Kriteria
Penyeleksian Jurnal Elektronik
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi,
jenis jurnal makin beraneka ragam. Ada jurnal yang terbit dalam bentuk
tercetak, ada juga jurnal yang terbit dalam bentuk elektronik. Teknologi
informasi yang semakin berkembang saat ini, memacu perpustakaan untuk
menyediakan koleksi serial tidak hanya dalam bentuk tercetak tetapi juga
menyediakan koleksi dalam bentuk sarana elektronik. Sarana elektronik ini
sangat dibutuhkan bagi perpustakaan, terutama bagi Perpustakaan Universitas
Perguruan Tinggi, agar akses penggunaan sumber-sumber informasi ini sangat
berguna bagi kelancaran proses belajar mengajar, karena prasarana ini akan
memudahkan dalam mencari informasi-informasi yang dibutuhkan terutama untuk
mendukung pembelajaran.
Koleksi serial menjadi pedoman dalam menunjang
kebutuhan akan informasi bagi perguruan tinggi. Peningkatan ketersediaan
koleksi juga mengarah pada kegiatan pengembangan koleksi yang diperlukan oleh
pemustaka, seperti tersedianya ruang audio visual yang menyediakan sarana untuk
mengakses sumber-sumber informasi secara elektronik. Salah satu sumber
informasi elektronik yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang proses
belajar-mengajar, kegiatan
mahasiswa yang berkaitan dengan tugas akhir dan penelitian adalah tersedianya
jurnal elektronik.
1.2
Rumusan
Masalah
1) Bagaimana kriteria penyeleksian jurnal tercetak?
2) Bagaimana kriteria penyeleksian jurnal elektronik?
3) Apa-apa saja yang membedakan antara jurnal tercetak
dengan jurnal elektronik?
4) Apa kelebihan dari penggunaan jurnal elektronik?
5) Apa kekurangan dari penggunaan jurnal elektronik?
1.3
Tujuan
Masalah
1) Memberikan penjelasan kepada pembaca bagaimana kriteria
penyeleksian jurnal tercetak dan jurnal elektronik yang dilanggan oleh
perpustakaan untuk menyeleksi sebuah jurnal yang baik bagi pengguna.
2) Pembaca dapat mengetahui apa saja yang membedakan antara
jurnal tercetak dengan jurnal elektronik dari berbagai aspek antara lain media
penyimpanannya, aspek kemutakhirannya dan dari aspek penomorannya.
3) Menjelaskan kepada pembaca kelebihan dan kekurangan dari
penggunaan jurnal elektronik.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 Jurnal
Jurnal adalah Sebuah terbitan yang diterbitkan oleh
sebuah lembaga atau institusi yang memuat laporan, artikel penting dan tinjauan
perkembangan ilmiah atau ilmu pengetahuan.
Jurnal terbagi dalam dua jenis yaitu jurnal tercetak dan jurnal elektronik. Jurnal sangat penting
digunakan karena menyajikan isu-isu, teori-teori atau temuan-temuan terbaru
tentang masalah-masalah tertentu dibidangnya dan di dalam jurnal ilmiah dapat
ditemukan data terbaru atau penafsiran kembali studi terdahulu.
Jurnal berkembang sangat cepat bersamaan dengan
informasi yang dihasilkannya, informasi yang terus berakumulasi hingga mencapai
taraf yang sulit dikendalikan. Jurnal untuk bidang tertentu secara khusus
menghasilkan bermacam informasi baru sesuai dengan frekuensi terbitnya. Dengan
demikian, maka jurnal juga berarti mengembangkan pengetahuan baru sebagai hasil
temuan para ahli yang menuangkannya kedalam jurnal yang bersangkutan.[1]
Sebagian besar jurnal diterbitkan oleh institusi
pendidikan maupun lembaga-lembaga penelitian, sehingga sebuah jurnal umumnya
memiliki reputasi yang baik dan informasinya dapat dipertanggung jawabkan. [2]
Jurnal termasuk ke dalam koleksi
serial yang merupakan
bahan pustaka yang diterbitkan secara berlanjut, bukan terbitan tunggal
(monograph) seperti buku.[3]
2.1.1 Jurnal
Tercetak
Jurnal tercetak merupakan jurnal
yang di cetak melalui percetakan. Jurnal tercetak juga diartikan sebagai suatu
terbitan khusus yang berisikan artikel mengenai ilmu pengetahuan
berdasarkan hasil penelitian yang tidak jarang mengandung uraian bersifat
teknis, yang dikelola dan diterbitkan oleh lembaga-lembaga ilmiah, perguruan
tinggi, dan organisasi profesi, namun pada saat ini banyak jurnal yang diterbitkan
oleh lembaga komersil.
2.1.2 Jurnal Elektronik
Jurnal elektronik
(E-journal) adalah sekumpulan serial yang dapat berupa artikel-artikel ilmiah,
karya ilmiah yang menpunyai nomor standard sehingga informasi yang terkandung
di dalam jurnal elektronik tersebut dapat dipercaya karena telah diakui dengan
adanya ISSN pada jurnal elektronik tersebut. Pada umumnya Perpustakaan Peruruan
Tinggi melanggan e-jurnal
untuk mendukung kegiatan akademik mahasiswanya, misalnya Proquest dan EBSCO.
Jurnal elektronik
merupakan bagian dari koleksi terbitan berseri dimana memiliki
kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan jurnal tercetak. Hal ini menyebabkan
pengguna lebih memilih menggunakan jurnal elektronik dibandingkan jurnal
tercetak, selain hemat waktu juga bisa menghemat biaya dan tenaga.
Adapun pengertian
jurnal elektronik menurut para ahli antara lain:
a.
AACR (Angglo American
Cataloguing Rule) mendefinisikan bahwa jurnal elektronik adalah sebuah
publikasi dalam media yang diterbitkan berturut-turut yang berhubungan secara
numeric atau secara kronologis, dapat diakses melalui web, memiliki fitur
seperti jurnal, majalah atau terbitan berseri dan memiliki ISSN (Internasional
Standard Serial Number)
b.
ODLIS(Online Dictionary
for Library and Information Science), mendefinisikan jurnal elektronik sebagai
versi digital dari suatu jurnal tercetak atau publikasi elektronik berupa
jurnal tanpa versi tercetaknya yang tersedia melalui website atau akses
internet.
c.
Woordward and McKnight
Hitcokc mendefinisikan bahwa jurnal elektronik merupakan publikasi dalam format
elektronik dan mempunyai ISSN, isi biasanya berupa artikel ilmiah, karya ilmiah
atau prosiding dari suatu seminar yang berformat HTML dan PDF atau format lain
yang mendukung.
2.2 Jenis Jurnal Elektronik
Seiring
dengan kemajuan teknologi di bidang informasi, segala sesuatu selalu tidak
terlepas dengan masalah elektronik hingga masuk ke dunia perpustakaan
sekalipun. Dengan masuknya era digital atau elektronik, hal ini berimbas kepada
upaya perpustakaan dalam menyesuaikan koleksi yang dimilki dengan perkembangan
teknologi informasi yang sedang berkembang. Oleh sebab itu sudah sepatutnya
perpustakaan mengadakan koleksi elektronik sebagai pendamping atau pengganti
sekalipun koleksi tercetak yang sudah tersedia sebelumnya.
Sesuai
dengan perkembangan dunia elektronik yang sedang terjadi, salah satu upaya
perpustakaan dalam pengelolaan koleksi terbitan berseri atau serial maka jurnal
pun dimungkinkan diterbitkan dalam bentuk elektronik (digital).
Adapun
jurnal elektronik terbagi ke dalam 2 katagori, yaitu:
A. Jurnal
Elektronik Berbasis Web
Jurnal
berbasis web atau yang kita kenal dengan jurnal online merupakan jurnal yang
dalam waktu kita mengaksesnya membutuhkan media yaitu internet. Jurnal dalam
internet bisa kita download secara berlangganan dengan ataupun secara gratis
(free).
B. Jurnal
Elektronik Berbentuk CD-ROM
Selain
mengadakan jurnal online berbasis web, perpustakaan dituntut juga untuk
menyediakan jurnal dalam bentuk CD-ROM (Compact Disc Read Only memory). Hal ini
dimaksudkan untuk lebih memudahkan pengguna agar lebih cepat dalam mengaksesnya
ketika pengguna membutuhkan jurnal dalam waktu yang singkat tanpa harus
mengakses internet yang memakan waktu lebih banyak daripada mengakses melalui
CD-ROM. Jurnal elektronik dalam bentuk CD-ROM merupakan jurnal yang
penyediaannya dalam bentuk CD (Compact Disc), yaitu disket yang berbentuk
cakram yang hanya bisa diakses dengan sistem penelusuran informasi.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Kriteria
Penyeleksian Jurnal Tercetak
Dalam menyeleksi sebuah jurnal, harus memenuhi
persyaratan minimum seperti telah dituangkan dalam kriteria yang ditetapkan.
Kriteria yang dipergunakan tertuang dalam panduan akreditasi berkala ilmiah
yang disusun bersama oleh LIPI, ikatan penyuting Indonesia, kantor menteri
Negara riset dan teknologi serta DP2N Ditjen Dikti.
Tujuan dari akreditasi itu sendiri adalah untuk meningkatkan berkala ilmiah
Indonesia, sehingga dapat meningkatkan komunitas ilmiah antar peneliti dan
masyarakat pengguna untuk mencapai sasaran bagi pengembangan ilmu pengetahuan
dan kebutuhan pengembangan Indonesia.
Adapun aspek dari sebuah penyeleksian jurnal dapat
dilihat dari kelembagaan penerbitnya, penyunting, penampilan dari jurnal itu
sendiri, gaya penulisan, substansi isi, keberkalaan dan kewajiban pasca terbit.
Dengan demikian kriteria penyeleksian jurnal yang baik adalah jurnal yang sudah
terakreditasi dan dinilai baik oleh Badan Akreditasi, dalam hal ini adalah Ditjen Dikti.
3.2 Kriteria Penyeleksian Jurnal
Elektronik
Perkembangan jurnal elektronik yang kemudian menjadi database
jurnal elektronik bersamaan dengan perkembangan teknologi informasi yang mampu
membuat jurnal ilmiah dari berbagai penerbit dikumpulkan dalam suatu pangkalan
data, sehingga memudahkan pemustaka
untuk mencari artikel dari berbagai jurnal secara cepat dan tepat, serta
memunginkan mahasiswa dapat menemukan lebih banyak informasi yang dibutuhkan.
Jurnal elektronik biasanya digunakan oleh dosen
sebagai rujukan dalam proses kegiatan belajar mengajar seperti melengkapi bahan
mengajar, memberikan keterkaitan informasi yang ada dalam jurnal elektronik
kepada mahasiswanya serta dapat digunakan untuk sumber-sumber informasi
penelitian. Sedangkan jurnal elektronik yang digunakan oleh mahasiswa untuk menambah pengetahuan
dan menjadi rujukan dalam menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan dan referensi
untuk tugas akhir. Informasi-informasi yang didapat dari jurnal elektronik
menjadikan
proses pembelajaran akan menjadi lebih lengkap dari sumber-sumber informasi
terkini yang selalu diperbaharui.
Pengembangan koleksi adalah awal dari pembinaan
koleksi perpustakaan yang bertujuan
agar koleksi tetap sesuai dengan kebutuhan pengguna dan jumlah bahan pustaka
selalu mencukupi. Setiap perpustakaan tentu melakukan kegitan pengadaan koleksi
untuk menambah kelengkapan koleksi yang dimilikinya, kegiatan pengadaan ini
bisa dilakukan dengan membeli, melelang, tukar menukar, serta hadiah dari
perorangan maupun lembaga.
Kelengkapan koleksi disini adalah segala sesuatu
yang berhubungan dengan jurnal elektronik
yang dilanggan oleh sebuah perpustakaan. Untuk mengetahui faktor kelengkapan sebuah koleksi jurnal
elektronik harus didasarkan pada kemutakhiran informasi yang terkandung dalam
jurnal elektronik, harus
didasarkan pada kesesuaian subjek dalam jurnal
elektronik yang di butuhkan mahasiswa, harus mengetahui kualitas jurnal
elektronik yang dimiliki serta
mengetahui kelengkapan informasi dalam jurnal
elektronik tersebut.
Sebenarnya e-journal masih sama dengan jurnal
tercetak, tetapi karena disebarkan lewat jaringan digital maka yang disebarkan
adalah versi elektronik atau digitalnya. Dengan demikian e-journal dapat
diartikan sebagai salah satu cara menyebarluaskan jurnal tercetak.[4]
Perpustakaan sebagi lembaga yang memiliki hubungan
erat dengan informasi yaitu sebagai pusat informasi harus bisa mengatasi
keadaan dalam memenuhi kebutuhan akan informasi bagi pengguna. Hal tersebut
dilaksanakan agar perpustakaan lebih mengutamakan kepuasan pengguna dengan
kemudahan-kemudahan akses informasi di perpustakaan. Untuk merealisasikan hal
tersebut sebuah perpustakaan hendaknya telah mempersiapkan diri untuk
mengadakan pelayanan dalam bentuk koleksi elektronik.
3.2.1
Penyeleksian
E- Journal Berdasarkan Peer Review
Fungsi utama jurnal ini tetap sama
yaitu mendaftar, menyebarkan, memeriksakan kesesama rekan ilmuan ( peer review) dan melestarikan ilmu pengetahuan. Fungsi
Peer review merupakan karakteristik jurnal ilmiah yang lain dari pada yang
lain. Proses peer review merupakan proses yang sistematik dan kritis oleh
setidaknya dua orang ilmuan yang sebidang dengan penulis. Rekan–rekan akademik
ini biasanya dipilih oleh editor jurnal yang bersangkutan dan kepada
rekan-rekan akademik dimintakan pendapat yang kritis terhadap keaslian,
metodologi, kegunaan, pengutipan ke sumber ilmiah lain dan sebagainya.
Dalam praktik menyeleksi elektronik jurnal,
setiap artikel yang tampil disebuah jurnal harus dibaca oleh rekan lainnya
sesama ilmuan, dan proses ini dilaporkan dalam bentuk tanggal-tanggal pada awal setiap artikel.
Setidaknya harus ada tanggal yang menunjukkan kapan artikel diterima pertama
kali dari penulis, dan kapan akhirnya artikel itu resmi diterima untuk di
tampilkan. Dengan demikian, artikel yang sudah melalui proses peer review
memegang peranan khusus dalam komunikasi ilmiah. Sehingga artikel jurnal tersebut menjadi sebuah
pernyataan publik yang sudah disahihkan (validated).[5]
3.3
Perbedaan
Jurnal Elektronik Dengan Jurnal Tercetak
Perbedakan yang membedakan antara
jurnal dari bahan tercetak dan elektronik jurnal adalah dalam bentuk media
penyimpanannya atau terletak pada
media aksesnya saja yakni elektronik. Dimana jurnal tercetak
dalam bentuk tercetak berbahan baku kertas dan dibaca langsung, sedangkan jurnal elektronik
berupa jurnal dalam bentuk digital dan untuk membacanya diperlukan akses
internet terlebih dahulu. Keduanya memiliki sumber informasi yang sama yaitu
jurnal.
Jurnal
elektronik lebih banyak memiliki nilai lebih dibandingkan dengan jurnal
tercetak baik itu dari aspek kemuktahiran, penyimpanan, serta pemanfaatannya.
Dengan adanya kelebihan yang dimiliki jurnal elektronik dapat lebih memudahkan
pengguna dalam mencari informasi khususnya dalam hal penelusuran jurnal online atau elektronik, namun
disamping itu jurnal elektronik memiliki kelemahan dimana untuk mengakses
jurnal harus melalui media yaitu komputer yang tentunya membutuhkan listrik,
jadi apabila terjadi pemadaman listrik jurnal online pun tidak dapat diakses.
Selain itu perbedaan antara jurnal cetak dan
e-jurnal hanya terletak di nomor ISSN. Adapun
jurnal cetak dengan nomor ISSN dan E-jurnal dengan
nomor e-ISSN dan jurnal cetak di cetak oleh percetakan, sementara e-jurnal
tidak di cetak melainkan cukup di unggah dari softcopy jurnal cetak. Selebihnya cara susunan redaksi dan isi jurnal tidak mempunyai
perbedaan diantara jurnal tercetak dengan jurnal elektronik.
Cara pengurusan ISSN tidak ada perbedaan, hanya saja harus di lakukan dua
kali pengurusan untuk menambahkan
“e” pada ISSN untuk jurnal elektronik. Setiap pengurusan
berbeda di perihal surat permohonan ISSN. Surat
pengurusan ISSN pertama dengan perihal permohonan ISSN untuk jurnal tercetak dan surat pengurusan ISSN kedua dengan perihal
permohonan ISSN untuk jurnal
elektronik/e-Jurnal. Ketika ISSN telah di terima, kita tinggal menambahkan “e”
(artinya elektronik) pada ISSN (menjadi e-ISSN) yang kita terima dari pengurusan
perihal permohonan ISSN.
3.4 Kelebihan
Jurnal Elektronik
Jurnal elektronik memiliki keuntungan bagi pengguna
antara lain adalah hal akses penelusuran hingga international, jika jurnal tersedia di
internet maka akan bisa diakses oleh pembaca diseluruh dunia. masalah kenyamanan,
kecepatan dalam pengambilan dan publikasi, kemudahan penelusuran, membantu dalam
proses penelitian, memiliki fitur-fitur yang memudahkan, meningkatkan kegiatan
dialog dalam komunitas ilmiah, memudahkan penyebaran informasi ke pengguna
asing, melampirkan komentar terhadap artikel,
menghemat waktu, mutakhir, mudah dicetak, memiliki navigasi yang fleksibel tanpa batasan dan
biaya murah.
Selanjutnya dalam jurnal elektronik dapat menyediakan
fasilitas tambahan yang tidak mungkin ada dalam jurnal cetak. Lingkungan online
dapat menyediakan fitur tambahan seperti fitur menghubungkan referensi.
Fitur ini memungkinkan pembaca untuk
melihat artikel lain yang menjadi referensi dari artikel yang sedang dibaca.
3.5
Kekurangan
Jurnal Elektronik
Kekurangan dari jurnal elektonik bagi pengguna
antara lain adalah terbatasnya informasi yang didapatkan pada database atau
jurnal baru oleh karena alasan sitiran, kurangnya keahlian dalam hal mengakses
sumber-sumber elektronik bagi pengguna oleh karena tidak adanya pelatihan
khusus tentang hal ini, tidak menunjukkan sumber darimana penelitian diambil,
sulit untuk dibawa atau dipindah tempatkan, tidak adanya persepsi atau tinjauan
bahwa jurnal elektronik belum dapat dikatakan publikasi yang nyata, perlu adanya
standar penggunaan dan publikasi sumber-sumber elektronik, pengindeksan tidak
memadai, sering terjadi pembajakan, permasalahan hak cipta.
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Jurnal elektronik (e-journal) adalah
sekumpulan serial yang dapat berupa artikel-artikel ilmiah, karya ilmiah yang
mempunyai
nomor standard sehingga informasi yang terkandung di dalam jurnal elektronik
tersebut dapat dipercaya karena telah diakui dengan adanya ISSN pada jurnal
elektronik tersebut. Jurnal
sangat penting digunakan karena menyajikan isu-isu, teori-teori atau
temuan-temuan terbaru tentang masalah-masalah tertentu dibidangnya dan di dalam
jurnal ilmiah dapat ditemukan data terbaru atau penafsiran kembali studi
terdahulu. Adapun isi e-jurnal biasanya berupa artikel ilmiah (hasil penelitian
atau buku penelitian), review buku atau karya ilmiah, proseding conference.
Jurnal elektronik mempunyai berbagai sebutan seperti e-serial, e-periodical,
digital serial atau e-jurnal.
Dalam menyeleksi sebuah jurnal, harus memenuhi
persyaratan minimum seperti telah dituangkan dalam kriteria yang ditetapkan. Adapun aspek dari
sebuah penyeleksian jurnal dapat dilihat dari kelembagaan penerbitnya,
penyunting, penampilan dari jurnal itu sendiri, gaya penulisan, substansi isi,
keberkalaan dan kewajiban pasca terbit.
Sebuah koleksi jurnal
elektronik harus didasarkan pada kemutakhiran informasi yang terkandung dalam
jurnal elektronik, harus
didasarkan pada kesesuaian subjek dalam jurnal
elektronik yang di butuhkan mahasiswa, serta mengetahui kelengkapan informasi
dalam jurnal elektronik tersebut.
Dalam meyeleksi jurnal elektronik juga harus melalui proses peer review.
DAFTAR
PUSTAKA
Pawit
M.Yusuf, Pengantar Aplikasi Teori ILmu
Sosial Komunikasi Untuk Perpustakaan Dan Informasi, Jakarta: Program Studi
Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, 2001.
Abdul
Rahman Saleh, Pengolahan Terbitan
Berseri, Jakarta: Universitas Terbuka Depdikbud, 1996.
Ridwan Siregar, Perpustakaan
Energi Pembangunan Bangsa, Medan: USU Press, 2004.
Putu
Laxman Pendit dkk, Perpustaan Digital:
Perspektif Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia, Jakarta: Sagung Seto,
2007.
Putu Laxman Pendit, Perpustakaan Digital, Jakarta: Cita Karyakarsa Mandiri, 2008.
[1] Pawit M. Yusuf, Pengantar
Aplikasi Teori ILmu Sosial Komunikasi Untuk Perpustakaan Dan Informasi,
(Jakarta: Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran,
2001), Hal. 297
[2] Abdul Rahman Saleh, Pengolahan Terbitan Berseri, (Jakarta:
Universitas Terbuka Depdikbud, 1996).
[4] Putu
Laxman Pendit dkk, Perpustaan Digital:
Perspektif Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia, (Jakarta: Sagung Seto,
2007), Hal. 78
Post a Comment