BANGLE
BANTU
BANGLE
hantu merupakan tanaman semak dari keluarga Zingiberacaea. Tanaman ini tumbuh
berumpun-rumpun, berbatang basah dengan tinggi mencapai 200m. Rimpangnya
berwarna ungu dan berbau kurang sedap. Nama lain tanaman ini ialah panglai
hideung, bunglai hantu, lampoyang hitam, atau kunyit hitam. Nama latin dari
bangle hantu ialah Zingiber ottensii.
CARA
MENDAPAT TANAMAN BANGLE HANTU
Perbanyakan
tanaman bangle ini dapat dilakukan dengan stek rimpang. Tanaman ini akan tumbuh
dengan baik pada tempat yang terkena cukup sinar matahari mulai dari dataran
rendah hingga ketinggian 1.300 m dpl. Bibit bangle hantu dapat diperoleh di
Kebun Percobaan Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB.
BAGIAN
TANAMAN YANG DIGUNAKAN
Rimpang.
KHASIAT
BANGLE HANTU
Penelitian
yang telah dilakukan melaporkan bahwa bangle hantu memiliki aktivitas
antibakteri, antioksidan, dan antifungsi. Ekstrak bangle hantu juga dilaporkan
memilikiaktivitas anti peradangan yang sangat kuat. Ekstrak bangle hantu
berpotensi juga sebagai antiobesitas. Bangle hantu memiliki aktivitas hambatan
terhadap pertumbuhan yang sangat cepat terhadap antiprolierasi (aktivitas yang
menghabat pertumbuhan sel dengan cepat). Secara empiris bangle hantu digunakan
untuk mengobati demam, batuk, kejang pada anak, menghangatkan dan membersihkan
darah dan sebagai obat sakit pinggang.
RESEP
Untuk mengatasi batuk ½ rimpang bangle hantu direbus dengan 5 g daun saga menggunakan air
sebanyak 110 ml. Air rebusan diminum pagi dan sore hingga sembuh.
BARU
CINA
TANAMAN
Artemisia vulgaris termasuk dalam
famili Comsitaea. Tanaman ini
memiliki nama lokal tanaman Baru Cina (Indonesia,Sumatera), Daun Manis, Brobos
Krebo; Beunghar Kucicing, Jukut Lokot Mala, Suket Gajahan (Jawa), Kolo, Goro
Goro Cina (Maluku), Daun Sudalama, Cam
Cao; Ai ye (China). Tanaman Baru Cina merupakan terna menahun, berambut
halus, tegak, tinggi mencapai 1 m, berbau tajam, menyenangi tanah yang cukup
lembab dan tanah yang kaya humus, tumbuh liar di hutan dan di ladang. Tanaman ini
merupakan herba setengah berkayu, percabangan banyak, beralur dan berambut.
Daun berbentuk bulat-telur dengan tepi berbagi menjari ujung meruncing, kedua
permukaan daun berambut halus. Warna daun hijau, di bagian bawah warna lebih
putih, duduk berseling. Bunga merupakan bunga majemuk, kecil-kecil, warna
kuning muda berbentuk bonggol tersusun
dalam rangkaian berbentuk malai yang tumbuh menunduk, keluar dari ketiak daun dan
ujung tangkai. Perbanyakan dapat dengan stek atau biji. Tanaman Baru Cina
mengandung minyak atsiri, senyawa-senyawa poli asetilen, asam eudesman,
eudesman dialkohol, fenenol dan senyawa artemisinin.
Estrak
tanaman Baru Cina juga dapat digunakan untuk penanganan penyakit
liver/hepatitis karena memiliki aktivitas sebagai hepatoprotektif. Manfaat
lainnya yaitu ekstrak daun baru Cina memiliki aktivitas sebagai anti-hipertensi
tetapi tidak memiliki efek yang signitifkan terhadap hemodinamika
kardiovaskular dalam kondisi basal. Ekstrak tanaman Baru Cina juga memiliki
potensi sebagai estrogenik, karena mengandung senyawa-senyawagolongan flavonoid
terutama eriodictycol dan apigenin.
CARA
MENDAPAT TANAMAN BARU CINA
Tanaman
baru cina merupakan tanaman yang berasal dari Cina, Eropa, Asia, Afrika Utara
dan Alaska. Tanaman ini sering dianggap sebagai gulma. Di indonesia, umumnya
terdapat di daerah dataran tinggi seperti lembang, puncak dan daerah lainya
sampai 3.000 m dpl.
BAGAI
TANAMAN YANG DIGUNAKAN
Akar.
KHASIAT
TANAMAN BARU CINA
Tanaman
Baru cina memiliki sifat kimiawi dan efek farmakologis rasa pahit, pedas,
hangat, menghilangkan rasa dingin, menghilangkan rasa sakit, menghentikan
pendaharan, melancarkan peredaran darah, mencegah keguguran, mengatur
mentruasi, mengobati asma. Obat trichinellosis, anti malaria. Tanaman ini juga dapat digunakanan sebagai sediaan
pemakaian luar untuk mengobati ganguan lambung,
nyeri persendiaan, eksim, gatal-gatal bisul, kutil.
Minyak
atsiri Artemisia dapat digunakan sebagai anti mikroba karena mampu menghambat
pertumbuhan bakteri (Escherichia coli,
Staphylococcusaureus dan Staphylococcus epidermis) Khamir (Candida albicans, Cryptococcus neoformans) dan
Dermatofit (Trichophyton rubrum, Microsporum canis dan Microsporum gypseum) fonsecaea
pedrosoi dan Aspegillus niger. Ektrak tanaman baru cina dapat digunakan sebagai
obat malaria karena mengandung senyawa
aktif artemisinin dan senyawa-senyawa turunannya.
RESEP
Cara pemakaian
tanaman ini pada umumnya dengan merebus
seluruh bagian tanaman sebanyak 10 – 30 g kemudian air direbusanya diminum,
dapat juga dibuat dalam bentuk tablet, suntikan, minyak, aerosol, (obat semprot
mulut).
1.
Memulihkah tenaga akibat peredaran darah sehabis
melahirkan
Sebanyak 4 buah pohon baru cina ditambah 6 gelas air,
kemudian direbus sampai tersisa 2 gelas. Air rebusan diminum sehari 2 x 1 gelas
sebelum makan.
2.
Lemah Shahwat
Sebanyak 15-45 g biji diigiling sampai halus kemudian
dimakan.
3.
Ayan (epilepsi)
Sebanyak 1 gengam akar baru cina di tambah 1 ibu jari
jahe, 1 ibu jari gula enau dan 4 gelas air, kemudian direbus sampai tersisa 2
gelas. Air rebusan diminum 2 x 1 gelas setiap hari.
4.
Sakit tenggorakan
Herba tanaman Baru cina segar ditumbuk halus, kemudian
diperas. Air perasan diminum.
5.
Disentri
Tanaman Baru Cina ditambah jahe segar, kemudian direbus
sampai kental. Air rebusan diminum sebanyak 3 kali sehari.
BAWANG DAYAK
Merupakan
tanaman khas kalimantan Tengah dan sudah digunakan secara turun temurun sebagai
tanaman obat oleh masyarakat Dayak. Umbi tanaman berwarna merah menyala dengan
permukaan yang sangat licin. Letak daun berpasangan dengan komposisi dau
bersirip ganda. Tipe pertulangan daun sejajar dengan tepi daun licin dan daun
bersirip ganda. Tipe pertulangan daun sejajar dengan tepi daun licin dan daun
berbentuk pita dan garis. Tumbuhan ini memiliki nama jenis Eleutherinepalmifolia
Merr dan nama sinonim Eleutherine plicata Herb. Dan Eleutherine americana
(Aubl) Merr. Bawang Dayak secara umum dikenal dengan nama bawang kapal dan
bawang merah hutan pada buletin faluran Malesiana.
Selain
nama umum tumbuhan bawang dayak juga memiliki beberapa nama daerah yaitu bawang
dayak (Palangkaraya, Samarinda); bawang hantu/,kambe (Dayak) bawang sabrang,
babawangan beureum, bawang sayup (melayu) dan Bawang lubak (Punan Lisum).
Tanaman ini memiliki adaptasi yang baik dapat tumbuh dalam berbagai tipe iklim
dan jenis tanah. Selain hal tersebut di atas tanaman ini juga dapat diperbanyak
dan dipanen dalam waktu yang singkat, yakni + 3-4 bulan senhingga
tanaman ini dapat dengan mudah dikembangkan untuk skala industri.
CARA MENDAPATKAN
BAWANG DAYAK
Tanaman ini dapat
diperoleh di unit konservasi dan
budidaya Biofarma, Pusat Studi Biofarmaka IPB. Perbanyakan umbi. Tanaman ini
akan tumbuhan dengan baik pada daerah
dengan ketinggian dari 200-1.200 m di atas permukaan lau. Perawatannya dengan
perawatannya dengan pemupukan, pengendalian hama dan gulma serta penyiraman air
yang cukup.
BAGIAN TANAMAN YANG
DIGUNAKAN
Umbi, daun.
KHASIAT BAWANG
DAYAK
Tanaman bawang
dayak mengandung zat fitokimia yakni alkaloid, glikosida, flavonoid, fenolik,
steroid dan zat tanin. Tanaman ini digunakan masyarakat lokal sebagai obat untuk
kanker payudarah, hipertensi, diabetes melitus,hiperkolesterol dan pencegah
stroke. Khasiat secara trdisional lain: air rebusannya sebagai diuretikum,
pencahar, peluruh muntah, sakit kuning dan sakit kelamin. Umbi jika dicampur
dengan adas pulasari digunakan untuk mencret darah. Air rebusan Daun Bawang
Dayak dapat digunakan untuk wanita yang sedang nifas. Sebagai obat kanker digunakan
umbi yang dikeringkan dan langsung dikunyah. Bawang Dayak dan jahe merah, berkhasiat untuk meningkatkan
stamina/ vitalitas, memperkuat daya tahan sperma. Mengobati sakit pinggang, melancarkan air
seni serta mengatasi bronchitis dan batuk.
RESEP
1. Pembuatan Simplasia: bawang dayak dicuci, dipotong akar
dan daunya, diiris dengan ketebalan 1-2 mm, dikeringkan dengan oven pada suhu
500oc selama 8 jam dan dinginkan lalu kemas.
2. Pembuatan Bubuk : Bawang dayak dicuci, dipotong akar dan
daunya, diiris dengan ketebalan 1-2 mm, dikeringkan dengan oven pada suhu 50oc
selama 8 jam, didinginkan, dihaluskan denngan blender, diayak dan dikemas.
3. Pembuatan instan : Bawang dayak dicuc,dipotong akar da
daunnya, diiris di tambah air 1 : 2 b/v
(1 kilogram bawang dayak ditambah dengan 1 l air) diblender sidaring dengan
kain blacu, dimasak sampai mendidih
sambil diadukaduk, ditambkan gula 1:1 b/b (1 kg bawang dayak, ditambah 1
kg gula pasir) diaduk terus sampai mengkristal (butir-butir halus), dinginkan,
jika ukuran butiran besar, haluskan dengan blender dan dikemas.
4. Pembuatan manisan : Bawang dayak dicuci, dipotong akar
dan daunya, diiris dengan ketebalan 1-2 mm, kemudian dikukus selama 5 menit,
masukan dalam larutan gula yang telah dibuat (gula tambah air, perbandingan 1:1
dimasak sampai kental sambil diaduk-aduk), dimasak sambil diaduk-aduk sampai
kering, yang siatandsi dengan adanya kristal gula.
Post a Comment