1. CANDI
BUDHA
CANDI
BOROBUDUR
Ciri-Ciri Candi
Borobudur adalah :
Candi Borobudur berbentuk punden berundak, yang
terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat berbentuk
bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu tersebar
di semua tingkat-tingkatannya beberapa stupa.
Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang
terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi adalah kurang lebih
100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut
Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana
sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.
2.
CANDI HINDU
CANDI PRAMBANAN
Ciri-Ciri Candi
Prambanan adalah :
Berdiri di bawah Candi Hindu terbesar di Asia Tenggara
ini selarik puisi tiba-tiba terlintas di benak
Candi Prambanan yang dikenal juga sebagai Candi Roro
Jonggrang ini menyimpan suatu legenda yang menjadi bacaan pokok di buku-buku
ajaran bagi anak-anak sekolah dasar. Kisah Bandung Bondowoso dari Kerajaan
Pengging yang ingin memperistri dara cantik bernama Roro Jonggrang. Si putri
menolak dengan halus. Ia mempersyaratkan 1000 candi yang dibuat hanya dalam
waktu semalam. Bandung yang memiliki kesaktian serta merta menyetujuinya.
Seribu candi itu hampir berhasil dibangun bila akal licik sang putri tidak ikut
campur. Bandung yang kecewa lalu mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca, yang
diduga menjadi arca Batari Durga di salah satu candi.
MASJID DIAN AL - MAHRI
Masjid Dian Al Mahri lebih dikenal dengan sebutan
Masjid Kubah Emas Depok. Mesjid ini merupakan salah satu mesjid di dunia yang
dibangun dengan kubah yang terbuat dari emas. Masjid ini dapat membuat takjub
siapapun yang pernah melihatnya karena keindahannya terutama kubahnya yang
terbuat dari emas. Mesjid ini terletak di Depok, Jawa Barat.
MASA BERBURU DAN MENGUMPULKAN MAKANAN
1.
MASA BERCOCOK TANAM
Masa bercocok tanam atau Food Producing lahir
melalui proses yang panjang dan tak mungkin dipisahkan dari usaha manusia
prasejarah dalam memenuhi kebutuhan hidupnya pada masa-masa sebelumnya. Masa
neolithik amat penting dalam sejarah perkembangan masyarakat dan peradaban,
karena pada masa ini beberapa penemuan baru berupa penguasaan sumber-sumber
alam bertambah cepat. Penghidupan mengumpulkan makanan (food gathering) berubah
menjadi menghasilkan makanan (food producing).
KEHIDUPAN MANUSIA PURBA MASA
PERUNDAGIAN
Kehidupan Manusia Purba Masa perundagian- Zaman
perundagian
adalah zaman di mana manusia sudah mengenal pengolahan logam. Hasil-hasil
kebudayaan yang dihasilkan terbuat dari bahan logam. Pada masa perundagian
dihasilkan benda-benda yang terbuat dari perunggu, seperti : Nekara Manusia Purba Masa perundagian Nekara ialah semacam berumbung dari perunggu yang
berpinggang di bagian tengahnya dan sisi atapnya tertutup. Pada nekara terdapat
pola hias yang beraneka ragam. Pola hias yang dibuat yaitu pola binatang,
geometrik, gambar burung, gambar gajah, gambar ikan laut, gambar kijang, gambar
harimau, dan gambar manusia. Dengan hiasan yang demikian beragam, maka nekara
memiliki nilai seni yang cukup tinggi.
Masa berburu dan mengumpulkan makanan
Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, di Indonesia sudah ada usaha-usaha untuk bertempat tinggal secara tidak tetap di gua-gua alam, utamanya di gua-gua paying, yang setiap saat mudah untuk ditinggalkan, jika dianggap sudah tidak memungkinkan lagi tinggal di tempat itu.
1) Keadaan lingkungan
Api sudah dikenal sejak sebelumnya, karena sangat bermanfaat untuk berbagai keperluan hidup, seperti untuk memasak makanan, sebagai penghangat tubuh, dan untuk menghalau binatang buas pada malam hari.
2) Keberadaan manusia
Ada dua ras yang mendiami Indonesia pada permulaan Kala Holosin, yaitu Austromelanesoid dan Mongoloid.
3) Teknologi
Ada tiga tradisi pokok pembuatan alat-alat pada masa Fos Plestosin, yaitu tradisi serpih bilah, tradisi alat tulang, dan tradisi kapak genggam Sumatera Persebaran alatnya meliputi Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua Alat tulang ditemukan di Tonkin Asia Tenggara sedangkan di Jawa ditemukan di Gua Law Semanding Tuban, di Gua Petpuruh utara Prajekait dan Sodong Marjan di Besuki. Kapak gengga Sumatera ditemukan di daerah pesisir Sumater Utara, yaitu di LhokSeumawe, Binjai, dan Tamiang..
4) Masyarakat
Manusia yang hidup pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, mendiami gua-gua terbuka atap gua-gua payung yang dekat dengan sumber air atau sungai sebagai sumber makanan, berupa ikan, kerang, siput, dat sebagainya. Mereka membuat lukisan lukisan di dinding gua, yang menggambarkan kegiatannya, dan juga kepercayaan masyarakat pada saat itu.
Ada tiga tradisi pokok pembuatan alat-alat pada masa Fos Plestosin, yaitu tradisi serpih bilah, tradisi alat tulang, dan tradisi kapak genggam Sumatera Persebaran alatnya meliputi Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua Alat tulang ditemukan di Tonkin Asia Tenggara sedangkan di Jawa ditemukan di Gua Law Semanding Tuban, di Gua Petpuruh utara Prajekait dan Sodong Marjan di Besuki. Kapak gengga Sumatera ditemukan di daerah pesisir Sumater Utara, yaitu di LhokSeumawe, Binjai, dan Tamiang..
4) Masyarakat
Manusia yang hidup pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut, mendiami gua-gua terbuka atap gua-gua payung yang dekat dengan sumber air atau sungai sebagai sumber makanan, berupa ikan, kerang, siput, dat sebagainya. Mereka membuat lukisan lukisan di dinding gua, yang menggambarkan kegiatannya, dan juga kepercayaan masyarakat pada saat itu.
Post a Comment