikian, total sudah 250 ribu kali lebih program itu diunduh.
Karena dapat diunduh secara bebas, Hendro dan kawan-kawan tak tahu persis berapa banyak pengguna aplikasi ini. Tapi sedikitnya ada sekitar 218 perpustakaan dan lembaga lain yang mengaku memakai Senayan, seperti Pusat Studi Jepang UI, Perpustakaan Kedokteran Tropis UGM, Sekolah Indonesia-Kairo di Mesir, Perpustakaan Indonesian Visual Art Archive, Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Rumah Sakit M.H. Thamrin Cileungsi, Institut Bisnis dan Informatika Indonesia, serta Perpustakaan Umum Kabupaten Pekalongan.
Senayan kini sudah berkembang jauh. Ia tak hanya menampilkan data buku, tapi juga dapat menampilkan gambar, suara, buku elektronik, dan bahkan video. Hendro dan timnya juga sedang mengembangkan agar setiap server pengguna Senayan dapat saling ”bicara”, sehingga nanti dapat dibangun sebuah gerbang pencarian data buku dalam jaringan yang dapat menelusuri semua katalog. ”Nanti akan ada sebuah gerbang agar pencarian buku cukup melalui satu situs saja,” kata Arie.[1]
B. Pengertian SLIMS
            Senayan, atau lengkapnya Senayan Library Management System (SLiMS), adalah perangkat lunak sistem manajemen perpustakaan (library management system) sumber terbuka yang dilisensikan di bawah GPL v3.
Aplikasi web yang dikembangkan oleh tim dari Pusat Informasi dan Humas Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia ini dibangun dengan menggunakan PHP, basis data MySQL, dan pengontrol versi Git.[2]
Software SLiMS merupakan Open Source Software (OSS) berbasis web  untuk memenuhi kebutuhan otomasi perpustakaan (library automation) skala kecil sampai skala besar. Dengan fitur yang cukup lengkap dan masih terus aktif berkembang, SLiMS cocok digunakan bagi perpustakaan yang memiliki koleksi anggota dan staf banyak lingkungan jaringan baik itu jaringan local (intranet) maupun internet.
Keunggulan lainnya adalah multi platform artinya bisa berjalan secara natif hamper disemua system operasi (komunikasi akses perangkat keras dan komunikasi sumber daya sistem operasi lebih efesien) yang bisa menjalankan bahasa pemprograman PHP (http://php.net) dan RDBMS MySQL ( http://mysql,com). Perangkat lunak ini dikembangkan diatas platform GNU/ Linux dan berjalan dengan baik  diatas platform UNIX* BSD dan windows.
SLiMS merupakan aplikasi berbasis web dengan pertimbangan cross-platfrom. Sepenuhnya dikembangkan menggunakan software Open source yaitu PHP. Web scripting langgueage (http://php.net) dan MySQL database server ( http://mysql,com). Untuk meningkatakan interaktifitas agar bisa tampil seperti aplikasi destop juga digunakan teknologi AJAK (Asynchronous Javaskrip and Xml). Senayan juga menggunakan software open source untuk menambah fitur seperti PhpThumb dan simbio ( development platform yang dikembangkan dari proyek Iglo). Untuk itu senayan dilesensikan dibawah GPLv3 yang menjamin kebebasan dalam mendapatkan, momodifikasi dan mendistribusikan kembali ( right to use study copy modify, and redistribute computer programs). Lebih detail tentang GPLv3 bisa dibaca di http;//www.gnu.org/licensi/gpl-3.0.html.[3]
Adapun fitur senayan antara lain ;
a.             Online public Acess catalog (OPAC). Mode penelusuran tersedia untuk yang sederhana (Simple Search) dan tingkat lanjut ( Advanced search).
b.            detail record juga tersedia format xml 9 Extensible markup language) untuk kebutuhan layanan web.
c.             Manajemen data bibliografi yang efesien meminimalisasi redundasi data.
d.            manajemen masterfile untuk refrensi seperti GMD (general material desehnation), Tipe koleksi penerbit, pengarang, lokasi, supplier, dsb.
e.             sirkulasi Pinjam dan kembali
f.             Aturan peminjaman
g.            Management keanggotaan termasuk pembuatan/ mencetak kartu anggota
h.            Inventaris koleksi
i.              laporan dan statistik
j.              SLiMS mendukung beragam format bahasa
k.            Pembuatan Barcode.
            Perangkat keras dan perangkat lunak untuk mengimplementasikan SLiMS yang diperlukan sebelum instalasi antara lain:
a.       Komputer untuk menjalankan SLiMS minimal dengan satu komputer  dengan spesifikasi minimal prosesor pentium III RAM 256 Mb. Satu unit computer ini berfungsi sebagai client sekaligur server.
b.      Printer untuk mencetak barcode dan kartu anggota
c.       Barcode reader sebagai alat bantu untuk membaca kode buku dan kode anggota
d.      Scanner atau kamera digital untuk mendokumentasikan cover koleksi dan foto anggota.
e.       Sistem jaringan digunakan jika menghubungkan dua atau lebih computer.
Perangkat lunak yang diperlukan dan tersedia sebelum melakukan instalasi SLiMS adalah:
a.       Apace web server, aplikasi ini dalam sebuah komputer akan berfungsi sebagai server. SLiMS akan di-instal dalam server ini.
b.      MySQL merupakan aplikasi yang berfungsi sebagai datasase.
c.       PHP merupakan bahasa pemprograman SLiMS. PHP ini termasuk bahasa interpreter sehingga pengguna memungkinkan memodifikasi program.
d.      WEB browser digunakan untuk membuka internet dan untuk sempurnanya SLiMS merekomendasikan Mozilla Firefox.
e.       Sistem Operasi Windos atau Linux. SLiMS bisa berjalan di dua operasi.
Untuk mendukung penggunan SLiMS, sampai saat ini berdasarkan pengamatan dan informasi memiliki prospek pengembangan yang jelas artinya adanya komunitas-komunitas pengguna yang cukup banyak di indonesia terutama di Jakarta, yogyakarta, jawa barat jawa timur. Antara pengguna dan pengembanng SLiMS mengadakan forum komunikasi melalui icsisis@yahoogroup.com atau www.slims.web.id/forum.
Kelebihan dan Keuntungan menggunakan SLiMS:
1.Diperoleh dan digunakan secara gratis
2 Dianjurkan untuk dikembangkan, disebarkan dan dapatkan keuntungan
3 Memungkinkan Pengembangan lebih lanjut
4 Memenuhi kebutuhan otomasi perpustakaan
5 Dikembangkan oleh sumber daya lokal (orang Indonesia)
6 Memiliki milist pengguna ics-isis@yahoogroups.com, Facebook, web.id/forum.
            7 Memiliki prospek pengembangan (bahasa program dan database yang banyak  
  dikuasai)

C. Peran SLIM Dalam Dunia Perpustakaa
            Kita sudah sangat mengerti dan memahami bahwa era yang sedang kita jalani adalah “ERA INFORMASI”. Era informasi ini ditandai dengan lahirnya perangkat teknologi informasi yaitu komputer sebagai alat bantu untuk mempermudah pekerjaan administrasi seharihari. Kehadiran teknologi informasi ini, baik yang berupa perangkat keras maupun lunak, membawa pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Semua bermuara pada kata kunci: kecepatan, ketepatan, dan kemudahan. Kehadiran teknologi informasi ini berdampak pula pada dunia perpustakaan.
            Bila sebelum lahirnya komputer, semua pekerjaan administrasi dilakukan secara manual. Kini, dengan hadirnya komputer, pekerjaan administrasi manual beralih menjadi pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan komputer. Banyak sekali kemudahan yang didapat oleh pustakawan dalam pemanfaatan teknologi informasi ini untuk pelayanan perpustakaan. 
            Dan dalam hal ini SLIMS sangat bereran penting dalam menciptakan perpustakaan yang berbasis tehnologi dimana SLIM sangat membantu berbagai perpustakaan dalam membuat automasi perpustakaan tanpa kendala biaya yang mahal. Jika sebelum adanya SLIMS maka sebuah perpustakaan ingin membuat automasi di perpustakaanya maka perpustakan tersebut harus mengeluarkan biaya yang tidak tanggung-tangung hingga puluhan juta, bisa dibayangkan bagaimana nasib perpustakaan yang tidak mempunyai dana yang mampan contohnya perpustakaan sekolah dan perpustakaan desa maka hal ini akan menjadi sebuah problema yang sangat serius, maka dari itu hadirnya SLIMS dalam dunia perpustakaan sangat berperan penting dalam membangun perpustakaan diseluruh Indonesia.
Maka dibawah ini kami berikan sebuah data yang membantu hipotesis yang mengatakan bahwa SLIMS sangat berperan penting dalam membangun dunia perpustakaan ini terlihat jelas dalam data-data perpustakaan yang sudah menggunakan SLIMS dalam automasi perpustakaanya :
Ø  Aceh
1.                  Perpustakaan Masjid Baiturrahman Banda Aceh
2.                  Perpustakaan Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Aceh
3.                  Perpustakaan Jurusan Ilmu Perpustakaan IAIN Ar-Raniry Aceh
4.                  Perpustakaan UPF Litbangkes Aceh
5.                  Perpustakaan Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Aceh
6.                  Perpustakaan Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Meulaboh
7.                  Perpustakaan Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Langsa
8.                  Perpustakaan SMA 1 Blang Padang Banda Aceh
9.                  Perpustakaan Akper Kesdam Banda Aceh
10.              Pustaka FKM Muhmmadiyah Banda Aceh
11.              Pustaka Stikes Muhammadiyah Lhokseumawe
12.              Pustaka STAIN Malikussaleh Lhokseumawe
Ø  Sumatera Utara
1.                  Perpustakaan PPPPTK Helvetia Medan
2.                  Perpustakaan Politeknik MBP, Medan
3.                  Perpustakaan SMK Telkom Sandhy Putra Medan
4.                  Perpustakaan SD Sutomo 1 Medan
5.                  Perpustakaan SD Sutomo 2 Pulo Brayan Medan
6.                  Perpustakaan IAIN Sumatera Utara Medan
7.                  Perpustakaan BPPV Regional I Medan
8.                  Perpustakaan Politeknik Negeri Medan
Ø  Sumatera Barat
1.                  Perpustakaan Prodi Hubungan International Univ. Andalas Padang
2.                  Perpustakaan Universitas Tamansiswa Padang Sumatera Barat
3.                  Perpustakaan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang
4.                  Perpustakaan Diniyyah Puteri Padangpanjang
Ø  Riau
5.                  Perpustakaan STISIPOL Raja Haji Tanjung Pinang
7.                  Perpustakaan Jurusan Kimia FMIPA UNRI
Ø  lampung
1.                  Perpustakaan SMA Negeri 9 Bandar Lampung
Ø  Bangka Belitung
1.               Perpustakaan Dinas Pendidikan Kota Pangkalpinang
2.                  Perpustakaan Universitas Negeri Bangka Belitung
Ø  DKI Jakarta
2.                  Perpustakaan Kemitraan Jakarta
3.                  Perpustakaan Conservation International - Indonesia Jakarta
4.                  Perpustakaan Institut Hukum Sumberdaya Alam Jakarta
5.                  Perpustakaan Indonesia Corruption Watch Jakarta
6.                  Perpustakaan WALHI Jogjakarta
9.                  Perpustakaan Universitas Paramadina Mulya Jakarta
10.              Perpustakaan Lembaga Bantuan Hukum Jakarta
11.              Perpustakaan Rumah Sakit MH Thamrin Cileungsi
13.              Perpustakaan LSM Solidaritas Perempuan Jakarta
14.              Perpustakaan ELSAM Jakarta
15.              Perpustakaan LSM Pelangi Indonesia Jakarta
16.              Perpustakaan Sekolah Mentari Jakarta Selatan
17.              Perpustakaan Sekolah Mentari Grand Surya Jakarta
18.              Perpustakaan LAPAN Jakarta
19.              Perpustakaan Pusat Riset Perikanan Budidaya Departemen Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
20.              Perpustakaan Univ. Bhayangkara Jakarta Raya
21.              Perpustakaan TIFA Foundation Jakarta
22.              Perpustakaan Rahima Jakarta
23.              Perpustakaan Decentralization Support Facility Jakarta
24.              Perpustakaan Wahid Institute Jakarta
25.              Perpustakaan SD Al-Azhar Bintaro
26.              UN Habitat Jakarta
27.              IALF Jakarta Resource Centre
28.              Perpustakaan ABFI Institute PERBANAS Jakarta
29.              Perpustakaan Komisi Yudisial Jakarta
30.              Perpustakaan Musholla AT TAQWA - PT. H.M. SAMPOERNA, Tbk
31.              Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta
33.              Perpustakaan LIA Jakarta
35.              Perpustakaan Yayasan Damandiri Jakarta
36.              Perpustakaan Haryono Suyono Jakarta
37.              Perpustakaan UPN Veteran Jakarta
38.              Perpustakaan Lab. School Jakarta
39.              Perpustakaan Universitas Pertahanan Indonesia Jakarta
40.              Perpustakaan Habib Ustman Al Aydrus Jakarta
41.              Perpustakaan Penerbit PT. Yrama Widya Offline
42.              Perpustakaan LPMP DKI Jakarta
43.              Perpustakaan INKINDO DKI Jakarta
44.              Perpustakaan UGM Kampus Jakarta
47.              Perpustakaan TK Islam Al-Azhar Bintaro
48.              Fadli Zon Library Jakarta
49.              Perpustakaan Forum Indonesia Membaca, Museum Mandiri Jakarta
50.              Perpustakaan Badan Litbang SDM - Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta
51.              Perpustakaan Departemen Psikiatri, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jakarta
52.              Perpustakaan Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Jakarta
54.              INTI College Indonesia Library Jakarta
55.              Perpustakaan BAPETEN Jakarta
58.              Perpustakaan FT UMJ
59.              Library of ICC Jakarta
61.              Sekolah Pelita Harapan
Ø  Jawa Barat
1.                  Perpustakaan Pusat Studi Jepang, Universitas Indonesia Depok
2.                  Perpustakaan SMA Plus PGRI Cibinong
3.                  Perpustakaan PPPPTK TK dan PLB Bandung
4.                  Perpustakaan IAIN Cirebon
5.                  Perpustakaan Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Bandung
6.                  Perpustakaan Pusat Pengembangan Pendidikan Non Formal dan Informal Bandung
7.                  Perpustakaan Stikes Cirebon
8.                  Perpustakaan Universitas Siliwangi Tasikmalaya
9.                  Perpustakaan SMU Negeri 1 Sindang Indramayu
10.              Perpustakaan SMP 3 Indramayu
11.              Perpustakaan Umum Kab. Indramayu
12.              Perpustakaan Internat Al Kausar Sukabumi
13.              Perpustakaan Universitas Widyatama Bandung
14.              Perpustakaan Universitas Pasundan Bandung
16.              Perpustakaan SMP 1 Bogor Jawa Barat
19.              Taman Bacaan Kitab, Cicalengka, Kab Bandung
20.              Perpustakaan Lembaga Penelitian Akatiga Bandung
21.              Perpustakaan Sariwangi, Arjasari, Kab Bandung
23.              Perpustakaan Kebun Raya Bogor, Jawa Barat
24.              Pustaka Selasar (Selasar Sunaryo Art Space) Bandung
25.              Perpustakaan Bandung International School
26.              Rumi's Library Bandung
28.              Perpustakaan SMP Assalaam Bandung
29.              Perpustakaan SMP Negeri 4 Bogor
30.              Perpustakaan PKP2A LAN Sumedang, Jawa Barat
31.              Perpustakaan Galeri Ruang Depan S14 Bandung
33.              Perpustakaan Umum Daerah Kota Bogor
35.              Perpustakaan PT. GTI Merah Putih, Cimahi
36.              Perpustakaan Kebun Raya Cibodas
37.              Perpustakaan SMP Negeri 7 Bogor
38.              Perpustakaan SMU PU Al Bayan Sukabumi, Jawa Barat
39.              Perpustakaan STIE Kesatuan Bogor
40.              Perpustakaan STIKes Rajawali, Bandung
41.              Perpustakaan Politeknik Piksi Ganesha Bandung
42.              Perpustakaan Fakultas Teknik Universitas Islam "45" Bekasi
43.              Perpustakaan SMPIT Nurul Fikri Depok Jawa Barat
44.              Perpustakaan SMAIT Nurul Fikri Depok Jawa Barat
45.              Perpustakaan STIE Binaniaga Bogor
47.              Perpustakaan Himakom Universitas Pakuan Bogor
48.              Perpustakaan STMIK IKMI Cirebon
49.              Perpustakaan SD IT Nurul Fikri Kelapa Dua Depok
50.              Perpustakaan Balai Embrio Ternak Cipelang Sukabumi Dan lain-lain[4]
Dalam data yang kami himpun di halaman Web SLIM Commet pada tahun 2014 penggunaan SLIM sebagai software automasi perpustakaan di Indonesia mencapai 378 unit perpustakaan dan untuk penggunaan diluar Indonesia atau mancanegara mencapai 12 unit perpustakaan diantanya :
Ø  Luar indonesia
21.  Library of Palli Karma-Sahayak Foundation (PKSF), Bangladesh
24.  Govt.Teachers' Training College, Pabna, Bangladesh[5]

Dari data diatas dapat kita simpulkan bahwa peranan SLIMS dalam membangun perpustakaan di Indonesia sangat penting dimana SLIMS dapat membangun perpustakaan di seluruh nusantara dengan keunggulan software mereka yang didapat secara gratis untuk seluruh perpustakaan yang inggin menautomasikan perpustakaan dan meningakatkan pelayanan perpustakaan secara maksimal agar terciptanya perpustakaan yang mempunyai keunggulan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.


















BAB III
PENUTUP
1.1  Kesimpulan


1.1  Saran
Dalam penulisan makalah mungkin terdapat banyak salah kata ataupun kekurangan baik isinya ataupun lain sebagainya, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca.
























DAFTAR PUSTAKA

Yulia, Yuyu, Sujana, Janti G, Windarti Henny. 1994. Pengadaan Bahan Pustaka. Jakarta : Universitas Terbuka.



[1]               http://wacanapustaka.blogspot.com/2013/06/slims-senayan-library-management-system.html
[2]            http://www.slimscommeet.web.id/index.php/slims

[3]               https://tartojogja.files.wordpress.com/.../otomasi-perpustakaan-meggunak...

[4]               SLIMS,Daftar Pengguna Slims, Http: Web.Slim.id//, diakses tanggal 21 April 2015
[5]               Ibid.,
Share this article :

Post a Comment

 
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger