Selamat datang Iskandar Menulis.Com

Featured post

Membangun Hubungan Interpersonal Antara Pustakawan Dan Pemustaka

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Konsep perpustakaan sebagai sebuah kesatuan organisasi yang terstuktur dalam tujuanya m...

BAB I PENDAHULUAN A.    Latar Belakang Konsep perpustakaan sebagai sebuah kesatuan organisasi yang terstuktur dalam tujuanya melayani pemustaka, baik secara tidak langsung maupun langsung telah menimbulkan interaksi sosial. Profesi pustakawan dituntut untuk mampu bersikap lebih terbu...

Read more

BAB I PENDAHULUAN A.    LATAR BELAKANG Layanan sirkulasi diperpustakaan merupakan salah satu kegiatan yang berkaitan dengan pengguna perpustakaan.Pengertian layanan sirkulasi adalah layanan pengguna yang berkaitan dengan peminjaman,pengembalian,dan perpanjangan koleksi.layanan sirkula...

Read more

BAB I PENDAHULUAN 1.1  Latar Belakang Masyarakat lebih ‘mengenal’ pustakawan dengan sebutan “staf” di perpustakaan, “pegawai” di perpustakaan atau bahkan ‘penjaga buku di perpustakaan’. Anggapan itu seolah-olah membenarkan bahwa pustakawan bukanlah profesi, pustakawan bukanlah sebuah pekerjaan yang ...

Read more

BAB I PENDAHULUAN A.    Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan bahasa, gambar, bilangan, symbol-simbol, grafik, suatu kegiatan atau proses penyampaian pesan itulah yang biasanya ...

Read more

KUMPULAN KATA-KATA MOTIVASI DARI BUKU FEEL (best seller) USTAD YUSUF MANSUR            Ini adalah kata-kata bijak  dalam sebuah buku yang ditulis oleh seorang ustad yang terkemuka di Indonesia, yang pada saat ini nama beliau sedang besar-besarnya membahas tentang...

Read more

LAYANAN PEMINJAMAN MANDIRI BERBASIS RADIO FREQUENSI IDENTIFICATION (RFID) MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Jasa Informasi dan Perpustakaan Oleh : ISKANDAR 531202847 FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA ...

Read more

PELESTARIAN NILAI INFORMASI KEDALAM ELEKTRONIK DIGITAL BAB I PENDAHULUAN A.    Latar Belakang Bahan pustaka adalah unsur penting dalam sistem perpustakaan, dimana bahan pustaka harus dilestarikan karena memiliki nilai informasi yang mahal. Bahan pustaka berupa terbitan buku, berka...

Read more

 Makalah pelestarian dan pengawetan bahan pustaka Pencegahan kerusakan bahan pustaka dari faktor kimia dan lingkungan BAB I PENDAHULUAN 1.1  Latar Belakang Perpustakaan merupakan salah satu lembaga yang memiliki peranan utama untuk mengumpulkan dan merawat dokumen dari masa lalu k...

Read more

PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA DENGAN SISTEM PENJILIDAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Mengapa buku atau bahan pustaka harus dijilid? Menurut Cockerell, (1968:17): “Buku dijilid agar halaman-halamannya tersusun menurut urutan yang sebenarnya, dan untuk melindungi buku tersebut.” Dengan susuna...

Read more

CANDI BUDHA

Tuesday, 30 December 20140 comments


1.     CANDI BUDHA
CANDI BOROBUDUR
Ciri-Ciri Candi Borobudur adalah :
Candi Borobudur berbentuk punden berundak, yang terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu tersebar di semua tingkat-tingkatannya beberapa stupa.
Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.

2.      CANDI HINDU

CANDI PRAMBANAN

Ciri-Ciri Candi Prambanan adalah :

Berdiri di bawah Candi Hindu terbesar di Asia Tenggara ini selarik puisi tiba-tiba terlintas di benak
Candi Prambanan yang dikenal juga sebagai Candi Roro Jonggrang ini menyimpan suatu legenda yang menjadi bacaan pokok di buku-buku ajaran bagi anak-anak sekolah dasar. Kisah Bandung Bondowoso dari Kerajaan Pengging yang ingin memperistri dara cantik bernama Roro Jonggrang. Si putri menolak dengan halus. Ia mempersyaratkan 1000 candi yang dibuat hanya dalam waktu semalam. Bandung yang memiliki kesaktian serta merta menyetujuinya. Seribu candi itu hampir berhasil dibangun bila akal licik sang putri tidak ikut campur. Bandung yang kecewa lalu mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca, yang diduga menjadi arca Batari Durga di salah satu candi.

MASJID DIAN AL - MAHRI


Masjid Dian Al Mahri lebih dikenal dengan sebutan Masjid Kubah Emas Depok. Mesjid ini merupakan salah satu mesjid di dunia yang dibangun dengan kubah yang terbuat dari emas. Masjid ini dapat membuat takjub siapapun yang pernah melihatnya karena keindahannya terutama kubahnya yang terbuat dari emas. Mesjid ini terletak di Depok, Jawa Barat.
MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN MAKANAN

1.     MASA BERCOCOK TANAM



Masa bercocok tanam atau Food Producing lahir melalui proses yang panjang dan tak mungkin dipisahkan dari usaha manusia prasejarah dalam memenuhi kebutuhan hidupnya pada masa-masa sebelumnya. Masa neolithik amat penting dalam sejarah perkembangan masyarakat dan peradaban, karena pada masa ini beberapa penemuan baru berupa penguasaan sumber-sumber alam bertambah cepat. Penghidupan mengumpulkan makanan (food gathering) berubah menjadi menghasilkan makanan (food producing).

                    KEHIDUPAN MANUSIA PURBA MASA PERUNDAGIAN


Kehidupan Manusia Purba Masa perundagian- Zaman perundagian adalah zaman di mana manusia sudah mengenal pengolahan logam. Hasil-hasil kebudayaan yang dihasilkan terbuat dari bahan logam. Pada masa perundagian dihasilkan benda-benda yang terbuat dari perunggu, seperti : Nekara Manusia Purba Masa perundagian Nekara ialah semacam berumbung dari perunggu yang berpinggang di bagian tengahnya dan sisi atapnya tertutup. Pada nekara terdapat pola hias yang beraneka ragam. Pola hias yang dibuat yaitu pola binatang, geometrik, gambar burung, gambar gajah, gambar ikan laut, gambar kijang, gambar harimau, dan gambar manusia. Dengan hiasan yang demikian beragam, maka nekara memiliki nilai seni yang cukup tinggi.




Masa berburu dan mengumpulkan makanan



Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, di Indonesia sudah ada usaha-usaha untuk bertempat tinggal secara tidak tetap di gua-gua alam, utamanya di gua-gua paying, yang setiap saat mudah untuk ditinggalkan, jika dianggap sudah tidak memungkinkan lagi tinggal di tempat itu.

1) Keadaan lingkungan
Api sudah dikenal sejak sebelumnya, karena sangat bermanfaat untuk berbagai keperluan hidup, seperti untuk memasak makanan, sebagai penghangat tubuh, dan untuk menghalau binatang buas pada malam hari.

2) Keberadaan manusia
Ada dua ras yang mendiami Indonesia pada permulaan Kala Holosin, yaitu Austromelanesoid dan Mongoloid.

3) Teknologi
Ada tiga tradisi pokok pembuatan alat-alat pada masa Fos Plestosin, yaitu tradisi serpih bilah, tradisi alat tulang, dan tradisi kapak genggam Sumatera Persebaran alatnya meliputi Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua Alat tulang ditemukan di Tonkin Asia Tenggara sedangkan di Jawa ditemukan di Gua Law Semanding Tuban, di Gua Petpuruh utara Prajekait dan Sodong Marjan di Besuki. Kapak gengga Sumatera ditemukan di daerah pesisir Sumater Utara, yaitu di LhokSeumawe, Binjai, dan Tamiang..

4) Masyarakat
Manusia yang hidup pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, mendiami gua-gua terbuka atap gua-gua payung yang dekat dengan sumber air atau sungai sebagai sumber makanan, berupa ikan, kerang, siput, dat sebagainya. Mereka membuat lukisan lukisan di dinding gua, yang menggambarkan kegiatannya, dan juga kepercayaan masyarakat pada saat itu.
Share this article :

Post a Comment

 
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger