ASPEK, SOSIAL BUDAYA, EKONOMI, PEMERINTAHAN,
PENDIDIKAN, DAN ETIKA PADA FILM REPUBLIK TWITTER
Judul film : Republik
Twitter
Jenis Film : Romantik komedi
Produser :
-
Ajis Dibyo
-
Faizan Zidni
-
Isaac Zikri
-
Eva Fadillah
Sutradara : Kunrz Agus
Penulis : E.S Ito
Durasi : 90 menit
Pemain :
-
Leroy Osmani
-
Enzy Storia
-
Ben
Kasyafani
-
Tio
Pakusadewo
-
Nina Taman
-
Leroy Osmani
-
Enzy Storia
-
Jennifer
Arnelita
-
Leroy Osmani
-
Gary Iskak
-
Otig Pakis
-
Edi Oglek
Film Republik Twiter ini sendiri
bercerita tentang kehidupan sekelompok orang yang responsif terhadap sebuah perkembangan jaman
teknologi informasi saat ini, yaitu penggunaan jejaring media sosial yang
menjadi sebuah trend dalam penggunaanya sebagai sebuah akses yang memberika
emotion dan ungkapan yang bisa digunakan sebagai alat memberikan informasi
secara pribadi kepada masyarakat pengguna lainnya.
Dalam film ini resensator melihat
ada beberapa aspek yang cukup menarik yang ditampilkan dari keadaan yang
sebenarnya terjadi, melalui beberapa aspek kehidupan baik aspek yang baik dari
penggunaan jejaring sosial maupun dari aspek yang buruk, hal ini dapat kita
lihat jelas dari alur cerita, problem dan perdebatan yang terjadi dalam film
tersebut membuka sebuah hal yang memang tidak dapat ditolak kebenarannya dari
dunia nyata sebenarnya dari permasalahan di jejaring sosial tersebut. Maka di
bawah ini resensator akan menjelaskan beberapa aspek yang ada di film jejaring
sosial yang dapat menjadi resensi dari film tersebut.
Aspek Sosial
Budaya
Dalam Film Republik Twitter ini juga ditampakan
beberapa perubahan sosial budaya yang terjadi akibat penggunaan jejaring
sosial, sosial budaya yang terbangun dari penggunaan jejaring sosial ini
berakibat bertukarnya cara bersosialisasi yang baik di dunia nyata hal ini
dikarenakan penggunaan dunia maya yang semakin mengecilkan tingkat sosial nyata
pada dunia nyata, dalam film Republik Twitter ini di buka jelas perbedaan
sosial budaya yang terjadi akibat penggunaan jejaring sosial yaitu ada beberapa
adegan yang memang merubah sosial budaya identik pada suatu ras, suku, bangsa,
contohnya penggunaan kata-kata langsung yang biasa dapat membedakan suatu ras,
suku, maka di jejaring sosial yang ada tidak dapat terbangun dengan jelas.
Aspek
Ekonomi
Republik Twitter memberikan beberapa
contoh jelas yang berhubungan dengan aspek ekonomi yang dibangun oleh jejaring
sosial, hal ini terlihat jelas ketika adegan yang dilahkukan oleh Sukmo Wiyogo
ketika keahlian nya terekspos dan berubah menjadi sebuah profesi yang
memberikan penghasilan yang dapat membangun ekonomi namun dalan film ini yang
diperlihatkan adalah aspek yang buruk yang ada, karena hal ini akan
diperhitungkan ketika film ini ditonton oleh masyarakat, hal ini akan menjadi
point penting yang dapat dipertimbangkan dari aspek ekonomi yang terbagun dari
jejaring sosial.
Aspek Pemerintahan
Beberapa alur cerita yang ada di
film Republik Twitter sangat memberikan contoh nyata dari jejaring sosial yang
digunakan oleh pihak pemerintahan yaitu penggunaan mengkampanyekan seorang
pemimpin untuk mendapat partisipasi masyarakat maka dalam film Republik Twitter
ini namun dari alur cerita yang melibatkan Sukmo Wiyogo Hanum Farani, Kemal
Pambudi, Arif Cahyadi terlihat jelas bahwa
penggunaan jejaring ini berakibat salah jika untuk dipergunakan kepentingan
pribadi atas hasrat untuk mendapatka kekuasaan dengan cara pencitraan nama
pribadi agar manjadi topik utama dengan memnginfokan tentang kelebihan suatu
pribadi atau instansi kepada masyarakat pengguna jejaring sosial.
Aspek
Pendidikan
Banyak hal yang tersirat dalam film
Republik Twitter dalam aspek pendidikan yang berubah dalam film tersebut
terlihat jelas bahwa dunia pendidikan saat ini akan mempunyai permasalahan yang
besar dalam mendidik anak didiknya yang terbiasa menggunakan twitter di masa
sekolah hingga membuat mereka lalai dengan hal tersebut, hal ini terlihat jelas
ketika Andre Rahardi mengucapkan sebuah
kata ketika melihat anak sekolah yang berjalan sambil bermain Handphone yaitu “
generasi menunduk” ini menandakan pendidikan harus memberikan pengarahan oleh
anak didik mereka tentang hal ini agar penggunaan twitter dan jejaring sosial
lain dapat digunakan dengan sebagai mana mestinya.
Aspek Etika
Etika adalah hal yang paling tampak
jelas dalam film ini dimana terlihat perubahan etika saat interaksi langsung,
dalam film ini telihat dengan jelas saat nadia mengobrol dengan pacarnya,
pacarnya marah ketika komunikasi antara nadia dan pacarnya terhalang dan tidak
harmonis karena nadia yang terus memgang hp nyas sambil melihat tweet yang ada,
dan terjadi sebuah perselisihan antara keduanya, dari hal ini menjelaskan etika
yang terbagun akibat penggunaan jejaring sosial sangat berdampak buruk ketika
komunikasi yang seharusnya berlangsung dengan baik terhalang dengan penggunaan
jaringan sosial yang tidak mampu ditempatkan pada waktu yang sesuai.
Resensator berharap agar bahan resensi ini
berguna bagi para pembaca resensi ini. resensator juga menyadari bahwa hasil resensi yang saya buat masih belum
sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan. Seperti kata pepatah tiada bambu
yang tak beruas, jadi saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar
kesalahan yang saya buat saat ini dapat saya perbaiki di masa yang akan datang.
Post a Comment