BAWANG MERAH
Bawang merah dengan nama latin Alium cepa merupakan tanaman yang dijadikan
bumbu masakan. Bunga bawang merah
merupakan bunga majemuk berbentuk
tandan yang bertangkai dengan 50-200 bunga. Tangkai tandan bunga sangat panjang
bahkan lebih panjang bahkan lebih panjang dari daunya. Buahnya berbentuk bulat
dengan ujung tumpul. Bijinya berbentuk agak pipih.
CARA MENDAPATKAN
BAWANG MERAH
Bawang merah
diperbanyak dapat mengunakan bijinya. Tanaman ini dapat diperoleh di unit
konservasi dan budi daya pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB.
KHASIAT BAWANG
MERAH
Bawang merah
dikenal sebagai obat antiseptic karena mengandung senyawa allin yang oleh
enzimnya allinase diubah menjadi allisin yang bersifat membunuh bakteri. Selain
alissin, bawang banyak mengandung senyawa yang mengadung belerang seperti metil
allin tiosulfinat fan alil metil tiosufinat yang merupakan senyawa antibakteri.
Senyawa mengandung sulfur lain pada bawang merah seperti S-metil sisteins sulfoksida dilaporkan
memiliki aktivitas antidiabetes dan juga penurun kadar lemak tubuh. Bawang
merah banyak mengandung senyawa flavonoid
seperti kuersetin glukosida. Bawang merah juga memiliki aktivitas antibiotik,
antitumor, dan antiartitic serta
mengatasi kardiovaskular.
RESEP
Sebagai antibakteri : Air dari umbi bawang
merah diperas lalu dihirup untuk membunuh mikroba diptreria, disentri ataupun
TBC. Bawang merah mentah dapat dimakan untuk mengatasi pembekuan darah.
BELIMBING
Belimbing (Averhoa
Carambola L ) merupakan pohon kecil yang berbatang keras dengan tinggi 5-12 m
ini berasal dari jawa dan kalimantan. Ciri-cirinya umum dan daunya bersirip
ganjil dengan warna kekuningan sampai hijau muda, bunga nya kecil dalam untaian
yang berwarn putih kemerahan, buahnya seperti buni, bulat memanjang sekitar
4-13 cm, dengan rusuk yang tajam dengan kulit buah yang tajam dengan kulit buah
yang tipis, warna nya kuning muda dan
bnayk mrngandun air. Tanaman ini sangat menyukai tanah yang asam dan air yang
cukup banyak terlebih lagi bila hidup ditempat teduh, belimbing termasuk tanaman
yang berbuah sepannjang tahun, buah belimbing mangandung glukosida, vitamin A,
B dan vitamin C, protein, lemak dan kalsium, fosfor, besi, pectin dan niacin.
Sifat kimia buah adalah rasa asam, manis, dan netral.
CARA EMNDAPATKAN
BELIMBING
Perbanyakan tanaman
in dengan biji dan cangkok. Perawatanya dengan pengendalian hama dan gulma,
pemupukan prnyiraman air yang cukup. Tanaman in hanya tumbuh dengan baik pada tempat dengan ketinggian
800-2500 m dpl. Bibit tanaman ini dapat diperoleh di unit Konservasi dan
budidaya Biofarmaka, Pusat Studi Biofarmaka IPB.
BAGIAN TANAMAN YANG
DIGUNAKAN
Dapat menyebmbukan
penyakit darah tinggi dan menghilangkan panu pada kulit. Adapun efek
farmakologi buah digunakan sebagai anti radang, pleruruh kemih (diuretik) dan
peluruh liur. Buahnya dapat digunakan sebagai obat sakit tenggorokan, tekanan
darah tinggi, kencing batu dan perbesaran limfe akibat penyakit malaria.
Akar belimbing
manis juga berkhasiat untuk menyembuhkan sakit kepala dan nyeri persedian.
Sedangkan daunya dapat digunakan untuk mengatasi radang lambung, radanag kulit
bernanah, dan bisul. Dauan untuk randang lambung, radang kulit bernanah (obat luar) dan bisuk (obat luar).
Kandungan vitamin C yang tinggi dapat
dijadikan antioksidan untuk mencegah
penyebaran sel kanker, meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah sariawan.
Sedangkan pektin pada dinding sell
belimbing mampu mengikat kolesterol dan asam empedu dalam usus hingga mendorong pengeluran.
RESEP
1. Darah tinggi : makan buah belimbing yang sudah masak 2 x
sehari sebanyak 2 atau 3 buah.
2. Kulit panu : ambil 2 bauh belimbing dan tumbuk halus ,
lumaskan sambil digosok-gosok pada bagian kulit yang berpanu, lakukan ini 1
atau 2 x sehari.
3. Untuk radang lambung : 6 g daun belimbing manis, 8 g
rimpang kunyit segar, 7 g rimpang temu kunci dan 110 ml air, diseduh, lalu
diminum sehari sekali setiap pagi 100 ml selama 14 hari. Hati-hati penderita ginjal.
4. Untuk pertolongan pertama penderita cacar : dengan
menumbuk daun belimbing hingga halus untuk diambil airnya sari buah belimbing
ini, dibubuhkan pada bagian tubuh yang sakit cacar untuk menghilangkan rasa
gatal-gatal. Pengobatan cara ini dilahkukan sehari sekali sampai tampak sembuh
tanpa melakukan tanpa melakukan gosokan-gosokan pada kulit sekalipun gatal.
5. Mengobati penyakit gondong : Gondong adalah penyakit
infeksi virus menular yang akut. Gejala gondong berupa terjadi pembekakan atau peradangan pada kelenjar air
liur. Ramuan untuk gondong sebagai berikut: potong-poton bauh menjadi beberapa
bagian. Kemudian tumbukan buah belimbing tersebut tempelkan pada kelenjar yang
membengkak selma 30 mnit dan lakukan 3
kali sehari. Akan lebih baik bila yang digunakan adalah belimbing wuluh.
6. Utuk menenangka perut setelah muntah-muntah atau mabuk :
dapat diminum perasan buah belimbing manis yang direbus dengan 1/3 bagian gula
pasir dan dikentalkan hingga menjadi sirup yang segar.
7. Untuk wasir :
dapat diobati dengan ramuan sebagai berikut : rebusalah belimbing waulluh yang telah
dirajang dengan perbandingan 3 mangkuk
daun dalam 8 liter air selam 30 menit. Kemudian air rebusan digunakan untuk
duduk berendam penderita wasir selama masih hangat.
8. Sakit demam : dapat dicoba pengobatan tradisional dengan
daun belimbing. Rebuslah cincangan daun belimbing segar sebanyak dua mangkuk
dalam 2 liter air selama 10 menit. Air rebusan tadi didinginkan dan disaring
untuk digunakan sebagai konpres dingin
pada penderita sakit demam.
9. Tekanan darah tinggi : caranya adalah ambil satu buah
belimbing yang hampir matang, bersihkan, parutan tersebut diperas hingga satu
gelas airnya.
10. Mengobati panu : caranya cukup mengosokan potongan
potongan belimbing pada kulit yang terkena panu.
11. Meringankan batuk berat : dengan manisan buah belimbing
wuluh, batuk rejan yang tidak sembuh-sembuh, ternyata memberikan hasil yang
memuaskan setelah memakan 6 kali masing-masing 8 buah manisan belilmbing wuluh.
Selain itu baik untuk penderita sariawan usus (skorbut) dan memancarkan kerja empedu.
BELIMBING WULUH
Belimbing wuluh
memiliki nama latin, yaitu Averrhoa
bilimbi L. Tanaman ini juga memiliki nama lokal diantaranya limeng,
Slimeng, thlimeng (aceh), selemeng (gayo), asom, belimbing, biblimbingan
(Batak), malimbi (Nias), Balimbieng (minangkabau), belimbing Asam (Melayu),
Balimbing (Lampung). Calincing, balimbieng (sunda), Balimbing Wuluh (Jawa),
Bhalimbing bulu (Madura), Blinbing buloh (bali), Limbi (Bima), balimbeng
(flores), Libi (Sawu), Belerang (Sangi). Belimbing wuluh mempunyai tinggi pohon
5-10 m, batangnya tegak, bercabang-cabang permukaannya kasar, banyak tonjolan
batang dan cabang, mengantung panjang 7-10 cm, lebar 1-3 cm bertangkai pendek,
pertulangan menyirip, hijau muda, hijau. Bunganya majemuk, bentu malai, pada
tonjolan batang cabang, mengantung, panjang 5-20 cm, kelopak + 6 cm,
merah, daun mahkota bergandeng, bentuk lanset, ungu. Buahnya buni, bulat
panjang 406 cm, hijau kekuning-kuningan. Bijinya segitiga, ketika muda bewarna
hijau, tetapi setelah tua kekuningan kehijauan. Akarnya tunggang, berawarna
coklat kehitaman.
Ekstrak buah belimbing wuluh,
mengandung flavonoida dan triterpene saponin. Daun, nuah, dan batangnya
mengandung alkalosida dan polifenol. Susunan kamia yang terkandung dalam
belimbing wuluh yaitu asam amino, asam sitrat, senyawa glukosida, fenolat, ion
kalium, gula, serta vitamin dan mineral, juga terdiri dari serat, abu dan air.
CARA MENDAPAT
BELIMBING WULUH
Belimbing wuluh
merupakan tanaman buah asli Indonesia yang muda ditanam dan tidak memerlukan perawatan
khusus. Tanaman ini dapat tumbuh hampir di seluruh daerah di Indonesia.
Belimbign Wuluh dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun.
BAGIAN TANAMAN YANG
DIGUNAKAN
Daun, Ranting muda,
bunga dan buah.
KHASIAT BELIMBING
WULUH
Belimbing wuluh
merupakan salah satu tanaman obat yang terdapat dimanfaatkan untuk obat
antihipertensi. Tanaman ini juga memiliki potensi dapat menurunkan glukosa
darah. Secara farmakologi telah terbuti bahwa rebusan daun belimbing wuluh
dengan pemberian efek antipirektik dan dapat mengurangi efek inflamasi.
Ekstrak khloroform daun belimbing
wuluh sangat efektif membunuh pertumbuhan bakteri staphylococus aureus, bacirus
cereus dan corney bacteria karena mangandung senyawa flavonoid tipe luteon dan
apigenin.
Selain itu daun belimbing wuluh
secara tradisional dimanfaatkan untuk mengobati sakit perut, encok, demam
gondok, buahnya untuk gejala darah tinggi, sariawan obat batuk, mengobati sakit perut, demam gondok, buahnya untuk gejala darah tinggi,
sariawan obat batuk, mengobati sakit perut, gondongan ( parotitis), gusi
berdarah, sakit gigi berlubang, jerawat, panu, kelumpuhan, memperbaiki sistem
pencernaan, dan radam rektum.
RESEP
1. Pegel Linu
Sebanyak 1 gengam daun belimbing wuluh yang masih mud, 10
biji cengkih, 15 biji lada, digiling
halus lalu tambahkan cuka secukupnya. Lumurkan kebagian tubuh yang sakit.
2. Gondongan
Sebanyak 10 ranting muda belimbing wuluh berikut daun dan
4 butir bawang merah setelah dicuci bersih, lalu ditumbuk halus. Balurkan ke
bagian tubuh yang sakit.
3. Batuk pada anak
Segengam bunga belimbing wuluh, beberapa butir adas, gula
secukupnya dan air satu cangkir, ditim selama satu jam, setelah dingin di
saring dengan sepotong kain, dibagi untuk 2 kali minum, pagi dan malam sewaktu
perut kosong.
4. Batuk
Sebanyak 25 kuntum bunga belimbing wuluh, 1 jari rimpang
temu giring 1 jari kulit kayu manis, 1 jari rimpang kencur, 2 butir bawang
merah,1/4 genggam pegagan, ¼ genggam daun pegagan, ¼ gengam daun saga, ¼
genggam daun inggu, ¼ gengam daun sendok, dicuci dan dipotong-potong
seperlunya, direbus dengan 5 gelas air bersih sampai tersisa 2 gelas
5. Batuk Rejan
Sebanyak 10 buah belimbing wuluh dicuci lalu ditumbuk
halus-halus, diremas dengan dua sendok makan air garam, lalu disaring. Minum,
lakukan 2 kali sehari. Buah belimbing wuluh dibuat manisan, sehari makan 3 x
6-8 buah.
6. Rematik
a.
Sebanyak 100 g daun
muda belimbing wuluh, 10 biji cengkih dan 15 biji merica dicuci lalu digiling
halus, tambahkan cuka secukupnya sampai adonan seperti bubur. Oleskan bubur
tadi kebagian yang sakit.
b.
Sebanyak 5 buah
belimbing wuluh, 8 lembar daun kantil (Michelia champaca L) 15 biji cengkih, 15
butir lada hitam, dicuci lalu ditumbuk halus, diremas dengan 2 sendok makan air
jeruk nipis dan 1 sendok makan minyak kayu putih. Dipakai untuk mengosok dan
mengurut bagian tubuh yang sakit. Lakukan 2-3 kali sehari.
7. Sariawan
a.
Segengam bunga
belimbing wuluh, gula jawa secukupnya dan 1 cangkir air direbus sampai kental.
Setelah dingin disaring, dipakai untuk membersihkan mulut dan mengoles
sariawan.
b.
Sebanyak 2/3 gengam
bunga belimbing wuluh,dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai
tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum, sehari 3 kali ¾ gelas.
c.
Tiga buah belimbing wuluh, 3 butir bawang merah, 1 buah
pala yang masih muda, 10 lembar daun seriawan, ¾ sendok teh adas, ¾ jari
pulosari, dicuci lalu ditumbuk halus,
diremas dengan 3 sendok makan minyak kelapa, diperas lalu disaring. Dipakai
untuk mengoles luka-luka akibat sariawan, 6/7 kali sehari.
8. Jerawat
a.
Buah belimbing
wuluh secukupnya dicuci lalu ditumbuk halus, diremas dengan air garam
seperlunya, untu mengosok muka yang berjerawat. Lakukan 3 kali sehari.
b.
Sebanyak 6 buah
belimbing wuluh dan ½ sendok teh bubuk belerang, digiling halus, lalu diremas
dengan 2 sendok makan air jeruk nipis. Ramuan ini dipakai untuk mengosok dan
melumas muka yang berjerawat. Lakukan 2-3 kali sehari.
9. Panu
Sepuluh buah belimbing wuluh dicuci lalul digiling halus,
tambahkan kapur sirih sebesar biji asam, diremas sampai rata. Ramuan ini
dipakai untuk mengosok kulit yang terserang panu. Lakukan 2 kali sehari.
10. Darah tinggi
Tinggi buah belimbing wuluh dicuci, lalu dipotong potong.
Post a Comment