Selamat datang Iskandar Menulis.Com

Featured post

Membangun Hubungan Interpersonal Antara Pustakawan Dan Pemustaka

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Konsep perpustakaan sebagai sebuah kesatuan organisasi yang terstuktur dalam tujuanya m...

KRITERIA PENYELEKSIAN JURNAL ELEKTRONIK

Wednesday, 29 July 20150 comments

Kriteria Penyeleksian Jurnal Elektronik



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, jenis jurnal makin beraneka ragam. Ada jurnal yang terbit dalam bentuk tercetak, ada juga jurnal yang terbit dalam bentuk elektronik. Teknologi informasi yang semakin berkembang saat ini, memacu perpustakaan untuk menyediakan koleksi serial tidak hanya dalam bentuk tercetak tetapi juga menyediakan koleksi dalam bentuk sarana elektronik. Sarana elektronik ini sangat dibutuhkan bagi perpustakaan, terutama bagi Perpustakaan Universitas Perguruan Tinggi, agar akses penggunaan sumber-sumber informasi ini sangat berguna bagi kelancaran proses belajar mengajar, karena prasarana ini akan memudahkan dalam mencari informasi-informasi yang dibutuhkan terutama untuk mendukung pembelajaran.
Koleksi serial menjadi pedoman dalam menunjang kebutuhan akan informasi bagi perguruan tinggi. Peningkatan ketersediaan koleksi juga mengarah pada kegiatan pengembangan koleksi yang diperlukan oleh pemustaka, seperti tersedianya ruang audio visual yang menyediakan sarana untuk mengakses sumber-sumber informasi secara elektronik. Salah satu sumber informasi elektronik yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang proses belajar-mengajar, kegiatan mahasiswa yang berkaitan dengan tugas akhir dan penelitian adalah tersedianya jurnal elektronik.
1.2  Rumusan Masalah
1)      Bagaimana kriteria penyeleksian jurnal tercetak?
2)      Bagaimana kriteria penyeleksian jurnal elektronik?
3)      Apa-apa saja yang membedakan antara jurnal tercetak dengan jurnal elektronik?
4)      Apa kelebihan dari penggunaan jurnal elektronik?
5)      Apa kekurangan dari penggunaan jurnal elektronik?

1.3  Tujuan Masalah
1)      Memberikan penjelasan kepada pembaca bagaimana kriteria penyeleksian jurnal tercetak dan jurnal elektronik yang dilanggan oleh perpustakaan untuk menyeleksi sebuah jurnal yang baik bagi pengguna.
2)      Pembaca dapat mengetahui apa saja yang membedakan antara jurnal tercetak dengan jurnal elektronik dari berbagai aspek antara lain media penyimpanannya, aspek kemutakhirannya dan dari aspek penomorannya.
3)      Menjelaskan kepada pembaca kelebihan dan kekurangan dari penggunaan jurnal elektronik.











BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1  Jurnal
Jurnal adalah Sebuah terbitan yang diterbitkan oleh sebuah lembaga atau institusi yang memuat laporan, artikel penting dan tinjauan perkembangan ilmiah atau ilmu pengetahuan. Jurnal terbagi dalam dua jenis yaitu jurnal tercetak dan jurnal elektronik. Jurnal sangat penting digunakan karena menyajikan isu-isu, teori-teori atau temuan-temuan terbaru tentang masalah-masalah tertentu dibidangnya dan di dalam jurnal ilmiah dapat ditemukan data terbaru atau penafsiran kembali studi terdahulu.
Jurnal berkembang sangat cepat bersamaan dengan informasi yang dihasilkannya, informasi yang terus berakumulasi hingga mencapai taraf yang sulit dikendalikan. Jurnal untuk bidang tertentu secara khusus menghasilkan bermacam informasi baru sesuai dengan frekuensi terbitnya. Dengan demikian, maka jurnal juga berarti mengembangkan pengetahuan baru sebagai hasil temuan para ahli yang menuangkannya kedalam jurnal yang bersangkutan.[1]
Sebagian besar jurnal diterbitkan oleh institusi pendidikan maupun lembaga-lembaga penelitian, sehingga sebuah jurnal umumnya memiliki reputasi yang baik dan informasinya dapat dipertanggung jawabkan. [2] Jurnal termasuk ke dalam koleksi serial yang merupakan bahan pustaka yang diterbitkan secara berlanjut, bukan terbitan tunggal (monograph) seperti buku.[3]

2.1.1  Jurnal Tercetak
Jurnal tercetak merupakan jurnal yang di cetak melalui percetakan. Jurnal tercetak juga diartikan sebagai suatu terbitan khusus yang berisikan artikel mengenai ilmu pengetahuan berdasarkan hasil penelitian yang tidak jarang mengandung uraian bersifat teknis, yang dikelola dan diterbitkan oleh lembaga-lembaga ilmiah, perguruan tinggi, dan organisasi profesi, namun pada saat ini banyak jurnal yang diterbitkan oleh lembaga komersil.
2.1.2  Jurnal Elektronik
Jurnal elektronik (E-journal) adalah sekumpulan serial yang dapat berupa artikel-artikel ilmiah, karya ilmiah yang menpunyai nomor standard sehingga informasi yang terkandung di dalam jurnal elektronik tersebut dapat dipercaya karena telah diakui dengan adanya ISSN pada jurnal elektronik tersebut. Pada umumnya Perpustakaan Peruruan Tinggi melanggan e-jurnal untuk mendukung kegiatan akademik mahasiswanya, misalnya Proquest dan EBSCO.
Jurnal elektronik merupakan bagian dari koleksi terbitan berseri dimana memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan jurnal tercetak. Hal ini menyebabkan pengguna lebih memilih menggunakan jurnal elektronik dibandingkan jurnal tercetak, selain hemat waktu juga bisa menghemat biaya dan tenaga.
Adapun pengertian jurnal elektronik menurut para ahli antara lain:
a.       AACR (Angglo American Cataloguing Rule) mendefinisikan bahwa jurnal elektronik adalah sebuah publikasi dalam media yang diterbitkan berturut-turut yang berhubungan secara numeric atau secara kronologis, dapat diakses melalui web, memiliki fitur seperti jurnal, majalah atau terbitan berseri dan memiliki ISSN (Internasional Standard Serial Number)
b.      ODLIS(Online Dictionary for Library and Information Science), mendefinisikan jurnal elektronik sebagai versi digital dari suatu jurnal tercetak atau publikasi elektronik berupa jurnal tanpa versi tercetaknya yang tersedia melalui website atau akses internet.
c.       Woordward and McKnight Hitcokc mendefinisikan bahwa jurnal elektronik merupakan publikasi dalam format elektronik dan mempunyai ISSN, isi biasanya berupa artikel ilmiah, karya ilmiah atau prosiding dari suatu seminar yang berformat HTML dan PDF atau format lain yang mendukung.

2.2  Jenis Jurnal Elektronik
Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang informasi, segala sesuatu selalu tidak terlepas dengan masalah elektronik hingga masuk ke dunia perpustakaan sekalipun. Dengan masuknya era digital atau elektronik, hal ini berimbas kepada upaya perpustakaan dalam menyesuaikan koleksi yang dimilki dengan perkembangan teknologi informasi yang sedang berkembang. Oleh sebab itu sudah sepatutnya perpustakaan mengadakan koleksi elektronik sebagai pendamping atau pengganti sekalipun koleksi tercetak yang sudah tersedia sebelumnya.
Sesuai dengan perkembangan dunia elektronik yang sedang terjadi, salah satu upaya perpustakaan dalam pengelolaan koleksi terbitan berseri atau serial maka jurnal pun dimungkinkan diterbitkan dalam bentuk elektronik (digital).
Adapun jurnal elektronik terbagi ke dalam 2 katagori, yaitu:
A.    Jurnal Elektronik Berbasis Web
Jurnal berbasis web atau yang kita kenal dengan jurnal online merupakan jurnal yang dalam waktu kita mengaksesnya membutuhkan media yaitu internet. Jurnal dalam internet bisa kita download secara berlangganan dengan ataupun secara gratis (free).

B.     Jurnal Elektronik Berbentuk CD-ROM
Selain mengadakan jurnal online berbasis web, perpustakaan dituntut juga untuk menyediakan jurnal dalam bentuk CD-ROM (Compact Disc Read Only memory). Hal ini dimaksudkan untuk lebih memudahkan pengguna agar lebih cepat dalam mengaksesnya ketika pengguna membutuhkan jurnal dalam waktu yang singkat tanpa harus mengakses internet yang memakan waktu lebih banyak daripada mengakses melalui CD-ROM. Jurnal elektronik dalam bentuk CD-ROM merupakan jurnal yang penyediaannya dalam bentuk CD (Compact Disc), yaitu disket yang berbentuk cakram yang hanya bisa diakses dengan sistem penelusuran informasi.















BAB III
PEMBAHASAN

3.1  Kriteria Penyeleksian Jurnal Tercetak
Dalam menyeleksi sebuah jurnal, harus memenuhi persyaratan minimum seperti telah dituangkan dalam kriteria yang ditetapkan. Kriteria yang dipergunakan tertuang dalam panduan akreditasi berkala ilmiah yang disusun bersama oleh LIPI, ikatan penyuting Indonesia, kantor menteri Negara riset dan teknologi serta DP2N Ditjen Dikti. Tujuan dari akreditasi itu sendiri adalah untuk meningkatkan berkala ilmiah Indonesia, sehingga dapat meningkatkan komunitas ilmiah antar peneliti dan masyarakat pengguna untuk mencapai sasaran bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan pengembangan Indonesia.
Adapun aspek dari sebuah penyeleksian jurnal dapat dilihat dari kelembagaan penerbitnya, penyunting, penampilan dari jurnal itu sendiri, gaya penulisan, substansi isi, keberkalaan dan kewajiban pasca terbit. Dengan demikian kriteria penyeleksian jurnal yang baik adalah jurnal yang sudah terakreditasi dan dinilai baik oleh Badan Akreditasi, dalam hal ini adalah Ditjen Dikti.
3.2 Kriteria Penyeleksian Jurnal Elektronik
Perkembangan jurnal elektronik yang kemudian menjadi database jurnal elektronik bersamaan dengan perkembangan teknologi informasi yang mampu membuat jurnal ilmiah dari berbagai penerbit dikumpulkan dalam suatu pangkalan data,  sehingga memudahkan pemustaka untuk mencari artikel dari berbagai jurnal secara cepat dan tepat, serta memunginkan mahasiswa dapat menemukan lebih banyak informasi yang dibutuhkan.
Jurnal elektronik biasanya digunakan oleh dosen sebagai rujukan dalam proses kegiatan belajar mengajar seperti melengkapi bahan mengajar, memberikan keterkaitan informasi yang ada dalam jurnal elektronik kepada mahasiswanya serta dapat digunakan untuk sumber-sumber informasi penelitian. Sedangkan jurnal elektronik yang digunakan oleh mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan menjadi rujukan dalam menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan dan referensi untuk tugas akhir. Informasi-informasi yang didapat dari jurnal elektronik menjadikan proses pembelajaran akan menjadi lebih lengkap dari sumber-sumber informasi terkini yang selalu diperbaharui.
Pengembangan koleksi adalah awal dari pembinaan koleksi perpustakaan yang bertujuan agar koleksi tetap sesuai dengan kebutuhan pengguna dan jumlah bahan pustaka selalu mencukupi. Setiap perpustakaan tentu melakukan kegitan pengadaan koleksi untuk menambah kelengkapan koleksi yang dimilikinya, kegiatan pengadaan ini bisa dilakukan dengan membeli, melelang, tukar menukar, serta hadiah dari perorangan maupun lembaga.
Kelengkapan koleksi disini adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan jurnal elektronik yang dilanggan oleh sebuah perpustakaan. Untuk mengetahui faktor kelengkapan sebuah koleksi jurnal elektronik harus didasarkan pada kemutakhiran informasi yang terkandung dalam jurnal elektronik, harus didasarkan pada kesesuaian subjek dalam jurnal elektronik yang di butuhkan mahasiswa, harus mengetahui kualitas jurnal elektronik yang dimiliki serta mengetahui kelengkapan informasi dalam jurnal elektronik tersebut.
Sebenarnya e-journal masih sama dengan jurnal tercetak, tetapi karena disebarkan lewat jaringan digital maka yang disebarkan adalah versi elektronik atau digitalnya. Dengan demikian e-journal dapat diartikan sebagai salah satu cara menyebarluaskan jurnal tercetak.[4]
Perpustakaan sebagi lembaga yang memiliki hubungan erat dengan informasi yaitu sebagai pusat informasi harus bisa mengatasi keadaan dalam memenuhi kebutuhan akan informasi bagi pengguna. Hal tersebut dilaksanakan agar perpustakaan lebih mengutamakan kepuasan pengguna dengan kemudahan-kemudahan akses informasi di perpustakaan. Untuk merealisasikan hal tersebut sebuah perpustakaan hendaknya telah mempersiapkan diri untuk mengadakan pelayanan dalam bentuk koleksi elektronik.
3.2.1        Penyeleksian E- Journal Berdasarkan Peer Review
Fungsi utama jurnal ini tetap sama yaitu mendaftar, menyebarkan, memeriksakan kesesama rekan ilmuan ( peer review) dan melestarikan ilmu pengetahuan.  Fungsi Peer review merupakan karakteristik jurnal ilmiah yang lain dari pada yang lain. Proses peer review merupakan proses yang sistematik dan kritis oleh setidaknya dua orang ilmuan yang sebidang dengan penulis. Rekan–rekan akademik ini biasanya dipilih oleh editor jurnal yang bersangkutan dan kepada rekan-rekan akademik dimintakan pendapat yang kritis terhadap keaslian, metodologi, kegunaan, pengutipan ke sumber ilmiah lain dan sebagainya.
Dalam praktik menyeleksi elektronik jurnal, setiap artikel yang tampil disebuah jurnal harus dibaca oleh rekan lainnya sesama ilmuan, dan proses ini dilaporkan dalam bentuk tanggal-tanggal pada awal setiap artikel. Setidaknya harus ada tanggal yang menunjukkan kapan artikel diterima pertama kali dari penulis, dan kapan akhirnya artikel itu resmi diterima untuk di tampilkan. Dengan demikian, artikel yang sudah melalui proses peer review memegang peranan khusus dalam komunikasi ilmiah. Sehingga artikel jurnal tersebut menjadi sebuah pernyataan publik yang sudah disahihkan (validated).[5]
3.3         Perbedaan Jurnal Elektronik Dengan Jurnal Tercetak
Perbedakan yang membedakan antara jurnal dari bahan tercetak dan elektronik jurnal adalah dalam bentuk media penyimpanannya atau terletak pada media aksesnya saja yakni elektronik. Dimana jurnal tercetak dalam bentuk tercetak berbahan baku kertas dan dibaca langsung, sedangkan jurnal elektronik berupa jurnal dalam bentuk digital dan untuk membacanya diperlukan akses internet terlebih dahulu. Keduanya memiliki sumber informasi yang sama yaitu jurnal.
 Jurnal elektronik lebih banyak memiliki nilai lebih dibandingkan dengan jurnal tercetak baik itu dari aspek kemuktahiran, penyimpanan, serta pemanfaatannya. Dengan adanya kelebihan yang dimiliki jurnal elektronik dapat lebih memudahkan pengguna dalam mencari informasi khususnya dalam hal penelusuran jurnal online atau elektronik, namun disamping itu jurnal elektronik memiliki kelemahan dimana untuk mengakses jurnal harus melalui media yaitu komputer yang tentunya membutuhkan listrik, jadi apabila terjadi pemadaman listrik jurnal online pun tidak dapat diakses.
Selain itu perbedaan antara jurnal cetak dan e-jurnal hanya terletak di nomor ISSN. Adapun jurnal cetak dengan nomor ISSN dan E-jurnal dengan nomor e-ISSN dan jurnal cetak di cetak oleh percetakan, sementara e-jurnal tidak di cetak melainkan cukup di unggah dari softcopy jurnal cetak. Selebihnya cara susunan redaksi dan isi jurnal tidak mempunyai perbedaan diantara jurnal tercetak dengan jurnal elektronik.
Cara pengurusan ISSN tidak ada perbedaan, hanya saja harus di lakukan dua kali pengurusan untuk menambahkan “e” pada ISSN untuk jurnal elektronik. Setiap pengurusan berbeda di perihal surat permohonan ISSN. Surat pengurusan ISSN pertama dengan perihal permohonan ISSN untuk jurnal tercetak dan  surat pengurusan ISSN kedua dengan perihal permohonan ISSN untuk jurnal elektronik/e-Jurnal. Ketika ISSN telah di terima, kita tinggal menambahkan “e” (artinya elektronik) pada ISSN (menjadi e-ISSN) yang kita terima dari pengurusan perihal permohonan ISSN.
3.4  Kelebihan Jurnal Elektronik
Jurnal elektronik memiliki keuntungan bagi pengguna antara lain adalah hal akses penelusuran hingga international, jika jurnal tersedia di internet maka akan bisa diakses oleh pembaca diseluruh dunia. masalah kenyamanan, kecepatan dalam pengambilan dan publikasi, kemudahan penelusuran, membantu dalam proses penelitian, memiliki fitur-fitur yang memudahkan, meningkatkan kegiatan dialog dalam komunitas ilmiah, memudahkan penyebaran informasi ke pengguna asing,  melampirkan komentar terhadap artikel, menghemat waktu, mutakhir, mudah dicetak, memiliki navigasi yang fleksibel tanpa batasan dan biaya murah.
Selanjutnya dalam jurnal elektronik dapat menyediakan fasilitas tambahan yang tidak mungkin ada dalam jurnal cetak. Lingkungan online dapat menyediakan fitur tambahan seperti fitur menghubungkan referensi. Fitur  ini memungkinkan pembaca untuk melihat artikel lain yang menjadi referensi dari artikel yang sedang dibaca.
3.5  Kekurangan Jurnal Elektronik
Kekurangan dari jurnal elektonik bagi pengguna antara lain adalah terbatasnya informasi yang didapatkan pada database atau jurnal baru oleh karena alasan sitiran, kurangnya keahlian dalam hal mengakses sumber-sumber elektronik bagi pengguna oleh karena tidak adanya pelatihan khusus tentang hal ini, tidak menunjukkan sumber darimana penelitian diambil, sulit untuk dibawa atau dipindah tempatkan, tidak adanya persepsi atau tinjauan bahwa jurnal elektronik belum dapat dikatakan publikasi yang nyata, perlu adanya standar penggunaan dan publikasi sumber-sumber elektronik, pengindeksan tidak memadai, sering terjadi pembajakan, permasalahan hak cipta.

















BAB IV
PENUTUP

4.1  Kesimpulan
Jurnal elektronik (e-journal) adalah sekumpulan serial yang dapat berupa artikel-artikel ilmiah, karya ilmiah yang mempunyai nomor standard sehingga informasi yang terkandung di dalam jurnal elektronik tersebut dapat dipercaya karena telah diakui dengan adanya ISSN pada jurnal elektronik tersebut. Jurnal sangat penting digunakan karena menyajikan isu-isu, teori-teori atau temuan-temuan terbaru tentang masalah-masalah tertentu dibidangnya dan di dalam jurnal ilmiah dapat ditemukan data terbaru atau penafsiran kembali studi terdahulu. Adapun isi e-jurnal biasanya berupa artikel ilmiah (hasil penelitian atau buku penelitian), review buku atau karya ilmiah, proseding conference. Jurnal elektronik mempunyai berbagai sebutan seperti e-serial, e-periodical, digital serial atau e-jurnal.
Dalam menyeleksi sebuah jurnal, harus memenuhi persyaratan minimum seperti telah dituangkan dalam kriteria yang ditetapkan. Adapun aspek dari sebuah penyeleksian jurnal dapat dilihat dari kelembagaan penerbitnya, penyunting, penampilan dari jurnal itu sendiri, gaya penulisan, substansi isi, keberkalaan dan kewajiban pasca terbit.
Sebuah koleksi jurnal elektronik harus didasarkan pada kemutakhiran informasi yang terkandung dalam jurnal elektronik, harus didasarkan pada kesesuaian subjek dalam jurnal elektronik yang di butuhkan mahasiswa, serta mengetahui kelengkapan informasi dalam jurnal elektronik tersebut. Dalam meyeleksi jurnal elektronik juga harus melalui proses peer review.

DAFTAR PUSTAKA

Pawit M.Yusuf, Pengantar Aplikasi Teori ILmu Sosial Komunikasi Untuk Perpustakaan Dan Informasi, Jakarta: Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, 2001.
Abdul Rahman Saleh, Pengolahan Terbitan Berseri, Jakarta: Universitas Terbuka Depdikbud, 1996.
Ridwan Siregar, Perpustakaan Energi Pembangunan Bangsa, Medan: USU Press, 2004.
Putu Laxman Pendit dkk, Perpustaan Digital: Perspektif Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia, Jakarta: Sagung Seto, 2007.
Putu Laxman Pendit, Perpustakaan Digital, Jakarta: Cita Karyakarsa Mandiri, 2008.







[1] Pawit M. Yusuf, Pengantar Aplikasi Teori ILmu Sosial Komunikasi Untuk Perpustakaan Dan Informasi, (Jakarta: Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, 2001), Hal. 297
[2] Abdul Rahman Saleh, Pengolahan Terbitan Berseri, (Jakarta: Universitas Terbuka Depdikbud, 1996).
[3] Ridwan Siregar, Perpustakaan Energi Pembangunan Bangsa, (Medan: USU Press, 2004).
[4] Putu Laxman Pendit dkk, Perpustaan Digital: Perspektif Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia, (Jakarta: Sagung Seto, 2007), Hal. 78
[5] Putu Laxman Pendit, Perpustakaan Digital, (Jakarta: Cita Karyakarsa Mandiri, 2008), Hal. 154
Share this article :

Post a Comment

 
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger