Sifat koligatif
larutan
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga berhasil menyelesaikan laporan ini. Laporan ini
berisi kan tentang ”sifat koligatif larutan”. Diharapkan laporan ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang ” sifat koligatif larutan “.
Kami
menyadari bahwa laporan ini
masih jauh dari kesempurnaan ,oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir
kata kami sampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal
sampaI akhir.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.Amin.
I.
Judul praktikum: sifat koligatif larutan
II.
Tujuan praktikum : mengamati
perbedaan titik didih dan titik beku larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
III.
Landasan
teori
Sifat Koligatif larutan
adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi
tergantung pada banyaknya partikel zat terlarut dalam larutan. Jadi sifat-sifat
tersebut tidak tergantung pada jenis larutan. Keempat sifat tersebut adalah
penurunan tekanan uap, peningkatan titik didih, penurunan titik beku dan
tekanan osmotik. Sifat koligatif larutan dapat di bedakan menjadi dua macam
yaitu sifat larutan elektrolit dan non elektrolit. Hal itu disebabkan zat
terlarut dalam larutan elektrolit bertambah jumlahnya karena terurai menjadi
ion-ion, sedangkan zat terlarut pada larutan non elektrolit jumlahnya tetap
karena tidak terurai menjadi ion-ion, sesuai dengan hal tersebut maka sifat
koligatif larutan nonelektrolit lebih rendah daripada sifat larutan elektolit.
a.
Kenaikan titik
didih
Titik didih adalah
temperatur dimana tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer. Selama gelembung
terbentuk dalam cairan, berarti selama cairan mendidih, tekanan uap sama dengan
tekanan atmosfir, karena tekanan uap adalah knstan maka suhu dan cairan yang
mendidih akan tetap sama. Penambahan kecepatan panas yang di berikan pada
cairan yang mendidih hanya menyebabkan terbentuknya gelembung uap air lebih
cepat. Cairan akan lebih cepat mendidih, tapi suhu didih tidak naik. Jelas
bahwa titik didih cairan tergantung dari besarnya atmosfer.
Titik didih
merupakan satu sifat lagi yang dapat di gunakan untuk memperkirakan secara tak
langsung berapa kuatnya gaya tarik antar molekul dalm cairan. Cairan yang gaya
tarik antar molekulnya kuat, titik didihnya tinggi dan sebalikny bila gaya
tarik lemah, titik didihnya rendah.
b.
Penurunan titik beku
Pelarut padat murni
berada dalam kesetimbangan dengan tekanan tertentu dari uap pelarut,
sebagaimana di tentukan oleh suhunya. Pelarut dalam larutan demikian pula,
berada dalam kesetimbangan dengan tekanan tertentu dari uap pelarut. Jika
pelarut padat dan pelarut dalam larutan berada bersama-sama, mereka harus
memiliki tekanana uap sama. Jika zat terlarut di tambahkan ke dalam larutan,
tekanan uap pelarut turun dan dan titik beku, yaitu suhu ketika kristal pertama
pelarut murni mulai muncul, turun. Selisih ∆Tf = Tfo
– Tf dengan demikian bertanda negatif, dan penurunan titik beku
dapat diamati.
IV.
Alat
dan bahan
Alat
1. elen meyer
2. Tabung
reaksi ( beker glass)
3. Sendok
4. Batang Pengaduk
5. Gelas
kimia
6. Pipet
7. Thermometer
8. Rak
tabung reaksi
9. lampu spritus
10. kasa
11. kaki tiga
12. penjepit
Bahan
1. Air
aquades
2. Butiran
es batu
3. gula
pasir
4. Garam
V.
Cara kerja
a. Untuk mengetahui Titik
beku larutan
·
Masukan
potongan - potongan es batu kedalam
wadah, kira2 setengah wadah
·
Lalu
masukan garam secukunya
·
masukkan air aquades kedalam tabung reaksi ,Masukan thermometer
kedalam tabung reaksi . Masukkan tabung kedalam gelas kimia berisi campuran
pendingin sambil menunggu sampai air atau larutan dalam tabung reaksi
membeku seluruhnya.
·
·
Keluarkan tabung reaksi dari campuran pendingin. Bacalah
thermometer saat garis penunjuk pada
thermometer dalam keaadaan konstan lalu catat suhu yang ditunjukkan oleh
thermometer pada aquades .
·
Ulangi langkah diatas dengan mengganti dengan larutan garam, dan larutan gula .
b. Untuk mengetahui titik didih
·
Nyalakan
alat bakar <spirtus>
·
Isi
tabung dengan air sampai mendidih
·
Setelah
mendidih ukurlah dengan menggunakan thermometer dan amatilah
·
pada thermometer dalam keaadaan konstan lalu catat suhu
yang ditunjukkan oleh thermometer pada larutan.
·
ulangi langkah diatas dengan mengganti larutan garam dan larutan gula.
VI.
HASIL
PENGAMATAN
Tabel Percobaan
No
|
Nama Bahan
|
Titik didih
|
Titik Beku
|
1
|
Air Aquades
|
1000C
|
-30 C
|
2
|
Larutan garam
|
1070C
|
-60 C
|
3
|
Larutan gula
|
1050C
|
-50 C
|
A.TITIK BEKU
1). LARUTAN GULA(non
elektrolit)
2). LARUTAN GARAM(
elektrolit)
Tf = Kf .m
= 1,86.1.2
= 3,72mol
Tf = Tf0-
Tf
= 0- 3,72
= -
3,720C
Larutan gula < larutan garam
B.TITIK DIDIH
1). LARUTAN GULA (non
eletrolit)
TB = kb . m
= 0,52 x 1 m
=0,52
TB = TB0 +
TB
=100 + 0,52
=100,52
2). LARUTAN GARAM
(elektrolit)
TB = kb . m . i
= 0,52 .1 m .1+(n-1)
=0,52 . 1 m .
1+(2-1) 1
= 0,52. 2
= 1,04
TB = TB0 +
TB
=100 + 1,04
=101,4
Kesimpulan
Penurunan titik beku tidak
bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentarsi partikel
dalam larutan. Penurunan titik beku tergolong sifat koligatif dan larutan
elektrolit memiliki titik beku lebih rendah dibanding larutan nonelektrolit.
Penambahan zat
terlarut dalam pelarut
akan menghasilkan titik didih larutan yang lebih tinggi dari ada titik didih pelarutnya.sebagai
contoh,larutan mendidih ada suhu diatas seratusoC dan membeku pada
suhu dibawa 0oC.
Selisih antara
titik didih larutan dengan titik didi pelarutnya di sebut kenaikan titik didih.
Sedangkan selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut
titik beku penurunan titik beku.
Kenaikan
titik didih di dapatkan dari titik didih larutan titik didih pelarut. Sedangkan
penurunan titik beku di dapatkan dari titik beku pelarut titik beku larutan
Sifat koligatif larutan tergantung pada banyakknya zat terlarut
yang ada pada larutan, tetapi tidak tergantung pada jeniz zat yang dilarutkan
Saran
Dalam melakukan kegiatan
penelitian/percobaan ini sebaiknya memerlukan kecermatan yang tinggi dengan
tujuan untuk menganalisis semua kemungkinan yang dapat terjadi selama proses
penelitian penurunan titik beku larutan. Karena, jika tidak cermat dalam
melakukan langkah kerja maka tidak menutup kemungkinan hasil yang di capai
kurang maksimal dan akurat.
Post a Comment