PATHFINDER ACEH
Website ini berisikan sejarah
singkat, letak geografis, agama, perkembangan agama, serta keilmuan, tata
budaya dari daerah aceh, Aceh (/ˈɑːtʃeɪ/; [ʔaˈtɕɛh]) adalah sebuah provinsi di Indonesia.
Aceh terletak di ujung utara pulau Sumatera dan merupakan provinsi paling barat di Indonesia. Ibu kotanya
adalah Banda Aceh.
Jumlah penduduk provinsi ini sekitar 4.500.000 jiwa. Letaknya dekat dengan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India dan terpisahkan oleh Laut Andaman.
Aceh berbatasan dengan Teluk Benggala di sebelah utara, Samudra Hindia di sebelah barat,Selat Malaka di sebelah timur, dan Sumatera Utara.
Dalam Website ini berisi tentang Lembaga Pemerintah
Non-Kementrian yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Sebelumnya, BPS
merupakan Biro Pusat Statistik, yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 1960
tentang Sensus dan UU Nomer 7 Tahun 1960 tentang Statistik. Sebagai pengganti
kedua UU tersebut ditetapkan UU Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.
Berdasarkan UU ini yang ditindaklanjuti dengan peraturan perundangan
dibawahnya, secara formal nama Biro Pusat Statistik diganti menjadi Badan Pusat
Statistik.
Dalam Website ini berisi tentang kinerja dari pemerintah aceh secara umum yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat aceh maupun dunia, dalam website ini berisi berita aceh dan pencapaian pemerintah aceh selama masa kerjanya.
4.http://lpse.bandaacehkota.go.id/
5. http://www.bandaacehkota.go.id/
Web ini berisi tentang kinerja dan program-program serta sejarah dan lain-lain yang berhubungan dengan keberadaan wilayah geografis Kota Banda Aceh terletak antara 05 16' 15" - 05 36' 16" Lintang Utara dan 95 16' 15" - 95 22' 35" Bujur Timur dengan tinggi rata-rata 0,80 meter diatas permukaan laut. Kota Banda Aceh terdiri dari 9 Kecamatan dan 90 Desa. Luas wilayah administratif Kota Banda Aceh sebesar 61.359 Ha atau kisaran 61, 36 Km2
Web ini berisi tentang LPSE yaitu unit kerja yang dibentuk di seluruh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/lnstitusi Lainnya (K/L/D/I) untuk menyelenggarakan sistem pelayanan pengadaan barang/jasa secara elektronik serta memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa secara elektronik. ULP/Pejabat Pengadaan pada Kementerian/Lembaga/Perguruan Tinggi/BUMN yang tidak membentuk LPSE dapat menggunakan fasilitas LPSE yang terdekat dengan tempat kedudukannya untuk melaksanakan pengadaan secara elektronik. Selain memfasilitasi ULP/Pejabat Pengadaan dalam melaksanakan pengadaan barang/jasa secara elektronik LPSE juga melayani registrasi penyedia barang dan jasa yang berdomisili di wilayah kerja LPSE yang bersangkutan
Pengadaan barang/jasa secara elektronik akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, meningkatkan akses pasar dan persaingan usaha yang sehat, memperbaiki tingkat efisiensi proses pengadaan, mendukung proses monitoring dan audit dan memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time guna mewujudkan clean and good government dalam pengadaan barang/jasa pemerintah
Dasar hukum pembentukan LPSE adalah Pasal 111 Nomor 54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah yang ketentuan teknis operasionalnya diatur oleh Peraturan Kepala LKPP Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan pengadaan Secara Elektronik. LPSE dalam menyelenggarakan sistem pelayanan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik juga wajib memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditentukan dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
Layanan yang tersedia dalam Sistem Pengadaan Secara Elektronik saat ini adalah e-tendering yang ketentuan teknis operasionalnya diatur dengan Peraturan Kepala LKPP Nomor 1 Tahun 2011 tentang Tata Cara E-Tendering. Selain itu LKPP juga menyediakan fasilitas Katalog Elektronik (e-Catalogue) yang merupakan sistem informasi elektronik yang memuat daftar,jenis, spesifikasi teknis dan harga barang tertentu dari berbagai penyedia barang/jasa pemerintah, proses audit secara online (e-Audit), dan tata cara pembelian barang/jasa melalui katalog elektronik (e-Purchasing).
Pengadaan barang/jasa secara elektronik akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, meningkatkan akses pasar dan persaingan usaha yang sehat, memperbaiki tingkat efisiensi proses pengadaan, mendukung proses monitoring dan audit dan memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time guna mewujudkan clean and good government dalam pengadaan barang/jasa pemerintah
Dasar hukum pembentukan LPSE adalah Pasal 111 Nomor 54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah yang ketentuan teknis operasionalnya diatur oleh Peraturan Kepala LKPP Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan pengadaan Secara Elektronik. LPSE dalam menyelenggarakan sistem pelayanan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik juga wajib memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditentukan dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
Layanan yang tersedia dalam Sistem Pengadaan Secara Elektronik saat ini adalah e-tendering yang ketentuan teknis operasionalnya diatur dengan Peraturan Kepala LKPP Nomor 1 Tahun 2011 tentang Tata Cara E-Tendering. Selain itu LKPP juga menyediakan fasilitas Katalog Elektronik (e-Catalogue) yang merupakan sistem informasi elektronik yang memuat daftar,jenis, spesifikasi teknis dan harga barang tertentu dari berbagai penyedia barang/jasa pemerintah, proses audit secara online (e-Audit), dan tata cara pembelian barang/jasa melalui katalog elektronik (e-Purchasing).
Web ini berisi tentang kinerja dan program-program serta sejarah dan lain-lain yang berhubungan dengan keberadaan wilayah geografis Kota Banda Aceh terletak antara 05 16' 15" - 05 36' 16" Lintang Utara dan 95 16' 15" - 95 22' 35" Bujur Timur dengan tinggi rata-rata 0,80 meter diatas permukaan laut. Kota Banda Aceh terdiri dari 9 Kecamatan dan 90 Desa. Luas wilayah administratif Kota Banda Aceh sebesar 61.359 Ha atau kisaran 61, 36 Km2
6. http://aceh.kemenag.go.id/
Web ini berisi tentang kinerja dan program-program dari Departement Agama Provinsi Aceh yang mempunyai misi Meningkatkan kualitas kehidupan beragama2. Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama3. Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah, perguruan tinggi agama, pendidikan agama, dan pendidikan keagamaan4. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji5. Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa.
7. http://www.acehbaratkab.go.id/
Web ini berisi tentang kinerja dan program-program dari Kabupaten Meulaboh, Meulaboh adalah ibukota Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, Indonesia. Kota ini terletak sekitar 175 km tenggara kota Banda Aceh di Pulau Sumatera. Meulaboh adalah kota kelahiran Pahlawan Nasional Teuku Umar Johan Pahlawan. Meulaboh merupakan kota terbesar di pesisir barat-selatan Aceh dan salah satu area yang paling parah terdampak bencana tsunami yang disebabkan oleh Gempa bumi Samudra Hindia 2004. Pekerjaan sebagian besar penduduk Meulaboh mencerminkan kehidupan perkotaan, yakni perdagangan dan jasa.
8. http://www.bankaceh.co.id/
Web ini berisi tentang kinerja dan program-program dari Bank Aceh, Bank Aceh milik Pemerintah Daerah di Aceh tercetus atas prakarsa Dewan Pemerintah Daerah Peralihan Provinsi Atjeh (sekarang disebut Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam). Setelah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah peralihan Provinsi Aceh di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) dengan Surat Keputusan Nomor 7/DPRD/5 tanggal 7 September 1957,
Bank Aceh Mempunyai misi yaitu Membantu dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pengembangan dunia usaha dan pemberdayaan dunia usaha dan pemberdayaan ekonomi rakyat, serta memberi nilai tambah kepada pemilik dan kesejahteraan kepada Karyawan.
9. http://www.acehsingkilkab.go.id/
Web ini berisi tentang kinerja dan program-program dari Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil yang mempunyai misi ”TERWUJUDNYA PEREKONOMIAN DAERAH YANG TANGGUH MENUJU MASYARAKAT MANDIRI, SEJAHTERA LAHIR BATIN DAN BERMARTABAT, BERLANDASKAN NILAI-NILAI ISLAMI”
10. http://www.kejati-aceh.go.id/
Web ini berisi tentang kinerja dan program-program dari Kejaksaan Tinggi Aceh yang mempunyai wewenang dalam menangani perkara pidana Berdasarkan Pasal 39 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 Kejaksaan juga berwenang menangani perkara pidana yang diatur dalam Qanun sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh sebagai Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana yang selanjutnya kewenangan Kejaksaan Republik Indonesia dilaksanakan oleh Kejaksaan Tinggi Aceh.
11. http://www.pln.co.id/aceh/
Web ini berisi tentang kinerja dan program-program dari Perusahaan Persero Pembangkit Listrik Negara yang berada dala kawasan Provinsi Aceh.
12. http://www.acehtenggarakab.go.id/
Web ini berisi tentang kinerja dan program-program dari Pemerintah Aceh Tengara, Kabupaten Aceh Tenggara adalah salah satu kabupaten di Aceh,Indonesia. kabupaten ini beribukota Kutacane, Kabupaten ini berada di daerah pegunungan dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut, yakni bagian dari pegunungan Bukit Barisan. Taman Nasional Gunung Leuser yang merupakan daerah cagar alam nasional terbesar terdapat di kabupaten ini. Pada dasarnya wilayah Kabupaten Aceh Tenggara kaya akan potensi wisata alam, salah satu diantaranya adalah Sungai Alas yang sudah dikenal luas sebagai tempat olah raga Arung Sungai yang sangat menantang. Secara umum ditinjau dari potensi pengembangan ekonomi, wilayah ini termasuk Zona Pertanian. Potensi ekonomi daerah berhawa sejuk ini adalah kopi dan hasil hutan. Dalam bidang Pertambangan, Aceh Tenggara memiliki deposit bahan galian golongan-C yang sangat beragam dan potensial dalam jumlah cadangannya.
13.https://serbasejarah.files.wordpress.com/2012/07/hikayat-perang-atjeh.pdf
jikan pada kesempatan ini suatu karya sastra daerah Aceh, dengan harapan ... PENGANTAR. Naskah Hikayat Prang Aceh ini kami temukan di Museum. dalam format pdf ini disediakan beberapa hikayat perang aceh yang menjadi banyak perbincangan oleh sebahagian orang karna dalam hikayat ini kita dapar menemukan dimana hal-hal yang menjadi pondasi teguh orang aceh dalam berperang.
14,library.fes.de/pdf-files/bueros/indonesien/07847.pdf
16 Mei 2003 - Sebuah Kisah Sukses Program Transformasi Kombatan di Aceh ... rekonstruksi pasca Tsunami di Aceh, FES menganggap bahwa. dalam PDF ini berisikan sebuah kisah dari transormasi kombatan Aceh darekonstruksi tsunami yang menggetarkan hati para pembacanya. semoga bermafaat..
15. www.unep.org/.../Banda_Aceh_Tsunami_Damag...
QuickBird Imagery. 28 December, 2004. Tsunami Aftermath: Banda Aceh,. Indonesia. Tsunami Aftermath: Banda Aceh,. Indonesia ...
16. Buku Aceh Pungoe
JUDUL : ACEH PUNGO
PENULIS : TAUFIK AL MUBARAKPENERBIT : BANDAR PUBLISHING
TEBAL : 282 hal
CETAKAN : PERTAMA, FEBRUARI 2009
KEDUA, MEI 2009
ISBN : 978-979-19262-1- 8
Seberapa gilakah masyarakat Aceh?
Hal ini merupakan pertanyaan yang menggelitik dan mengundang banyak komentar dari berbagai pihak. Tak hanya itu, pastinya kaum nasionalis Aceh merasa sedikit tersinggung jika dikatakan demikian. Tapi, tunggu dulu. Jangan terlalu cepat berburuk sangka. ''pungo'' dalam bahasa Aceh memiliki pengertian yang tua dan biasa bagi masyarakat Aceh. Kata pungo sendiri memiliki artian " gila, saraf, dan tidak waras". Umumnya, setiap masyarakat Aceh sendiri mengetahui arti dari kata tersebut.
R.A Kern, seorang penulis berkebangsaan Belanda, menyebut Aceh dengan sebutan ''Aceh Moorden " yang artinya Aceh gila. Ia menyebutkan hal tersebut bukan hanya sebagai kata-kata kosong belaka, tetapi berdasarkan hasil riset, bukti-bukti dan analisis yang dilakukannya dengan sekelumit kisah, sejarah dan cerita dari masyarakat Aceh itu sendiri. Misalnya, sejarah peperangan Aceh melawan Belanda pada zaman penjajahan dulu. Pihak musuh (Belanda), telah siap dengan segala macam strategi perang dan peralatan mereka. Sedangkan dari pihak orang Aceh sendiri, jangankan memiliki strategi dan persenjataan yang lengkap, cara berperang saja mereka tidak terlalu tahu. Hanya karena bermodalkan semangat juang yang tinggi saja, mereka nekat untuk ikut berperang. Hal ini yang membuat pihak musuh tak habis pikir dengan pemikiran masyarakat Aceh.
17. Buku Le sultanat d’ Atjeh au temps d’Iskandar Muda (1607-1636)
Judul Buku :
|
Kerajaan Aceh Zaman Sultan Iskandar Muda (1607-1636)
|
Judul Asli :
|
Le sultanat d’ Atjeh au temps d’Iskandar Muda (1607-1636)
|
Penulis :
|
Denys Lombard
|
Penterjemah :
|
Winarsih Arifin
|
Tahun Terbit :
|
2006
|
Tebal Buku :
|
408 halaman
|
Penerbit :
|
Kepustakaan Kompas Gramedia, Forum Jakarta-Paris, Ecole francaise d’Extreme-Orient
|
Bagaimanakah Aceh membangun kejayaannya pada masa Iskandar Muda? Denys Lombard menjawabnya melalui karya tulis sejarahnya yang khas, yaitu kaya dengan detil dan upaya-upaya menghubungkan benang merah antara satu fenomena dengan fenomena lainnya dengan apik yang ditandai dengan catatan kaki yang cermat. Dalam menghubungkan satu fenomena dengan fenomena lainnya, misalnya saja mengenai kenapa pemimpin Aceh yang berhasil membawa Aceh ke puncak kejayaannya ini dinamakan Iskandar? Denys Lombard menyatakan bahwa hal itu tidak terlepas dari impian-impian kerajaan di Timur yang mengidolakan Iskandar Zulkarnaen. Bahkan sampai saat ini legenda beberapa etnis di Sumatra menghubungkan bahwa dirinya merupakan keturunan langsung dari Iskandar Zulkarnaen.
Kejayaan kerajaan Aceh yang dicapai pada masa Iskandar Muda menorehkan suatu fenomena tersendiri dalam sejarah, dia merupakan salah seorang pemimpin yang naik tahta dalam usia muda, kira-kira 24 tahun dan meninggal dalam usia yang relatif muda pula yaitu dalam usia 54 tahun. Dalam rentang waktu kekuasaannya selama 30 tahun banyak kisah mengenai kemakmuran dan kejayaan yang telah dicapai kerajaan Aceh, misalnya saja hubungan-hubungan diplomatik Aceh dengan manca negara, suatu tempat perdagangan yang mendunia, dan menjadi kerajaan yang besar di Nusantara.
18 Buku Aceh Sepanjang Abad
Jika Anda salah seorang penikmat sejarah Aceh, maka tidaklah asing dengan buku "Aceh Sepanjang Abad". Buku ini merupakan buah karya dari Bapak Mohammad Said, dan merupakan satu-satunya buku sejarah Aceh terlengkap belum ada tandingannya hingga saat ini.
Buku ini dijadikan sebagai buku induk sejarah Aceh, dikarenakan isinya yang sangat lengkap dan menceritakan fakta sejarah Aceh yang pernah terjadi mulai abad ke-16 hingga abad ke-19. yang di terbitkan oleh P.T Percetakan dan penerbita Waspada Medan Tahun 1981 dalam Cetakan yang kedua.
Buku "Aceh Sepanjang Abad", merupakan buku sejarah terlengkap yang mengungkapkan peristiwa demi peristiwa sejarah Aceh dalam periode klasik hingga peristiwa-peristiwa sejarah Aceh kontemporer, Dengan perjalanan Aceh yang memiliki lika-liku sejarah yang sangat panjang dan unik. Penulis buku ini sendiri merupakan wartawan legendaris yang memadukan sumber-sumber dari dalam dan bahkan dari luar negeri.
Post a Comment