Selamat datang Iskandar Menulis.Com

Featured post

Membangun Hubungan Interpersonal Antara Pustakawan Dan Pemustaka

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Konsep perpustakaan sebagai sebuah kesatuan organisasi yang terstuktur dalam tujuanya m...

ANATOMI DAN FISIOLOGI DARI STRUKTUR JARINGAN TULANG

Tuesday, 23 December 20140 comments





BAB I
PENDAHULUAN
A.          Latar Belakang

           Tulang merupakan bagian penting dalam tubuh manusia. Ia penopang yang mendukung segala aktifitas yang kita lakukan. Tanpa tulang, gerak seseorang jelas akan terbatas. Menurut  para ahli anatomi, jumlah keseluruhan tulang di dalam tubuh manusia dewasa adalah 206. Tulang-tulang ini kemudian dibagi ke dalam dua kelompok besar yakni tulang keras dan tulang lunak.  
Tulang merupakan jaringan pengikat yang termineralisasi (mengandung mineral). Sel tulang disebut osteosit yang dibentuk oleh osteoblast. Antara osteosit yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh kanalikuli. Matriks osteoblast mengandung kalsium fosfat yang memperkeras matriks sehingga tulang lebih keras daripada tulang rawan. Berat tubuh mamalia dewasa, 15% berupa tulang. Berat tulang sebagian besar tersusun atas garam mineral, yaitu 85% kalsium fosfat, 10% kalsium karbonat, 4% magnesium klorida, dan 1% kalsium fluorida. Oleh karena itu susunan tulang menjadi keras dan kaku. 
           
B.           Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Terdiri dari bagian apa sajakah tulang keras itu?
2.  Apa yang dimaksud dengan periosteum, tulang kompak, tulang spons,    dan sumsum tulang?
3. Terdiri dari bagian apa sajakah tulang rawan itu?
4. Bagaimana perbedaan struktur tulang rawan hialin, tulang rawan elastis, dan tulang rawan fibrosa ?


C.    Tujuan
1.      Tujuan Umum
Agar mahasiswa/i dapat memahami Anatomi & Fisiologi dari struktur jaringan tulang .
2.      Tujuan Khusus
a.       Agar mahasiswa/i dapat mengetahui definisi dari tulang
b.      Agar mahasiswa/i dapat mengetahui tentang komponen penyusun jaringan tulang
c.       Agar mahasiswa/i dapat mengetahui lapisan-lapisan jaringan tulang keras
d.      Agar mahasiswa/i dapat mengetahui berbagai matriks tulang keras dan tulang rawan

























BAB II
PEMBAHASAN


A.              Struktur Jaringan Tulang Keras

   Tulang tersusun atas sel, matriks protein dan deposit mineral. Sel-selnya terdiri atas tiga jenis dasar osteoblas, osteosit, dan osteoklas.

1.      Osteoblas berfungsi dalam pembentukan tulang dengan mensekresikan matriks tulang. Matriks tersusun atas 98% kolagen dan 2% subtansi dasar (glukosaminoglikan, asam polisakarida) dan proteoglikan). Matriks merupakan kerangka dimana garam-garam mineral anorganik ditimbun.
2.      Osteosit adalah sel dewasa yang terlibat dalam pemeliharaan fungsi tulang dan terletak dalam osteon (unit matriks tulang ).
3.      Osteoklas adalah sel multinuclear ( berinti banyak) yang berperan dalam   penghancuran, resorpsi dan remosdeling tulang.

Osteon merupakan unik fungsional mikroskopis tulang dewasa. Ditengah osteon terdapat kapiler. Dikelilingi kapiler tersebut merupakan matriks tulang yang dinamakan lamella. Didalam lamella terdapat osteosit, yang memperoleh nutrisi melalui proses yang berlanjut ke dalam kanalikuli yang halus (kanal yang menghubungkan dengan pembuluh darah yang terletak sejauh kurang dari 0,1 mm).

Struktur mikroskopis tulang


Gambar struktur tulang keras


           Struktur tulang keras terdiri atas periosteum, tulang kompak, tulang spongiosa, dan sumsum tulang .
1.      Periosteum
Periosteum merupakan lapisan pertama dan terluar yang melapisi tulang dan banyak mengandung osteoblas ( sel pembentuk jaringan tulang ), jaringan ikat dan pembuluh darah. Periosteum juga merupakan tempat melekatnya otot-otot rangka (skelet) ke tulang dan berperan dalam memberikan nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusuk.
Gambar periosteum
Periosteum terdiri dari dua lapisan , yaitu :
a)      Lapisan luar (stratum fibrosum) yang dibentuk oleh jaringan ikat dan mengandung pembuluh darah dan saraf.
b)      Lapisan dalam (stratum germinativum) yang terdiri dari serabut-serabut halus dan sel-sel yang dapat membuat darah baru dari tulang. Pembuluh darah periosteum masuk ke dalam tulang melalui saluran menuju havers dan menyebar ke semua arah. Pada ujung terdapat lubang yang agak besar (foramen nutrisium) tempat arteri nutrisia untuk member makan sumsum tulang. Periosteum juga mengandung alat-alat perasa sakit. Jika tulang patah/rusak karena penyakit, periosteum masih dapat mengganti tulang karena sifat lapisan osteoblasnya belum hilang.
                                                                          
2.      Tulang Kompak (compact bone)
Tulang kompak merupakan lapisan kedua yang teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur (kalsium phosfat dan kalsium karbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat. Kandungan tulang manusia dewasa lebih banyak meengandung kapur dibandingkan dengan anak-anak maupun bayi. Bayi dan anak-anak memiliki tulang yang lebih banyak mengandung serat-serat sehingga lebih lentur. Tulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang kaki dan tulang tangan.
Gambar matriks tulang kompak
3.      Tulang Spongiosa (spongy bone)
Lapisan ketiga adalah tulang spongiosa yang memiliki banyak rongga berisi sumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel darah. Tulang spongiosa terdiri dari kisi-kisi tipis tulang yang disebut trabekula.
Gambar struktur tulang spongiosa
4.      Sumsum Tulang
Sumsum tulang merupakan lapisan yang paling dalam. Bentuknya seperti cairan jelly yang kental. Sumsum tulang ini dilindungi oleh tulang spongiosa. Sumsum tulang berperan penting dalam tubuh kita karena berfungsi memproduksi sel-sel darah yang ada dalam tubuh, diantaranya sel darah merah, sel darah putih (limfosit, monosit, eosinofil, basofil, netrofil) dan platelet.
Gambar sumsum tulang
B.                 Struktur Jaringan Tulang Rawan.

           Jaringan tulang rawan disusun oleh sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang dilindungi fibrosa dalam matriks. Matriks tulang rawan mengandung serabut kolagen, serabut elastis, dan serabut fibrosa.
 Kandungan serabut kolagen yang tinggi makin menguatkan tulang rawan tersebut. Tulang rawan tidak memiliki kapiler darah sehingga mendapat makanan dari jaringan ikat di sekitarnya.
Gambar tulang rawan pada anak-anak dan orang dewasa

Berdasarkan atas komposisi matriksnya ada 3 macam tulang rawan, yaitu :
1.      Tulang rawan hialin 

    
Tulang yang berwarna putih sedikit kebiru-biruan, mengandung serat-serat kolagen dan kondrosit. Tulang rawan hialin dapat kita temukan pada laring, trakea, bronkus, ujung-ujung tulang panjang, tulang rusuk bagian depan, cuping hidung dan rangka janin.
Gambar struktur tulang rawan hialin
2.      Tulang rawan elastis
Tulang yang mengandung serabut-serabut elastis. Tulang rawan elastis dapat kita temukan pada daun telinga, epiglotis dan laring.
Gambar struktur tulang rawan elastis

3.      Tulang rawan fibrosa
Matriksnya berwarna gelap dan keruh. Jaringan ini terdapat pada perekatan ligamen-ligamen tertentu pada tulang, persendian tulang pinggang, pada calmam antar ruas tulang belakang dan pada pertautan antar tulang kemaluan kiri dan kanan. Fungsi utama untuk memberikan proteksi dan penyokong. 
Gambar struktur tulang rawan fibrosa

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Tulang merupakan bagian penting dalam tubuh manusia. Ia penopang yang mendukung segala aktifitas yang kita lakukan. Tanpa tulang, gerak seseorang jelas akan terbatas. Tulang-tulang ini kemudian dibagi ke dalam dua kelompok besar yakni tulang keras dan tulang lunak.           
Struktur tulang keras terdiri atas periosteum, tulang kompak, tulang spongiosa, dan sumsum tulang . Periosteum merupakan lapisan pertama dan terluar yang melapisi tulang dan banyak mengandung osteoblas ( sel pembentuk jaringan tulang ), jaringan ikat dan pembuluh darah. Tulang kompak merupakan lapisan kedua yang teksturnya halus dan sangat kuat. Tulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung kapur (kalsium phosfat dan kalsium karbonat) sehingga tulang menjadi padat dan kuat. Lapisan ketiga adalah tulang spongiosa yang memiliki banyak rongga berisi sumsum merah yang dapat memproduksi sel-sel darah. Sumsum tulang merupakan lapisan yang paling dalam. Bentuknya seperti cairan jelly yang kental.
Jaringan tulang rawan disusun oleh sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang dilindungi fibrosa dalam matriks. Berdasarkan atas komposisi matriksnya ada 3 macam tulang rawan, yaitu : tulang rawan hialin, elastic, dan fibrosa.

Saran
            Demi perbaikan ke depannya, Kami selaku penyusun makalah ini menerima kritikan dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun.




Daftar Pustaka

Tarwanto, dkk. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta. TIM









Share this article :

Post a Comment

 
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger