Selamat datang Iskandar Menulis.Com

Featured post

Membangun Hubungan Interpersonal Antara Pustakawan Dan Pemustaka

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Konsep perpustakaan sebagai sebuah kesatuan organisasi yang terstuktur dalam tujuanya m...

MAKALAH MANAJEMEN PERPUSTAKAAN DALAM FUNGSI DIRECTING / PENGARAHAN

Friday, 21 November 20140 comments


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
            Sebelum masuk dalam pembahasan fungsi pengarahan dalam managemen kami akan membahas sedikit tentang apa itu manajemen. Management (Manajemen) adalah: Proses perencanaan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumberdaya organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang sudah ditetapkan.
            Dalam arti manajemen merupakan suatu pengaturan atau manaj (mengatur) yang dilakukan oleh seorang manager untuk mengatur para bawahannya agar bekerja secara maximal untuk mendapatkan hasil secara efisien dan efektif dalam bidangnya masing-masing. Tujuan seseorang harus mempunyai manajemen adalah seseorang itu dapat mengoptimalisasikan sumberdayanya baik sumberdaya manusia ataupun sumberdaya non manusia. Manajemen juga mempunyai berbagai fungsi diantaranya, ada fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing), fungsi kepemimpinan (leading), fungsi pengawasan (controling).
            Fungsi pengarahan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen yang akan kami bahas, adalah fungsi dimana proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi. Pengarahan memberi arahan kepada semua pihak agar semua program-program dapat dijalankan dengan baik dan benar  sesuai dengan tanggungjawabnya masing-masing.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa itu Directing?
2.      Bagaimana fungsi directing dalam satu organisasi?

1.3 Tujuan
            Untuk mengetahui dan memahami kegiatan-kegiatan Manajemen dalam bentuk directing.









BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Pengarahan ( Directing )
Directing merupakan suatu kegiatan untuk mengintegrasikan usaha-usaha anggota-anggota dari suatu kelompok, sehingga melalui tugas-tugas mereka dapat terpenuhi tujuan-tujuan pribadi dan kelompoknya. Semua usaha kelompok menghendaki pengarahan apabila ingin secara sukses mencapai tujuan akhir kelompok tersebut.[1]Directing yaitu proses implementasi program agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas tinggi[2].
Pengarahan merupakan fungsi manajemen untuk mengarahkan memberikan perintah, melalui pengarahan , penyimpangan dari rencana yang telah disusun akan diperkecil juga memudahkan manajemen untuk melahkukan evaluasi.[3]
Pengarahan  akan memberikan informasi pada Para pekerja mengenai jumlah, kualitas dan batas waktu yang diperkenankan untuk pekerjaan tersebut. Diharapkan bahwa informasi tersebut bersifat pasti dan lengkap, namun rigkas, sehingga ketentuan-ketentuan tugas berada dalam keahlian dan kemampuan orang yang melaksanakannya dan fasilitas yang tersedia adalah yang terbaik yang terbaik yang dapat di usahakan oleh perusahaan.
Adat dan kebiasaan berpengaruh pada semua bentuk pengarahan. Sebagaimana biasa tugas-tugas yang akan dilaksanakan dipecah kedalam serangkaian tugas-tugas rutin; biasanya dengan cara kerjasama tugas-tugas  dapat diselesaikan. Pengarahan sebaiknya memberikan arahan secara penuh. Pertisipasi secara penuh, Komunikasi yang memadai, dan kepemimpinan yang kuat merupakan dasar-dasar untuk mengarahkan.
Directing bukan saja berarti menyatakan kepada orang-orang apa yang harus dilahkukan mereka tapi pula;
1.      Memastikan bahwa mereka mengetahui apa yang diharapkan dari mereka dalam setiap situasi dan
2.      Membantu mereka mengembangkan keterampilan-keterampilan mereka.
Hal yang paling penting ialah bahwa directing juga mencakup upaya untuk mengembangkan moril baik agar bawahan bersedia memberikan “segala-galanya’ dan bukan sekedar asal bekerja.[4]
Pada intinya Directing adalah membimbing, mengendalikan, mengajar, member tahu dan membuat bawahan bisa melahkukan sesuatu. Pengarahan/directing bersumber pada kewenangan untuk memberikan perintah yang dikaitkan dengan konsekuensi hukum dan materiilnya. Bagaimana meninterprestasikan dan menjelaskan kepada bawahannya tentang prosedur, dan program-program yang berlaku sehingga segala sesuatunya berjalan terkoordinasikan.
2.2    Fungsi Directing
Dalam Pengimplementasian direngting mempunyai fungsi sebagai berikut :
1.      Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efesien dalam mencapai tujuan.
2.      Memberikan tugas dan penjelelasan penting mengenai pekerjaan
3.      Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan[5]

2.3    Tipe-tipe Kepemimpinan dalam Directing
dalam fungsi directing kepemimpinan termasuk yang merupakan cara mempengaruhi kegiatan pengarahan individu dan kelompok menuju sasaran, ada tiga tipe kepemimpinan dalam hal ini yaitu :
2.1  Kepemimpinan yang bersifat otorikrasi
            Merupakan gaya supervise yang tertutup, berarti memberi instruksi pekerjaan secara detail kepada bawahan. Beberapa pekerja menanggapi secara positif gaya otorik ini. Yang lebih cenderung kehilangan minat dan kurang berinisiatif saat bekerja dengan manajer otokratik. Dalam kondisi tertentu dan dengan pekerja tertentu pengarahan otokratik di perlukan pekerja dengan keterampilan yang kurang pengarahan otokratik diperlukan, pekerja dengan keterampilan yang kurang, kurang pengalaman atau sifat kepribadian tertentu ingin pemisahan  dan pengarahan yang terstruktur.  Misalnya pegawai baru yang yakin dengan pekerjaanya dan keterampilannya dengan harapan manajer akan memberikan pengarahan otokratik.
2.2  Kepemimpinan demokratik/supervise
Umum (berhubungan dengan partisipatif) dalam gaya ini pemimpin menanyakan kepada bawahan tentang aktifitas pekerja, masalah dan kegiatan korektif. pemimpin mengunakan pendekatan umum untuk meminta bantuan dan ide-ide. Agar manajemen demokratik berhasil manajer harus antusias dan jujur dalam mengunakannya dan pekerjas harus mengiginkannya, jika seorang pekerja yakin seorang bos “tahu yang terbaik” seseorang itu cenderung tidak akan termotifasi untuk berkarya labih baik di bawah gaya supervise umum ini.
Alasan terbaik untuk mempertimbangkan gaya demokratik mungkin adalah bahwa bawahan yang berpartisipasi dalam keputusan yang berhubungan dengan pekerjaan mungkin akan lebih menimbulkan gairah untuk berkarya, gaya demokratik membolehkan pertisipasi dalam mengambil keputusan final. Mereka mencoba berkerja keras untuk membuat keputusan tersebut berhasil.
2.3    Kepemimpinan laissez – faire
Suatu tipe kepemimpinan yang lebih menghindari wewenang dan tanggung jawab, ia hanya memberikan tugas dan petunjuk dan menawarkan bantuan saat diminta tetapi menjauhkan diri dari kelompok[6].

2.4         Manajer Sebagai Directing
Memberikan pengarahan yang efektif dapat dilaksanakan oleh seorang Manajer/pemimpin untuk satu kelompok, Manajer adalah bagian dari kelompok kerja, Manajer merupakan pejabat sumber daya yang dapat dimanfaatkan. Ia harus memilih dan mengintegrasikan mereka untuk melaksanakan pekerjaan yang dihadapi. Manajer mempunyai pengaruh yang besar untuk mempengaruhi kinerja anggota kelompok.
Manajer harus memperoleh rasa hormat dari para pengamat dan bawahanya. Peran yang diharapkan dari manajer berbeda dari pada peran kelompoknya. Manajer juga berdiri terpisah dari kelompok Karena mereka yang menentukkan sekurang-kurangnya tentang siapa yang mendapatkan tugas-tugas, siapa yang dipecat, dan siapa yang mendapatkan gaji.
Memberikan pengarahan yang efektif dapat dilaksanakan oleh seorangg untuk suatu kelompok, Biasanyas, manajer yang melahkukannya, karena ia :
a)      Mengetahui bawahan;
b)      Mengetahui keahlian dan kemampuannya;
c)      Mengerti akan kapasitas dan keinginan-keinginannya;
d)     Mengetahui apa yang dapat dihasilkan;
e)      Telah mengamati sikap hidupnya.[7]
Dengan semua latar belakang tersebut, manajer akan mampu untuk memilih teknik memberikan pengarahan  untuk mendapatkan hasil-hasil yang diinginkan dengan cara yang terbaik. Menyediakan informasi yang akan diperlukan untuk mengambil langkah-langkah yang efektif dalam menunjang  pengarahan yang penting.
Dalam memberikan pengarahan menejer harus menggunakan instruksi-instruksi yang menunjang pengetahuan tentang aspek untuk melaksanakan suatu tugas tertentu. Instruksi-instruksi sulit dituliskan dan banyak memakan waktu[8]. Walaupun demikian instruksi-instruksi semakin banyak digunakan terutama karena :
1.      Memungkinkan penerimanya melanjutkan pekerjaan yang telah disetujui ;
2.      Informasi teknik kerja dapat ditetapkan dan distandarisasi
3.      Menjamin kesamaan produk
4.      Mendorong perkembangan internal

Metode dan pendekatan yang ingin digunakan oleh seorang manajer di dalam, usahanya untuk mengarahkan bawahan, harus berpengaruh terhadap kelompoknya, Reaksi – reaksi tersebut harus diperhatikan di dalam pegarahan-pengarahan manajerial.[9]
Kesimpulan tugas seorang manajer dalam melahkukan pengarahan (directing) adalah melahkukan agar semua pekerjaan berlangsung sesuai dengan rencana dan tetap memelihara arus kerja ( flow of work ) yang mantap (steady), penggunaan sumber-sumber daya dilahkukan secara wajar dan baik, dan orang-orang bekerja menurut acara dan jadwal dan menghasilkan menurut kualitas dan kuantitas yang diinginkan.









BAB III
PENUTUP

1.1  Kesimpulan
Fungsi pengarahan dalam manajemen merupakan salah satu fungsi yang sangat diperlukan karena fungsi ini memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk kepada anggota lainnya untuk memiliki rasa tanggungjawab terhadap tugasnya masing-masing. Dalam fungsi pengarahan ini juga terkait dengan hal kepemimpinan dan motivasi kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan karena adnya unsure yang saling mendukung dimana dalam mengarahkan dapat dilakukan oleh seorang manajemen atau seorang pemimpin yang dapat bertanggungjawab dan untuk menghasilkan pengarahan yang maximal seorang manajemen atau pemimpin harus mampu memotivasi bawahannya untuk melaksanakan perencanaan yang telah ditetapkan dan menghasilkan hasil yang optimal.
         Pada intinya Directing adalah membimbing, mengendalikan, mengajar, member tahu dan membuat bawahan bisa melahkukan sesuatu. Pengarahan/directing bersumber pada kewenangan untuk memberikan perintah yang dikaitkan dengan konsekuensi hukum dan materiilnya. Bagaimana meninterprestasikan dan menjelaskan kepada bawahannya tentang prosedur, dan program-program yang berlaku sehingga segala sesuatunya berjalan terkoordinasikan.

1.2  Saran
Dalam penulisan makalah mungkin terdapat banyak salah kata ataupun kekurangan baik isinya ataupun lain sebagainya, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca.




DAFTAR PUSTAKA








[1]               George R.Terry,Prinsip-Prinsip Manasjemen,Jakarta:Bumi Aksara,2008.Hal.138
[2]               Ernie Trisna Sule,Pengantar Manajemen, Jakarta:Kencana,2006.Hal. 8
[3]               Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, Jakarta:Rineka Cipta,2009. Hal.118
[4]               Winardi,Kepemimpinan Dalam Manajemen,Jakarta:Rineka Cipta,2000.Hal.164
[5]               Ernie Trisna Sule,Pengantar Manajemen, Jakarta:Kencana,2006.Hal. 11
[6]               Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, Jakarta:Rineka Cipta,2009. Hal.119
[7]               George R.Terry,Prinsip-Prinsip Manasjemen,Jakarta:Bumi Aksara,2008.Hal.140
[8]               George R.Terry,Prinsip-Prinsip Manasjemen,Jakarta:Bumi Aksara,2008.Hal.142
[9]               George R.Terry,Prinsip-Prinsip Manasjemen,Jakarta:Bumi Aksara,2008.Hal.143
Share this article :

Post a Comment

 
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger