Selamat datang Iskandar Menulis.Com

Featured post

Membangun Hubungan Interpersonal Antara Pustakawan Dan Pemustaka

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Konsep perpustakaan sebagai sebuah kesatuan organisasi yang terstuktur dalam tujuanya m...

TANAMAN OBAT BANGLE BANTU, BARU CINA DAN BAWANG DAYAK

Monday, 29 December 20140 comments





BANGLE BANTU
BANGLE hantu merupakan tanaman semak dari keluarga Zingiberacaea. Tanaman ini tumbuh berumpun-rumpun, berbatang basah dengan tinggi mencapai 200m. Rimpangnya berwarna ungu dan berbau kurang sedap. Nama lain tanaman ini ialah panglai hideung, bunglai hantu, lampoyang hitam, atau kunyit hitam. Nama latin dari bangle hantu ialah Zingiber ottensii.
CARA MENDAPAT TANAMAN BANGLE HANTU
Perbanyakan tanaman bangle ini dapat dilakukan dengan stek rimpang. Tanaman ini akan tumbuh dengan baik pada tempat yang terkena cukup sinar matahari mulai dari dataran rendah hingga ketinggian 1.300 m dpl. Bibit bangle hantu dapat diperoleh di Kebun Percobaan Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN
Rimpang.
KHASIAT BANGLE HANTU
Penelitian yang telah dilakukan melaporkan bahwa bangle hantu memiliki aktivitas antibakteri, antioksidan, dan antifungsi. Ekstrak bangle hantu juga dilaporkan memilikiaktivitas anti peradangan yang sangat kuat. Ekstrak bangle hantu berpotensi juga sebagai antiobesitas. Bangle hantu memiliki aktivitas hambatan terhadap pertumbuhan yang sangat cepat terhadap antiprolierasi (aktivitas yang menghabat pertumbuhan sel dengan cepat). Secara empiris bangle hantu digunakan untuk mengobati demam, batuk, kejang pada anak, menghangatkan dan membersihkan darah dan sebagai obat sakit pinggang.
RESEP
Untuk mengatasi batuk ½ rimpang bangle hantu direbus dengan 5 g daun saga menggunakan air sebanyak 110 ml. Air rebusan diminum pagi dan sore hingga sembuh.

BARU CINA
TANAMAN Artemisia vulgaris termasuk dalam famili Comsitaea. Tanaman ini memiliki nama lokal tanaman Baru Cina (Indonesia,Sumatera), Daun Manis, Brobos Krebo; Beunghar Kucicing, Jukut Lokot Mala, Suket Gajahan (Jawa), Kolo, Goro Goro Cina (Maluku), Daun Sudalama, Cam  Cao; Ai ye (China). Tanaman Baru Cina merupakan terna menahun, berambut halus, tegak, tinggi mencapai 1 m, berbau tajam, menyenangi tanah yang cukup lembab dan tanah yang kaya humus, tumbuh liar di hutan dan di ladang. Tanaman ini merupakan herba setengah berkayu, percabangan banyak, beralur dan berambut. Daun berbentuk bulat-telur dengan tepi berbagi menjari ujung meruncing, kedua permukaan daun berambut halus. Warna daun hijau, di bagian bawah warna lebih putih, duduk berseling. Bunga merupakan bunga majemuk, kecil-kecil, warna kuning muda berbentuk bonggol  tersusun dalam rangkaian berbentuk malai yang tumbuh menunduk, keluar dari ketiak daun dan ujung tangkai. Perbanyakan dapat dengan stek atau biji. Tanaman Baru Cina mengandung minyak atsiri, senyawa-senyawa poli asetilen, asam eudesman, eudesman dialkohol, fenenol dan senyawa artemisinin.
Estrak tanaman Baru Cina juga dapat digunakan untuk penanganan penyakit liver/hepatitis karena memiliki aktivitas sebagai hepatoprotektif. Manfaat lainnya yaitu ekstrak daun baru Cina memiliki aktivitas sebagai anti-hipertensi tetapi tidak memiliki efek yang signitifkan terhadap hemodinamika kardiovaskular dalam kondisi basal. Ekstrak tanaman Baru Cina juga memiliki potensi sebagai estrogenik, karena mengandung senyawa-senyawagolongan flavonoid terutama eriodictycol dan apigenin.
CARA MENDAPAT TANAMAN BARU CINA
Tanaman baru cina merupakan tanaman yang berasal dari Cina, Eropa, Asia, Afrika Utara dan Alaska. Tanaman ini sering dianggap sebagai gulma. Di indonesia, umumnya terdapat di daerah dataran tinggi seperti lembang, puncak dan daerah lainya sampai 3.000 m dpl.

BAGAI TANAMAN YANG DIGUNAKAN
Akar.

KHASIAT TANAMAN BARU CINA
Tanaman Baru cina memiliki sifat kimiawi dan efek farmakologis rasa pahit, pedas, hangat, menghilangkan rasa dingin, menghilangkan rasa sakit, menghentikan pendaharan, melancarkan peredaran darah, mencegah keguguran, mengatur mentruasi, mengobati asma. Obat trichinellosis, anti malaria. Tanaman ini  juga dapat digunakanan sebagai sediaan pemakaian luar untuk mengobati ganguan lambung,  nyeri persendiaan, eksim, gatal-gatal bisul, kutil.
Minyak atsiri Artemisia dapat digunakan sebagai anti mikroba karena mampu menghambat pertumbuhan bakteri (Escherichia coli, Staphylococcusaureus dan Staphylococcus epidermis) Khamir (Candida albicans, Cryptococcus neoformans) dan Dermatofit (Trichophyton rubrum, Microsporum canis dan Microsporum gypseum) fonsecaea pedrosoi dan Aspegillus niger. Ektrak tanaman baru cina dapat digunakan sebagai obat malaria karena  mengandung senyawa aktif artemisinin dan senyawa-senyawa turunannya.

RESEP
Cara pemakaian tanaman ini pada umumnya  dengan merebus seluruh bagian tanaman sebanyak 10 – 30 g kemudian air direbusanya diminum, dapat juga dibuat dalam bentuk tablet, suntikan, minyak, aerosol, (obat semprot mulut).

1.      Memulihkah tenaga akibat peredaran darah sehabis melahirkan
Sebanyak 4 buah pohon baru cina ditambah 6 gelas air, kemudian direbus sampai tersisa 2 gelas. Air rebusan diminum sehari 2 x 1 gelas sebelum makan.
2.      Lemah Shahwat
Sebanyak 15-45 g biji diigiling sampai halus kemudian dimakan.
3.      Ayan (epilepsi)
Sebanyak 1 gengam akar baru cina di tambah 1 ibu jari jahe, 1 ibu jari gula enau dan 4 gelas air, kemudian direbus sampai tersisa 2 gelas. Air rebusan diminum 2 x 1 gelas setiap hari.
4.      Sakit tenggorakan
Herba tanaman Baru cina segar ditumbuk halus, kemudian diperas. Air perasan diminum.
5.      Disentri
Tanaman Baru Cina ditambah jahe segar, kemudian direbus sampai kental. Air rebusan diminum sebanyak 3 kali sehari.


BAWANG DAYAK
Merupakan tanaman khas kalimantan Tengah dan sudah digunakan secara turun temurun sebagai tanaman obat oleh masyarakat Dayak. Umbi tanaman berwarna merah menyala dengan permukaan yang sangat licin. Letak daun berpasangan dengan komposisi dau bersirip ganda. Tipe pertulangan daun sejajar dengan tepi daun licin dan daun bersirip ganda. Tipe pertulangan daun sejajar dengan tepi daun licin dan daun berbentuk pita dan garis. Tumbuhan ini memiliki nama jenis Eleutherinepalmifolia Merr dan nama sinonim Eleutherine plicata Herb. Dan Eleutherine americana (Aubl) Merr. Bawang Dayak secara umum dikenal dengan nama bawang kapal dan bawang merah hutan pada buletin faluran Malesiana.
Selain nama umum tumbuhan bawang dayak juga memiliki beberapa nama daerah yaitu bawang dayak (Palangkaraya, Samarinda); bawang hantu/,kambe (Dayak) bawang sabrang, babawangan beureum, bawang sayup (melayu) dan Bawang lubak (Punan Lisum). Tanaman ini memiliki adaptasi yang baik dapat tumbuh dalam berbagai tipe iklim dan jenis tanah. Selain hal tersebut di atas tanaman ini juga dapat diperbanyak dan dipanen dalam waktu yang singkat, yakni + 3-4 bulan senhingga tanaman ini dapat dengan mudah dikembangkan untuk skala industri.

CARA MENDAPATKAN BAWANG DAYAK
Tanaman ini dapat diperoleh  di unit konservasi dan budidaya Biofarma, Pusat Studi Biofarmaka IPB. Perbanyakan umbi. Tanaman ini akan tumbuhan dengan baik  pada daerah dengan ketinggian dari 200-1.200 m di atas permukaan lau. Perawatannya dengan perawatannya dengan pemupukan, pengendalian hama dan gulma serta penyiraman air yang cukup.

BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN
Umbi, daun.

KHASIAT BAWANG DAYAK
Tanaman bawang dayak mengandung zat fitokimia yakni alkaloid, glikosida, flavonoid, fenolik, steroid dan zat tanin. Tanaman ini digunakan masyarakat lokal sebagai obat untuk kanker payudarah, hipertensi, diabetes melitus,hiperkolesterol dan pencegah stroke. Khasiat secara trdisional lain: air rebusannya sebagai diuretikum, pencahar, peluruh muntah, sakit kuning dan sakit kelamin. Umbi jika dicampur dengan adas pulasari digunakan untuk mencret darah. Air rebusan Daun Bawang Dayak dapat digunakan untuk wanita yang sedang nifas. Sebagai obat kanker digunakan umbi yang dikeringkan dan langsung dikunyah. Bawang Dayak  dan jahe merah, berkhasiat untuk meningkatkan stamina/ vitalitas, memperkuat daya tahan sperma.  Mengobati sakit pinggang, melancarkan air seni serta mengatasi bronchitis dan batuk.


RESEP
1.      Pembuatan Simplasia: bawang dayak dicuci, dipotong akar dan daunya, diiris dengan ketebalan 1-2 mm, dikeringkan dengan oven pada suhu 500oc  selama  8 jam dan dinginkan lalu kemas.
2.      Pembuatan Bubuk : Bawang dayak dicuci, dipotong akar dan daunya, diiris dengan ketebalan 1-2 mm, dikeringkan dengan oven pada suhu 50oc selama 8 jam, didinginkan, dihaluskan denngan blender, diayak dan dikemas.
3.      Pembuatan instan : Bawang dayak dicuc,dipotong akar da daunnya, diiris di tambah air  1 : 2 b/v (1 kilogram bawang dayak ditambah dengan 1 l air) diblender sidaring dengan kain blacu, dimasak sampai mendidih  sambil diadukaduk, ditambkan gula 1:1 b/b (1 kg bawang dayak, ditambah 1 kg gula pasir) diaduk terus sampai mengkristal (butir-butir halus), dinginkan, jika ukuran butiran besar, haluskan dengan blender dan dikemas.
4.      Pembuatan manisan : Bawang dayak dicuci, dipotong akar dan daunya, diiris dengan ketebalan 1-2 mm, kemudian dikukus selama 5 menit, masukan dalam larutan gula yang telah dibuat (gula tambah air, perbandingan 1:1 dimasak sampai kental sambil diaduk-aduk), dimasak sambil diaduk-aduk sampai kering, yang siatandsi dengan adanya kristal gula.
Share this article :

Post a Comment

 
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger