Selamat datang Iskandar Menulis.Com

Featured post

Membangun Hubungan Interpersonal Antara Pustakawan Dan Pemustaka

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Konsep perpustakaan sebagai sebuah kesatuan organisasi yang terstuktur dalam tujuanya m...

Laporan Indikator alami

Wednesday, 3 December 20140 comments



Laporan
Indikator alami
                    I.            Tujuan: untuk mengetahui  indikator apa yang termasuk ke dalam indikator alami

               II.            Landasan teori
Dalam kehidupan sehari-hari akan ditemukan senyawa dalam tiga keadaan yaitu asam, basa, dan netral. Ketika mencicipi rasa jeruk maka akan terasa asam karena jeruk mengandung asam. Sedangkan ketika mencicipi sampo maka akan terasa pahit karena sampo mengandung basa. Namun sangat tidak baik apabila untuk mengenali sifat asam atau basa dengan mencicipinya karena mungkin saja zat tersebut mengandung racun atau zat yang berbahaya.
Sifat asam dan basa suatu zat dapat diketahui menggunakan sebuah indikator. Indikator yang sering digunakan antara lain kertas lakmus, fenolftalein, metil merah dan brom timol biru. Indikator tersebut akan memberikan perubahan warna jika ditambahkan larutan asam atau basa. Indikator ini biasanya dikenal sebagai indikator sintetis. Dalam pembelajaran kimia khususnya materi asam dan basa indikator derajat keasaman diperlukan untuk mengetahui pH suatu larutan. Karena itu setiap sekolah seharusnya menyediakan indikator sintetis untuk percobaan tersebut. Tetapi pada kenyataannya, tidak semua sekolah mampu menyediakan indikator sintetis. Oleh karena itu diperlukan alternatif lain sehingga proses pembelajaran tetap berjalan lancar indikator pH sintetis dapat diganti dengan alternatif lain berupa indikator pH dari bahan-bahan alam atau tanaman.
Dengan didasari pemikiran bahwa zat warna pada tanaman merupakan senyawa organik berwarna seperti dimiliki oleh indikator sintetis, selain itu mudah dibuat juga murah karena bahan-bahannya mudah didapat serta menambah pengetahuan tentang manfaat bunga.
Karakteristik bunga yang baik digunakan sebagai indikator pH yaitu bunga yang masih segar berwarna tua digunakan hanya mahkota bunga sedangkan benang sari dan putik tidak digunakan. Pada pembuatan indikator cair bunga dicuci dengan air mengalir agar bersih juga dimaksudkan agar pigmen warna bunga tidak ikut larut dalam air. Bunga yang sudah dicuci kemudian dipotong kecil-kecil untuk memperluas permukaan bunga sehingga proses pelarutan bunga lebih efektif. Semakin luas permukaan bunga maka semakin banyak pigmen warna bunga yang larut pada proses pelarutan.


VI.  alat dan bahan
Alat :
·         Lumpang
·         Alu
·         Pipet tetes
·         Tabung reaksi

Bahan
·         Bunga terompet
·         Bunga kamboja
·         Bunga asoka
·         Bunga kembang sepatu
·         Kunyit
·         Aquades
·         NaoH
·         Hcl
·         Nacl
l

v. cara kerja
1.  ambil bahan yang akan di ambil ekstraknya
2. kemudian di gerus bahannya
3. masukkan ke dalam porselen
4. ambil Hcl teteskan pada ekstrak bunga, catat perubahan warnanya.
5. ulangi langkah yang sama untuk keempat bahan lainnya.

VII. Hasil pengamatan
Ekstrak bunga
Warna ekstrak
warna
Netral
(Nacl)
Asam
(Hcl)
Basa
(Naoh)
keterangan
Bunga terompet
Ungu
Ungu
merah
hijau
Indikator alam
Bunga kamboja
Merah muda
Merah muda
Merah muda
Hijau
Indikator alam
Kunyit
Kuning
Kuning
Kuning
Merah
Indikator alam
Bunga asoka
Merah
Merah
merah
Hijau
Indikator alam
kembang sepatu
Merah
Merah
merah
hijau
Indikator alam

VII. pembahasan
Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan asam,basa, dan netral.Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat kimia.
Senyawa dapat ditemukan dalam tiga keadaan yaitu asam, basa, dan netral. Sifat asam dan basa suatu zat dapat diketahui dengan menggunakan sebuah indikator.Indikator yang sering digunakan antara lain kertas lakmus, fenolftalein, metil merah dan brom timol biru. Indikator tersebut akan memberikan perubahan warna jika ditambahkan larutan asam atau basa. Indikator ini biasanya dikenal sebagai indikator sintetis. namun indikator pH sintetis dapat diganti dengan alternatif lain berupa indikator Alami dari bahan-bahan alam atau tanaman.
Karakteristik bunga yang baik digunakan sebagai indikator pH yaitu bunga yang masih segar berwarna tua digunakan hanya mahkota bunga sedangkan benang sari dan putik tidak digunakan.





 KESIMPULAN
·         Berdasarkan praktikum yang sudah kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa beberapa bunga bisa dijadikan indikator asam basa alami karena jika ditetesi dengan HCl ,Nacl dan NaoH beberapa ekstrak bunga akan mengalami perubahan warna yang kontras ataupun yang hanya mengalami sedikit perubahan warna seperti yang disebutkan pada hasil pengamatan diatas.
  SARAN
Setelah melakukan praktikum diatas, sebaiknya peralatan yang digunakan dibersihkan kembali dan disimpan ditempatnya semula agar tidak mendatangkan dampak buruk yang tidak terduga dan pada saat peralatan tersebut akan digunakan kembali maka diharapkan tak ada kotoran yang masih melekat pada peralatan tersebut karena akan memperhambat proses penelitian berikutnya.










Share this article :

Post a Comment

 
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger