Perpustakaan Sekolah Dasar
Oleh : Iskandar
Perpustakaan dan siswa tidak bisa dipisahkan dalam dunia pendidikan hal ini dikarenakan perpustakaan adalah sumber informasi yang menyediakan segala keperluan bagi masyarakat pemakainya. Fungsi perpustakaan sekolah tidak hanya sebagai sumber kegiatan belajar mengajar, tapi juga pusat penelitian sederhana, dan rekreasi, namun saat ini perpustakaan dan siswa seakan terpisah hal ini dapat terlihat di aktifitas yang terjalin disebuah perpustakaan lembaga pendidikan sekolah dasar khususnya di Aceh banyak dari siswa-siswa yang tidak sering mengunjugi perpustakaan.
Keberadaan sebuah perpustakaan di sekolah merupakan suatu hal yang wajib ada dalam sebuah lembaga atau lingkungan pendidikan. Perpustakaan merupakan gudangnya ilmu dan informasi bacaan, baik yang berkaitan dengan dunia pendidikan maupun pengetahuan umum sehingga keberadaan perpustakaan di lingkungan sekolah diharapkan dapat memudahkan siswa dalam mencari referensi atau rujukan sumber ilmu yang sedang dipelajarinya, dengan demikian siswa dapat mengembangkan wacana serta wawasannya lebih luas lagi. Lebih lanjut lagi dapat dikatakan bahwa perpustakaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Di Lembaga Pendidikan Sekolah Dasar Pengunjung perpustakaan masih rendah ini dikarenakan minat membaca pada siswa Sekolah Dasar masih rendah padahal membaca merupakan salah satu proses tranformasi ilmu melalui cara melihat dan memahami isi yang tertulis di dalam buku pengetahuan maupun pelajaran. Rata-rata siswa melakukan kegiatan membaca pada saat belajar saja, di luar itu sedikit sekali yang suka membaca buku lain. Ada juga siswa yang tidak membaca sama sekali.
Ada beberapa hal yang membuat siswa tidak berminat dalam membaca diantaranya kurangnya motivasi yang tertanam pada diri siswa yang tidak menggangap membaca adalah hal penting, dan juga kurang tepatnya metode yang digunakan pada dunia pendidikan dalam menumbuhkan minat baca pada siswanya serta budaya kita yang kurang memberikan apresiasi tentang pentingnya membaca.
Anak adalah sebuah kertas yang masih putih bersih yang haus akan tinta-tinta, jika pada awal mereka tertulis akan kebiasaan buruk maka ia akan tumbuh dengan pribadi yang buruk, namun jika tertulis akan kebiasaan baik maka ia akan tumbuh dengan pribadi yang baik pula. maka dari hal inilah hendaknya siswa sekolah dasar lebih ditekankan agar minat membaca tertanam pada dirinya.
Perpustakaan sekolah adalah sebuah sumber daya yang harus di perhatiakan di dalam lembaga pendidikan hal ini sesuai sebagai mana yang tertera pada Undang-undang nomor 25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas) menjelaskan bahwa perpustakaan merupakan sumber daya pendidikan yang penting dalam upaya meningkatkan kualitas Pendidikan Prasekolah, Pendidikan Dasar dan Menengah. Dalam Renstra Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Departemen Pendidikan Nasional disebutkan bahwa kegiatan pokok dalam upaya peningkatan kualitas Pendidikan Prasekolah, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah diantaranya adalah peningkatan penyediaan penggunaan dan perawatan sarana dan prasarana pendidikan, termasuk buku dan alat peraga pendidikan, perpustakaan dan laboratorium bagi sekolah negeri dan swasta secara bertahap (http://edukasi.kompasiana.com/).
Dari hal ini terlihat jelas bahwa Perpustakaan Sekolah adalah sebuah sarana terpenting di dunia pendidikan ini dapat diibaratkan sebagai jantung yang memompa darah keseluruh tubuh, namun apalah arti sebuah perpustakaan jika siswanya tidak mempunyai keingginan untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber informasi. Maka dari hal itu ada beberapa cara yang dapat ditempuh oleh perpustakaan agar mampu menumbuhkan minat membaca siswanya dan meningkatkan tingkat pengunjungan perpustakaan tersebut agar terus aktif dalam meningkatkan mutu lembaga tersebut, diataranya adalah menciptakan perpustakaan yang lebih kreatif dengan menciptakan ruangan yang sesuai dengan pengguna dengan tingkat usia jika dalam lembaga pendidikan sekolah dasar maka perpustakaan sekolah hendaknya menciptakan tata letak ruangan yang lebih membagun keceriaan seperti meletakan beberapa poster yang berbasis gambar anak yang memberikan pengertian tentang pentingnya membaca, membangun ruangan yang mampu membuat anak ingin berkunjung keperpustakaan kapan saja dan dengan siapa saja, yaitu dengan membangun sebuah ruangan lesehan dan berkumpul, sehingga siswa dapat membaca dengan segala aktifitasnya artinya di dalam ruangan ini anak dapat membaca tanpa terbatas oleh kegiatan apapun, menganjurkan
dan memberikan jam/waktu dalam kegiatan belajar mengajar dengan mengajak siswa untuk keperpustakaan setiap minggu dengan memberikan tugas yang memaksa mereka untuk beranjak keperpustakaan, meningkatkan koleksi perpustakaan dengan menambah berbagai jenis koleksi di luar koleksi buku pelajaran seperti majalah pengetahuan untuk anak sekolah dasar, Novel, komik, Video DVD, Rekaman Suara, Poster, majalah musik, mungkin dalam hal ini sedikit akan membuat sebuah persepsi yang salah untuk sebuah koleksi perpustakaan sekolah dasar jika sebuah perpustakaan di letakan koleksi yang jauh dari tujuan perpustakaan untuk meningkatkan mutu pendidikan, tapi hal ini sebenarnya mempunyai alasan yang kuat sebab perpustakaan juga mempunyai fungsi rekreasi bagi penggunanya apalagi bagi siswa sekolah dasar hal ini akan membuat sebuah kebiasaan yang akan tertanam pada dirinya akan kebiasaan membaca jika setiap waktu siswa melahkukan aktifitasnya di perpustakaan. Namun dalam koleksi bukan buku pelajaran ini tetaplah dipilih dengan beberapa ketentuan yaitu koleksi yang mempunyai nilai pengetahuan dan nilai aqidah seperti national geographic Kids, Mombi, Aku Anak Soleh dll. dan hal yang lebih utama di dalam mengenalkan siswa pada perpustkaan adalalah dengan membuat aktifitas yang lebih membuka jati diri sebuah perpustakaan dengan membuat sebuah perlombaan menulis, membaca dan membuat mading yang berisi tulisan siswa secara kontinyu yang akan dibaca oleh siswa lain serta mengapresiasi segala bentuk kreatifitas siswa.
Ada banyak permasalahan yang timbul ketika sebuah perpustakaan inggin menunjukan diri dalam meningkatkan minat baca siswanya mulai dari kurangnya apresiasi setiap kepala sekolah, kurangnya tenaga pustakawan ahli di perpustakaan sampai anggaran yang dibutuhkan namun bukanlah sebuah masalah besar yang tidak dapat diatasi oleh perpustakaan, banyak cara yang dapat ditempuh hanya saja butuh kemauan dan ketekunan, apalagi perpustakaan dalam lembaga pendidikan adalah sebuah sarana kebutuhan sehingga perpustakaan menjadi sebuah titik yang juga dipertimbangkan dalam dinilai apakah sebuah lembaga pendidikan bermutu atau tidak, bukan hanya di nilai oleh tenaga penggajar dan fasilitas umum lain yang ada di lembaga tersebut.
Iskandar
Hp : 085206763460
Post a Comment