ASOKA
ASOKA atau dikenal dengan nama latin ixora paludosa L memiliki ciri-ciri umum
tinggi lebih dari 4 m, lingkar pangkal batang mencapai 40 cm, termasuk tumbuhan
dikotil yang memiliki kayu relatif keras, bentuk daun lonjong dengan panjang
maksimum 24,2 cm dan lebar 9,6 cm, dan bunganya merah. Asoka memiliki jenis
lain yaitu asoka hibrida dimana warna bunganya lebih bervariasif seperti merah,
jingga ,kuning, dan sebagainya. Kandungan kimia dari asoka adalah glikosida
antosianin, saponin dan flavonoid.
CARA MENDAPT ASOKA
Perbanyakan dapat
dilakukan dengan stek. Tanaman ini dapatt berbunga sepanjang tahun dan tidak
memerlukan perawatan yang khusus. Asoka cocok tumbuh pada tannah yang sangat
gembur dengan ketinggian 0-400 m dpl. Asoka dapat bertahan sampai suhu 45oC,
baik dengan kondisi tempat yang berlangsung terkena sinar matahari langsung dan
kondisi lembab/gelap dengan kelembaban sekitar 70%. Tanaman ini bisa didapat di
Unit Konservasi Budidaya Biofarmaka, Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB.
BAGIAN TANAMAN YANG DIGUNAKAN
Kulit, bunga.
KHASIAT ASOKA
Tumbuhan asoka dapat
berkhasiat mengobati luka, kulitnya digunakan astringent dan penenang rahim,
pendarahan internal, wasir, disentri. Bunganya dapat digunakan untuk mengobati
haid tidak teratur kram betis, dan luka pukul dan memar.
RESEP
1. Mengobati luka
Batang dan akarnya ditumbuk halus, kemudian dapat
dioleskan ke bagian tubuh yang terluka
2. Untuk rahim
Siapkan kulit tanaman 4 ons, 4 ons susu, 16 ons air,
rebus semuanya, dapat diminum dengan susu 2-3 kali sehari
3. Pendarahan, wasir, disentri
Gunakan ekstrak kulit bunga asoka
4. Haid tidak teratur
Siapkan 15 g bunga
asoka, 15 g mawar, 90 g daging lidah buaya, potong-potong lalu rebus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 c.
Minum 2 kali sehari sesudah makan.
5.
Kram betis
Ambil 2 bunga asoka, 3 bunga mawar, 30 g daun sembung
segar, cuci bersih lalu rebus dengan 600 cc air sampai tersisa 300 cc, saring
lalu minum 2 kali sehari sesudah makan.
6. Luka pukul atau memar
Siapkan 30 g daun dan bunga asoka, 10 g bunga mawar
kering, 10 g umbi daun dewa, cuci bersih rebus dengan 600 cc hingga tinggal 300 cc, saring kemudian
dapat diminum 2 kali sehari sesudah makan.
BAKAU BANDUL
Bandul
Bandul Merupakan jenis bakau dengan nama latin Rhizopora muncronata. Pohon ini
memiliki akar panggung yang berfungsi untuk menyesuaikan diri dalam kondisi
daerah berlumpur. Selain memiliki sistem akar panggung, pohon dewasa kebanyakan
memiliki akar mengantung yang terletak di bagian bawah dan mereka berfungsi
secara alami untuk menghentikan pohon
dari runtuh saat terkena gelombang dan anggin kencang.
CARA
MENDAPATKAN BAKAU BANDUL
Bakau
bandul tumbuh di daerah di mana air pasang rendah dan tinggi yang terendah dan terdiri
dari tanah lunak dan berlumpurkan. Perbanyakan tanaman ini tergenang dalam ait.
Tanaman ini akan tumbuh dengan baik pada daerah rawa.
BAGIAN
TANAMAN YANG DIGUNAKAN
Kulit
batang, daun dan akar.
KHASIAT
BAKAU BANDUL
Bakau
bandul telah digunakan untuk mengobati diare, hal ini karena kulit batang, daun
dan akarnya dilaporkan mampu menghabat pertumbuhan bakteri. Batang tanaman ini
memiliki sifat antioksidan dengan senyawa chinchonain Ia, Ib, IIa, Iib,
Glabraosida A, B, dan syringgol yang dilaporkan bertanggung jawab terhadap
aktivitas antioksidannya. Selain itu, batangnya pun dilaporkan bertanggung
jawab terhadap aktivitas antioksidannya. Selain itu, batangnya pun dilaporkan
mampu mencegah peradangan.
BAMBU
KUNING
Bambu
Kuning (bambusa vulgaris Schrad.ex.J.C) dapat diperbanyak dengan rizoma, stek
rumpun atau cabang, cangkok, dan kultur jaringan. Bambu kunign dapat tumbuh
dari dataran rendah sampai dataran tinggi di selluruh wilayah Indonesia. Bambu
kuning banyak digunakan sebagai bahan bahan baku pulp dan kertas karena banyak
mengandung senyawa kimia ligni dan petosan.
CARA
MENDAPATKAN BAMBU KUNING
Bambu
kuning dapat diperoleh di seluruh daerah di Indonesia.
BAGIAN
TANAMAN YANG DIGUNAKAN
Tunas,
daun, akar.
KHASIAT
BAMBU KUNING
1.
Erbung dapat
dimakan serta dapat digunakan sebagai obat liver atau hepatitis/ penyakit
kuning dan obat bengkak
2.
Daun dari Bambusa
vulgaris ini biasanya digunakan sebagai obat penurun panas dan agen sudorific.
3.
Getahnya untuk
mengobati demam dan hematuria
4.
Tunas pohon Bambu
Kuning untuk mengobati kencing batu
5.
Dapat menyerap NO2
6.
Sebagai pakan
ternak pada musim kemarau panjang.
RESEP
1.
Kencing Batu
Cuci
bersih tunas bambu kuning, kemudian iris tipis atau cacing tunas bambu kuning
kemudian dijemur di bawah terik matahari sampai kering lalu masak dengan air
mendidih sambil diaduk-aduk sebentak hingga warna air menjadi seperti teh. Ketika
warna air rebusan seperti teh, kemudian angkat dan saring. minum selangi hangat
tanpa campuran apapun. Lakukan ramuan ini 1 kali setiap hari.
2.
Sakit kuning
setiap
bonggol bambu kuning, bonggol nanas muda, adas pulowaras, di cuci hingga
bersih, lalu di tumbuk hingga halus.bila
sudah halus masukkan ½ gelas air matang. Remas- remas lalu saringlah ramuan
tadi, dan airnya diminumkan pada penderita sakit kuning. Minumkan pada pagi,
siang dan malam hari. Jka pengobatan ini
rutin dilakukan selama kurang lebih 1 bulan, maka penyakit kuning ini akan
hilang selamanya. Untuk membantu proses penyembuhan hendaknya penderita jangan
melakukan aktivitas berat seperti berlari, mengangkat barang-barang berat dan
lain-lain. Sebagai pencegahan apabila sudah sembuh, setiap hari minumlah 1 atau
2gelas air yang dicampur sirup apa saja, maka kecil kemungkinan penyakit kuning
ini datang kembali.
3.
Demam
Rebung
bambu 1 kepal tangan, dicuci bersih lalu diparut. Hasil parutan diremas dengan
madu murni 1 sendok makan disaring lalu diminum 2 kali sehari 2 sendok makan.
Post a Comment