BELUTAS
Belutas merupakan
tumbuhan semak atau setengah semak dari setengah semak dari famili Compositae.
Tumbuhannya tegak setinggi sampai 2 m, kadang-kadang lebih. Percabangan banyak
berusuk halus dan berbulu lembut. Tumbuh liar di tanah tandus dan jelek atau
ditanam sebagai pagar di ketinggian 1.00 m dpl. Daun bertangkai pendek, letak
berseling, bentuk bundar telur sungsang, ujung bundar melancip, bergerigi serta
berwarna hijau terang, bunga keluar diujung cabang dan di ketiak daun berbentuk
bunga bonggol bergangang atau duduk dengan warna ungu. Buah longkah agak
berbentuk gasing, warna coklat dengan sudut putih, lokos.
CARA MENDAPATKAN BELUNTAS
Tumbuhan beluntas
merupakan tumbuhan liar yang dapat hidup di sembarang tempat kecuali tempat
berair, yang tidak banyak orang kenal tahu apa kegunaannya. Tumbuhan beluntas
bisa dijadikan pembatas petakan sawah-sawah, bahkan tidak terurus dan hanya menjadi
semak belukar yang dapat ditemukan di tempat-tempat lapanga dan tanah kosong.
BAGIAN TANAMAN YANG
DIGUNAKAN
Daun dan akar
KHASIAT BELUNTAS
Daun beluntas
berbau khas aromatis dan rasanya getir memiliki khasiat untuk meningkatkan
narsu makan (stomatik), membantu pencernaan, peluruh keringat (difoterik),
pereda demam (antipiretik), dan penyegar. Daun beluntas mengandung alkoloid,
flavoid, flavonoida, tannin, dan minyak atsiri dimana semuanya berperan sebagai
senyawa antioksidan untuk menangkal radikal bebas.
RESEP
1. Menghilangkan bau badan, bau mulut, kurang nafsu makan :
daun segar secukupnya dimakan sebagai lalap mentah atau dikukus, dan dimakan
bersama nasi.
2. Ganguan pencernaan pada anak : daun segar setelah di cuci
di pipis campurkan pada bubur saring atau nasi tim, dan dimakan bersama nasi.
3. Kelenjar TBC : daun berikut tangkai beluntas segar,
ekstrak gelatin dari kulit sapi dan rumput laut hai-hai (Laminaria japonica aresch) masing-masing 10 g, dicuci lalu
dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tersebut lalu ditim sampai lunak. Makan
selagi hangat.
4. Nyeri rematik : akar beluntas 15 gram dicuci lalu
dipotong. Tambahan 3 gelas air, rebus sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin
saring, diminum padi dan sore sebanyak ½ gelas.
BERINGIN
Tanaman beringin
memiliki nama latin Ficus benjamin. Nama umum atau dagangannya adalah weeping fi, sedangkan beringin dikenal
dengan nama daerah jawa : waringin,
Sunda : Caringin. Ciri-ciri umum tanaman ini memiliki pohon besar, diameter
batang bisa mencapai 2 m lebih, tinggi bisa mencapai 25 m. Batang tegak bulat,
permukaan kasar, cokelat kehitaman, keluar akar mengantung dari batang. Daun
tunggal, lonjong, hijau, panjang 3-6 cm, tepi rata, letak bersilang berhadapan.
Bunga tunggal, keluar dari ketiak daun, kelopak bentuk corong, kuning kehijauan.
Buah buni, bulat kecil, panjang 0.5-1 cm.
CARA MENDAPAT
BERINGIN
Perbanyakan tanaman
beringin dapat dilakukan dengan biji. Keperawatannya dengan memberinya cukup
air dan pupuk serta cahaya matahari. Tanaman ini tumbuh dengan baik pada hampir
semua jenis tanah di indonesia dan juga dikenal mudah beradaptasi. Informasi
pembelian simplisian/tanaman: unit konservasi dan Budidaya Biofarmaka, pusat
Studi Biofarmaka LPPM IPB.
BAGIAN TANAMAN YANG
DIGUNAKAN
Ranting, buah.
KHASIAT BERINGIN
Seluruh bagian
tanaman untuk membersihkan darah. Daun sebagai antinocideptive, penolak lalat
dan kumbang, antioksidan, antimikobakteria. Ranting digunakan sebagai penolak
seranga. Buah sebagai antibakteri dan peluang sebagai antikanker, antidiare namun
kurang aman.
BADANI
Nama latin bidani
ialah quisqualis indica L. Tanaman
tersebut dikenal dengan nama daerah yaitu dani, Udani, Wuladani, kacekkluk,
bidani, cekluk, wedani, Saradengan, Tikao dan ceguk. Nama simplisia tanaman
tanaman tersebut ialah Quisqualidis
indicae semen. Efek farmakologis tanaman ini bersifat manis, hangat,
beracun, (toksin), masuk meridian limpa dan lambung, sebagai obat cacing,
membantu pencernaan dan memperkuat limpa. Deskripsi tanaman in termasuk perdu
merambat, panjang batang sampai 5 m. Batang berkayu, bercabang-cabang, cabang
muda berwarna hijau, berduri. Daun tunggal, berduri. Daun tunggal, bulat telur.
Perbungaan bentuk bulir, terdapat ketiak daun dan diujung cabang. Kelopak
berwarna hijau kekuningan. Putik berwarna putih sampai merah tua. Buah
tergolong buah batu, biji, buah masak kering, akar dan daun. Kandungan kimianya
antara lain Trigonelina, Minyak lemak, gom dan resin Buah matang: Potasium
quisqua, lemak jenuh, trigonelline, dan puridine, kulit buah dan daun: Potasium
quisqualata,. Bunga cyanidinemologlycoside. Daun dan tangkai: Tanin, saponin,
sulfur, calsium oksalat, lemak, peroksidase, protein.
CARA MENDAPATKAN
BIDANI
Perbanyak tanaman
dengan stek batang. Tanaman in dapat tumbuh dari 250-1.200 m dpl. Perawatanya
dengan pemupukan, pengendalina hama dan gulma serta penyiraman air yang cukup.
Tanaman bidani dapat diperoleh di Unit Konservasi dan Budidaya Biofarmaka Pusat
Studi Biofarmaka LPPM IPB.
BAGIAN TANAMAN YANG
DIGUNAKAN
Biji, daun dan akar
KHASIAT BIDANI
Antelmintik (obat
yang digunakan untuk memberantas atau m engurangi cacing dalam lumen usus atau
jaringan tubuh) tonik, mengobati cacingan, sakit kepala, sakit telinga,ganguan
pencernaan, dan berat badan kurang.
RESEP
1. Axyuriasis (cacing kremi). Biji digonseng sampai matang,
dimakan dengan dikunyah ½ jam sebelum makan. Anak kecil 3-15 biji/hari, dewasa
15-30 biji/hari, untuk 3 kali makan selama 15 hari.
2. Ascariasis (cacing gelang). Untuk anak-anak gerus 3-5
biji, makan. Akar2 jari direbus denga cangkir air, tambahkan sedikit gula jawa,
sampai tersisa satu cangkir. Minum pagi hari sebelum makan.
3. Anklylostomiasis (cacing tambang). Biji ceguk dicuci
bersih, lalu digiling halus, seduh dengan air panas ½ cangkir dan 1 sendok
makan madu, hangat-hangat diminum malam hari sebelum tidur.
4. Sakit kepala. Daun dilumatkan dan dipakai sebagai tapal
pada pelipis.
5. Sakit telinga, daun bersih ditumbuk dan diperas dan air perasan nya
untuk tetes telinga.
6. Penyakit jamur di kulit : Buah diligiling halus,
tambahkan minyak kelapa, balurkan di tempat sakit.
7. Untuk penyakit-penyakit : berat badan berkurang dan
ganguan pencernaan pada anak. Becek pada wanita, perut kembung pada disentri.
Radang ginjal. Gunakan 30-60 g daun, direbus, saring dan minum.
8. Obat cacing : biji ceguk 5 butir; air 1 cangkir, biji
ceguk ditumbuk; kemudian direbus hingga ½ cangkir. Diminum 2 kali sehari.
Post a Comment