Pengadaan barang/jasa secara elektronik akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, meningkatkan akses pasar dan persaingan usaha yang sehat, memperbaiki tingkat efisiensi proses pengadaan, mendukung proses monitoring dan audit dan memenuhi kebutuhan akses informasi yang real time guna mewujudkan clean and good government dalam pengadaan barang/jasa pemerintah
Dasar hukum pembentukan LPSE adalah Pasal 111 Nomor 54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah yang ketentuan teknis operasionalnya diatur oleh Peraturan Kepala LKPP Nomor 2 Tahun 2010 tentang Layanan pengadaan Secara Elektronik. LPSE dalam menyelenggarakan sistem pelayanan Pengadaan Barang/Jasa secara elektronik juga wajib memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditentukan dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
Layanan yang tersedia dalam Sistem Pengadaan Secara Elektronik saat ini adalah e-tendering yang ketentuan teknis operasionalnya diatur dengan Peraturan Kepala LKPP Nomor 1 Tahun 2011 tentang Tata Cara E-Tendering. Selain itu LKPP juga menyediakan fasilitas Katalog Elektronik (e-Catalogue) yang merupakan sistem informasi elektronik yang memuat daftar,jenis, spesifikasi teknis dan harga barang tertentu dari berbagai penyedia barang/jasa pemerintah, proses audit secara online (e-Audit), dan tata cara pembelian barang/jasa melalui katalog elektronik (e-Purchasing).
Web ini berisi tentang kinerja dan program-program serta sejarah dan lain-lain yang berhubungan dengan keberadaan wilayah geografis Kota Banda Aceh terletak antara 05 16' 15" - 05 36' 16" Lintang Utara dan 95 16' 15" - 95 22' 35" Bujur Timur dengan tinggi rata-rata 0,80 meter diatas permukaan laut. Kota Banda Aceh terdiri dari 9 Kecamatan dan 90 Desa. Luas wilayah administratif Kota Banda Aceh sebesar 61.359 Ha atau kisaran 61, 36 Km2
6. http://aceh.kemenag.go.id/
Web ini berisi tentang kinerja dan program-program dari Departement Agama Provinsi Aceh yang mempunyai misi Meningkatkan kualitas kehidupan beragama2. Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama3. Meningkatkan kualitas raudhatul athfal, madrasah, perguruan tinggi agama, pendidikan agama, dan pendidikan keagamaan4. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji5. Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa.
7. http://www.acehbaratkab.go.id/
Web ini berisi tentang kinerja dan program-program dari Kabupaten Meulaboh, Meulaboh adalah ibukota Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, Indonesia. Kota ini terletak sekitar 175 km tenggara kota Banda Aceh di Pulau Sumatera. Meulaboh adalah kota kelahiran Pahlawan Nasional Teuku Umar Johan Pahlawan. Meulaboh merupakan kota terbesar di pesisir barat-selatan Aceh dan salah satu area yang paling parah terdampak bencana tsunami yang disebabkan oleh Gempa bumi Samudra Hindia 2004. Pekerjaan sebagian besar penduduk Meulaboh mencerminkan kehidupan perkotaan, yakni perdagangan dan jasa.
8. http://www.bankaceh.co.id/
Web ini berisi tentang kinerja dan program-program dari Bank Aceh, Bank Aceh milik Pemerintah Daerah di Aceh tercetus atas prakarsa Dewan Pemerintah Daerah Peralihan Provinsi Atjeh (sekarang disebut Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam). Setelah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah peralihan Provinsi Aceh di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) dengan Surat Keputusan Nomor 7/DPRD/5 tanggal 7 September 1957,
Bank Aceh Mempunyai misi yaitu Membantu dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pengembangan dunia usaha dan pemberdayaan dunia usaha dan pemberdayaan ekonomi rakyat, serta memberi nilai tambah kepada pemilik dan kesejahteraan kepada Karyawan.
9. http://www.acehsingkilkab.go.id/
Web ini berisi tentang kinerja dan program-program dari Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil yang mempunyai misi ”TERWUJUDNYA PEREKONOMIAN DAERAH YANG TANGGUH MENUJU MASYARAKAT MANDIRI, SEJAHTERA LAHIR BATIN DAN BERMARTABAT, BERLANDASKAN NILAI-NILAI ISLAMI”
10. http://www.kejati-aceh.go.id/
Web ini berisi tentang kinerja dan program-program dari Kejaksaan Tinggi Aceh yang mempunyai wewenang dalam menangani perkara pidana Berdasarkan Pasal 39 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 Kejaksaan juga berwenang menangani perkara pidana yang diatur dalam Qanun sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh sebagai Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana yang selanjutnya kewenangan Kejaksaan Republik Indonesia dilaksanakan oleh Kejaksaan Tinggi Aceh.
11. http://www.pln.co.id/aceh/
Web ini berisi tentang kinerja dan program-program dari Perusahaan Persero Pembangkit Listrik Negara yang berada dala kawasan Provinsi Aceh.
12. http://www.acehtenggarakab.go.id/
Web ini berisi tentang kinerja dan program-program dari Pemerintah Aceh Tengara, Kabupaten Aceh Tenggara adalah salah satu kabupaten di Aceh,Indonesia. kabupaten ini beribukota Kutacane, Kabupaten ini berada di daerah pegunungan dengan ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut, yakni bagian dari pegunungan Bukit Barisan. Taman Nasional Gunung Leuser yang merupakan daerah cagar alam nasional terbesar terdapat di kabupaten ini. Pada dasarnya wilayah Kabupaten Aceh Tenggara kaya akan potensi wisata alam, salah satu diantaranya adalah Sungai Alas yang sudah dikenal luas sebagai tempat olah raga Arung Sungai yang sangat menantang. Secara umum ditinjau dari potensi pengembangan ekonomi, wilayah ini termasuk Zona Pertanian. Potensi ekonomi daerah berhawa sejuk ini adalah kopi dan hasil hutan. Dalam bidang Pertambangan, Aceh Tenggara memiliki deposit bahan galian golongan-C yang sangat beragam dan potensial dalam jumlah cadangannya.
13.https://serbasejarah.files.wordpress.com/2012/07/hikayat-perang-atjeh.pdf
jikan pada kesempatan ini suatu karya sastra daerah Aceh, dengan harapan ... PENGANTAR. Naskah Hikayat Prang Aceh ini kami temukan di Museum. dalam format pdf ini disediakan beberapa hikayat perang aceh yang menjadi banyak perbincangan oleh sebahagian orang karna dalam hikayat ini kita dapar menemukan dimana hal-hal yang menjadi pondasi teguh orang aceh dalam berperang.
14,library.fes.de/pdf-files/bueros/indonesien/07847.pdf
16 Mei 2003 - Sebuah Kisah Sukses Program Transformasi Kombatan di Aceh ... rekonstruksi pasca Tsunami di Aceh, FES menganggap bahwa. dalam PDF ini berisikan sebuah kisah dari transormasi kombatan Aceh darekonstruksi tsunami yang menggetarkan hati para pembacanya. semoga bermafaat..
15. www.unep.org/.../Banda_Aceh_Tsunami_Damag...
QuickBird Imagery. 28 December, 2004. Tsunami Aftermath: Banda Aceh,. Indonesia. Tsunami Aftermath: Banda Aceh,. Indonesia ...
PENERBIT : BANDAR PUBLISHING
TEBAL : 282 hal
CETAKAN : PERTAMA, FEBRUARI 2009
KEDUA, MEI 2009
ISBN : 978-979-19262-1- 8
Seberapa gilakah masyarakat Aceh?
Hal ini merupakan pertanyaan yang menggelitik dan mengundang banyak komentar dari berbagai pihak. Tak hanya itu, pastinya kaum nasionalis Aceh merasa sedikit tersinggung jika dikatakan demikian. Tapi, tunggu dulu. Jangan terlalu cepat berburuk sangka. ''pungo'' dalam bahasa Aceh memiliki pengertian yang tua dan biasa bagi masyarakat Aceh. Kata pungo sendiri memiliki artian " gila, saraf, dan tidak waras". Umumnya, setiap masyarakat Aceh sendiri mengetahui arti dari kata tersebut.
R.A Kern, seorang penulis berkebangsaan Belanda, menyebut Aceh dengan sebutan ''Aceh Moorden " yang artinya Aceh gila. Ia menyebutkan hal tersebut bukan hanya sebagai kata-kata kosong belaka, tetapi berdasarkan hasil riset, bukti-bukti dan analisis yang dilakukannya dengan sekelumit kisah, sejarah dan cerita dari masyarakat Aceh itu sendiri. Misalnya, sejarah peperangan Aceh melawan Belanda pada zaman penjajahan dulu. Pihak musuh (Belanda), telah siap dengan segala macam strategi perang dan peralatan mereka. Sedangkan dari pihak orang Aceh sendiri, jangankan memiliki strategi dan persenjataan yang lengkap, cara berperang saja mereka tidak terlalu tahu. Hanya karena bermodalkan semangat juang yang tinggi saja, mereka nekat untuk ikut berperang. Hal ini yang membuat pihak musuh tak habis pikir dengan pemikiran masyarakat Aceh.
Judul Buku :
|
Kerajaan Aceh Zaman Sultan Iskandar Muda (1607-1636)
|
Judul Asli :
|
Le sultanat d’ Atjeh au temps d’Iskandar Muda (1607-1636)
|
Penulis :
|
Denys Lombard
|
Penterjemah :
|
Winarsih Arifin
|
Tahun Terbit :
|
2006
|
Tebal Buku :
|
408 halaman
|
Penerbit :
|
Kepustakaan Kompas Gramedia, Forum Jakarta-Paris, Ecole francaise d’Extreme-Orient
|
Post a Comment