dengan fraktur femur di Ruang Rawat
Bedah Pria Rumah
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Trauma adalah suatu keadaan ketika seseorang mengalami
cedera karena salah satu sebab. Penyebab trauma antara lain kecelakaan lalu
lintas, industri, olahraga, maupun kecelakaan rumah tangga. Dampak dari
kecelakaan tersebut dapat mengakibatkan fraktur atau patah tulang, cedera
tulang belakang, cedera kepala, dan sebagainya. Ditambah dengan semakin
meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengakibatkan semakin
banyaknya tingkat kecelakaan trauma di bidang transportasi.(Asmadi,2008)
Berdasarkan data yang diperoleh dari medikal record Rumah
Sakit Pusat Kepolisisan Raden Said Sukanto Jakarta, pada bulan Januari 2009
sampai dengan desember 2009 jumlah klien yang menderita fraktur sbanyak 382
orang, sedangkan klien yang menderita fraktur femur sebanyak 82 orang (22%).
Penanganan fraktur harus dilakukan dengan cepat dan tindakan tepat agar
imobilisasi dilakukan sesegera mungkin karena pergerakan pada fragmen tulang
dapat menyebabkan nyeri. Kerusakan jaringan lunak dan perdarahan yang
berlebihan dapat menyebabkan terjadinya syok dan komplikasi neurovaskuler.(WHO,
2003)
Keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan klien dan
keluarga secara biopsikososiospiritual dan kultural. Perawat berperan dalam
pemberian asuhan keperawatan pada fraktur femur sinistra diantaranya dengan
usaha promotif yaitu memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya menjaga
keamanan dan keselamatan diri. Usaha preventif, perawat menjelaskan cara
pencegahan infeksi lanjut yang ditimbulkan oleh tindakan pembedahan. Sedangkan
upaya kuratif adalah perawat dapat berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian
terapi obat dan pembedahan. Upaya rehabilitatif, perawat menganjurkan kepada
pasien untuk sesegera mungin melakukan mobilisasi secara bertahap setelah
penatalaksanaan medis,(Potter,2005)
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk
memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan fraktur femur dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan.
B.
Tujuan Penulisan
1.
Tujuan Umum
Untuk
mendapatkan pengalaman secara nyata dalam memberikan asuhan keperawatan klien Fraktur Femur Dextra
Post Pemasangan Plate.
2.
Tujuan Khusus
a.
Mampu melakukan pengkajian pada klien fraktur femur Dextra post pemasangan plate
b.
Mampu menentukan masalah keperawatan pada klien fraktur
femur Dextra post pemasangan plate.
c.
Mampu merencanakan asuhan keperawatan pada klien fraktur
femur Dextra post pemasangan plate.
d.
Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada klien fraktur
femur Dextra post pemasangan plate.
e.
Mampu mengevaluasi keperawatan pada klien fraktur femur Dextra post pemasangan plate.
f.
Mampu mengidentifikasi kesenjangan antara teori dan praktek
fraktur femur sinistra post pemasangan plate.
g.
Mampu mengidentifikasi faktor-faktor pendukung, penghambat serta mencari solusi/ alternatif pemecahan masalah
h.
Mampu mendokumentasikan semua kegiatan keperawatan dalam bentuk narasi
C.
Manfaat Penulisan
Laporan
Dalam
penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode
1.
Deskriptif
a.
Studi kasus, yang meliputi observasi, partsipasi dengan cara
melakukan pengamatan secara langsung dan tidak langsung kepada klien dengan
cara wawancara dengan keluarga, melihat catatan medis, melihat catatan
keperawatan dan informasi dari rekan satu profesi maupun dari tim lain.
b.
Studi dokumentasi yaitu menggunakan format pengkajian untuk
melakukan pemeriksaan
2.
Studiliterature
Studi literature
yaitu dengan membaca dan mempelajari buku kepustakaan yang berkaitan
dengan fraktur femur sinistra untuk mendapatkan dasar-dasar ilmiah yang
berhubungan dengan isi makalah ini.
D.
Ruang Lingkup
Dalam penulisan makalah ini, penulis membatasi pada Asuhan
Keperawatan pada klien Tn. B dengan fraktur femur di Ruang Rawat Bedah Pria
Rumah Sakit Meraxa Banda Aceh, yang
dilakukan selama 3 hari yaitu pada tanggal 23 Desember 2014 sampai 25 Desember 2014.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Dalam bab ini penulis akan
menguraikan tentang Asuhan Keperawatan pada klien Tn. B dengan diagnose Fraktur
Femur di Ruang Rawat Bedah Pria Rumah Sakit meraxa Banda Aceh. Study kasus ini
diambil 3 hari mulai dari tanggal 22 Desember
2014 sampai dengan tanggal 28 Desember 2014.
Berikut adalah Asuhan Keperawatan
yang penulis lakukan sesuai dengan tahap-tahap proses keperawatan yang meliputi
tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, perencaaan keperawatan, implementasi,
dan evaluasi keperawatan.
A.
Identitas Klien
Nama
klien : Tn.
B
Jenis
kelamin :
Laki-laki
Usia : 40 Tahun
Status
perkawinan :
kawin
Agama : Islam
Suku
bangsa :
Aceh
Pendidikan
bahasa yang digunakan : Daerah (aceh)
Pekerjaan : pelajar
Alamat : leupung
batee
Sumber
biaya :
JAMKESMAS
Sumber informasi (pasien/keluarga) :
Masyarakat
B.
Riwayat Keperawatan
1. Riwayat
Kesehatan Sekarang
Keluhan utama : klien datang ke RS MERAXA dengan keluhan nyeri, di paha kanan post op .Hal ini
dialami klien sejak lebih kurang 30 menit sebelum masuk RS,dimana yang
dikendarainya bertabrakan dengan mobil.
2. Riwayat
kesehatan masa lalu
a. Riayat
alergi (obat, makanan, binatang, lingkungan)
Klien Mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi
b. Riwayat
kecelakaan
Klien baru kali ini mengalami kecekaan
c. Riayat
di rawat di rumah sakit (kapan, alasan dan berapa lama)
Klien mengatakan tidak pernah dirawat dirumah sakit
d. Riwayat
pemakaian obat
Klien sering mengunakan obat yang dijual diwarung
3. Riwayat
kesehatan keluarga (genogram dan tiga generasi dari klien)
4. Penyakit
generasi yang diderita oleh anggota keluarga yang menjadi factor resiko
Klien mengatakan tidak ada Penyakit keluarga yang menjadi
penyebab resiko kecelakaan
5. Riwayat
psikososial dan spiritual
a. Adakah
orang terdekat dengan pasien : ada
Untuk saat yang terdekat dengan pasien adalah keluarga
b. Interaksi
dalam keluarga
Pola
komunikasi : baik
Pembuatan
keputusan : Keputasan diambil oleh kelurga
Kegiatan
kemasyarakatan : Klien ikut dalam
kegiatam bermasyarakat
c. Dampak
penyakit pasien
Keluarga mengatakan bahwa dampak
penyakit klien terhadap keluarga adalah keluarga merasa kuatir dan cemas
terhadap penyakit klien. Namum setelah klien mendapatkan perawatan di rumah
sakit, rasa kuatir dan cemas keluarga hilang.
d. Masalah
yang mempengaruhi pasien
Klien mengatakan masalah yang
mempengaruhi klien adalah rasa nyeri dan keterbatasan untuk bergerak
e. Mekanisme
koping terhadap stress
Klien mengatakan agak sedikit cemas
dengan kondisi yang dialaminya, namun mekanisme koping efektif dan klien
mendapat support system dari keluarga. Klien menenangkan diri / rileks. Klien
tidak mengalami cemas lagi
f. Persepsi
pasien terhadap penyakitnya
Klien mengatakan penyakit yang dideritanya
merupakan penyakit serius yang butuh perawatan yang serius dan optimal.
g. System
nilai kepercayaan
Klien mengatakan bahwa klien yakin
penyakitnya akan sembuh dengan mendapatkan perawatan yang baik dari rumah
sakit.
6. Kondisi
lingkungan rumah
Keluarga dan klien mengatakan kndisi
lingkungan rumah tidak mempengaruhi terhadap kondisi penyakit yang dideritanya
saat ini.
Post a Comment